--

Menghimpun seluruh berita, tulisan, jurnal bernuansa agama yang dapat menyatukan ummat

Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

H. Abdul Basit Mubarak Sampaikan Tiga Hal yang Bisa Kendalian Hawa Nafsu di Masjid Arradhiyah

 


Pontren DDI Ujung Lare Parepare - Suasana khusyuk terasa pada pelaksanaan ibadah salat Jumat di Masjid Arradhiyah, Pondok Pesantren DDI Ujung Lare pada 17 Oktober 2025.

Bertindak sebagai khatib adalah H. Abdul Basit Mubarak, yang dalam khutbahnya menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya mengendalikan hawa nafsu dalam kehidupan manusia.

Dalam pembuka khutbahnya, H. Abdul Basit mengajak jemaah untuk senantiasa bersyukur kepada Allah swt atas nikmat kesempatan dapat berkumpul dan beribadah di hari Jumat, yang disebut sebagai sayyidul ayyam atau penghulu segala hari. Ia juga menyampaikan salawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw sebagai suri teladan umat Islam.

Mengangkat tema tentang proses penciptaan makhluk, H. Abdul Basit menjelaskan bahwa Allah swt menciptakan manusia dengan dibekali akal dan hawa nafsu. Ia menukil pandangan Imam Al-Ghazali bahwa hawa nafsu tidak dapat dihilangkan dari diri manusia, namun dapat dan harus dikendalikan agar tidak menjerumuskan manusia ke dalam keburukan.

“Ketika akal ditanya siapa engkau, akal menjawab: aku adalah hamba dan Engkau adalah Tuhanku. Sedangkan hawa nafsu menjawab: aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau,” ujarnya dalam khutbahnya.

Lebih lanjut, H. Abdul Basit menjelaskan tiga cara utama untuk mengendalikan hawa nafsu, yakni: mengurangi makan, terutama dengan berpuasa karena dengan berpuasa, seseorang dapat menekan hawa nafsu dan menjaga diri dari hal-hal yang haram; kedua mengurangi tidur, agar waktu lebih banyak digunakan untuk beribadah dan berpikir; ketiga mengurangi berbicara sia-sia, karena dengan menahan lisan, seseorang dapat terhindar dari kesombongan dan perbuatan yang tidak bermanfaat.

Menurutnya, dengan mampu mengendalikan hawa nafsu, manusia dapat menempatkan dirinya pada derajat yang lebih tinggi dibanding makhluk lain, karena hewan hanya memiliki nafsu tanpa akal.

Khutbah yang penuh hikmah tersebut menjadi pengingat bagi jemaah agar senantiasa berusaha menundukkan hawa nafsu demi mendekatkan diri kepada Allah swt dan menjadi manusia yang berakhlak mulia.(Abul/Wn)

Share:

Nuansa Alam dan Cahaya Hati Negeri Arab Hiasi Maulid Nabi di MAN 2 Kota Parepare


Parepare, (Kemenag Parepare) - Dekorasi bernuansa alam padang pasir negeri Arab menghiasi panggung Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. 1447 H./2025 M. yang diadakan oleh Keluarga Besar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare

Replika unta, kaktus, dan pernak-pernik lainnya berlatar penampilan marawis, nasyid, selawat, lagu religi, serta barzanji juga turut mengalun di sela-sela acara yang digelar di halaman madrasah tersebut.

Dramatisasi kisah inspiratif 'Cahaya Hati Umar bin Khattab' dengan bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa Bugis yang diperankan oleh sejumlah Siswa MAN 2 Kota Parepare menambah representatif rangkaian acara.

Pada momen maulid, pemasangan selempang dan penyerahan piagam penghargaan kepada Santri Tahfiz yang telah melakukan simaan juz Al-Qur'an tersaji pula di hadapan tetamu. Seremoni penyerahanmya dilakukan oleh yang mewakili Wali Kota Parepare, Wakil Ketua DPRD, yang mewakili Kakan Kemenag Kota Parepare, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Madrasah, dan Pembina Tahfiz MAN 2 Kota Parepare.

Sebelumnya, pengantar kata dari Muhammad Farhan selaku Panitia Pelaksana menyampaikan terima kasih disertai permohonan maaf sehingga Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw., yang merupakan program kerja Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) dapat terealisasi.

"Terima kasih kepada hadirin yang telah meluangkan waktu untuk menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw., ini. Begitu pun kepada Plt. Kepala Madrasah, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, beserta segenap Orang Tua Siswa atas dukungan penuh maupun bimbingannya sehingga seluruh rangkaian acara Maulid Nabi sukses terealisasi," ucapnya pada Rabu, 15 Oktober 2025. (Adi)

Share:

Maulid Nabi Wujudkan Pelajar MAN 2 Kota Parepare Berkarakter Qur'ani

Parepare, (Kemenag Parepare) - Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. 1447 H./2025 M., yang terlaksana pada Rabu, 15 Oktober 2025 bermaksud mewujudkan Pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare berkarakter Qur'ani. 

Demikian inti harapan optimis yang disematkan oleh Keluarga Besar MAN 2 Kota Parepare dalam gelaran peringatan kelahiran Rasulullah di halaman madrasah tersebut.

Runtun, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala MAN 2 Kota Parepare, Hj. Darna Daming dalam sambutan membeberkan bahwa kegiatan ini berorientasi pada kemampuan kita meneladani akhlak Rasulullah sebagai penerima wahyu, pembawa risalah, dan suri teladan Al-Qur'an. 

"Semangat keteladanan Nabi Muhammad Saw.,sebagai Rasulullah seyogianya diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan kita semua. Terkhusus di kalangan MAN 2 Kota Parepare dengan keragaman dan kemajemukan inputnya, maka kami menghadirkan beberapa program unggulan serta kelengkapan sarana dan prasarana," bebernya. 

Begitu pun kata H. La Jami tatkala mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kota Parepare yang dalam sambutannya menegaskan bahwa Peringatan Maulid Nabi ini merupakan kegiatan ekstrakurikuler bernuansa agama sebagai bagian menciptakan generasi berkarakter Qur'ani.

Lebih gamblang, Kepala Dinas Perdagangan, Hj. Andi Wisna yang hadir mewakili Wali Kota Parepare mengatakan bahwa momentum Maulid Nabi Muhammad Saw., bukanlah seremonial keagamaan semata. 

"Momentum Maulid Nabi bukanlah seremonial keagamaan belaka, melainkan pengingat bagi kita semua untuk meneladani akhlaknya. Sejatinya, Rasulullah adalah Guru dalam menerangi kehidupan dan masa depan generasi yang gemilang. 

Sejalan dengan itu, Pemerintah Kota Parepare berkomitmen meningkatkan sektor pendidikan demi terbentuknya manusia beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Sekaligus, kegiatan seperti ini memperkuat semangat kita semua dalam membangun Kota Parepare yang religius, terbaik, sejahtera, dan maju," katanya membacakan sambutan Wali Kota Parepare. 

Lebih tegas lagi, uraian hikmah maulid yang disampaikan oleh Ustaz Yanto Wijaya. Dalam tausiahnya, ia mengingatkan urgensi keteladanan Rasulullah demi mewujudkan Pelajar berkarakter Qur'ani.

"Sebagaimana tema maulid 'Dengan Semangat Maulid, Kita Wujudkan Pelajar MAN 2 Kota Parepare Berkarakter Qur'ani, maka relevansi hal dimaksud bertalian hadis Rasulullah bahwa di akhir zaman nanti, Al-Qur'an hanyalah tinggal tulisan. 

Serangkai maulid hari ini, satu dari sekian banyak program unggulan MAN 2 Kota Parepare adalah program tahfiz yang diyakini menjadi ikhtiar serta harapan optimis dalam membentuk Pelajar berkarakter Qur'ani," urainya. (Adi)

Share:

Ustaz Irwan Sagena: “Jaga Salatmu, Itulah Benteng dari Api Neraka”

 


Pontren DDI Ujung Lare - Suasana khusyuk menyelimuti Masjid Arradhiyah di lingkungan Pondok Pesantren DDI Ujung Lare saat pelaksanaan salat Jumat, (10/10/2025). Masjid dipenuhi tidak hanya oleh para santri, tetapi juga masyarakat sekitar yang turut beribadah.

Bertindak sebagai khatib, Ustaz Irwan Sagena menyampaikan pesan penting tentang kewajiban menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka. Ia mengingatkan jamaah dengan mengutip firman Allah SWT dalam Surah At-Tahrim ayat 6.

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. Jaga diri kita agar tidak terjerumus dalam perbuatan syirik dan kemaksiatan dalam bentuk apa pun,”ujarnya.

Ia menegaskan bahwa benteng utama untuk melindungi diri adalah dengan memelihara ibadah salat. Menurutnya, salat merupakan bukti ketaatan seorang hamba dan pilar utama agama.

“Orang yang tidak mendirikan salat, tempatnya di neraka. Olehnya itu, anakku sekalian, jagalah salatmu. Karena salat itu tiang agama. Barang siapa meninggalkannya, maka ia telah meruntuhkan agamanya sendiri,” ucapnya di hadapan jemaah yang mayoritas adalah santri.

Lebih lanjut, Irwan menguraikan bahwa ibadah yang kokoh harus dilandasi oleh rasa syukur atas nikmat Allah, terutama nikmat umur, kesehatan, kesempatan, serta iman dan Islam. “Semua nikmat itu akan bernilai jika digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah,” ujarnya.

Di awal khutbah, ia juga menekankan bahwa perannya bukan untuk menggurui, melainkan untuk saling menasihati dalam kebaikan.

Irwan menutup khutbah dengan doa dan kembali mengingatkan tujuan utama penciptaan manusia dengan mengutip Surah Adz-Dhariyat ayat 56.

“Semoga kita semua diberi kekuatan oleh Allah untuk senantiasa istiqamah dalam beribadah, karena Allah telah berfirman: ‘Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku’,” pungkasnya.(Abul/Wn)

Share:

MQK 2025 Resmi Ditutup, Menag RI: Pesantren Benteng Moral dan Intelektual Bangsa

 


Wajo, (Kemenag Parepare) – Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. H. Nasaruddin Umar menutup secara resmi Musabaqah Qira’atil Kutub Nasional (MQKN) ke-8 dan Musabaqah Qira’atil Kutub Internasional (MQKI) pertama Tahun 2025 yang digelar di Lapangan Merdeka Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Senin (6/10/2025).

Dalam sambutannya, Menag menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya ajang bergengsi yang mempertemukan para santri dan ulama dari berbagai negara ini. Ia menyebut pesantren sebagai lembaga tertua di Indonesia yang telah membuktikan diri sebagai benteng moral dan intelektual bangsa.

“Pesantren telah membuktikan dirinya sebagai lembaga yang senantiasa mampu menyesuaikan diri tanpa kehilangan jati diri. Salah satu kekuatan pesantren adalah literasi terhadap kitab turats atau kitab kuning, warisan keilmuan klasik yang bukan hanya menyimpan khazanah pemikiran Islam, tetapi juga nilai-nilai universal tentang kemanusiaan dan peradaban,” ujar Menag.

Ia menegaskan bahwa merawat eksistensi kitab kuning di era digital merupakan amanah besar yang harus dijaga bersama. Ia juga berharap MQKN/I menjadi ajang untuk memperluas cakrawala pesantren dan memperkuat perannya dalam membangun perdamaian serta kepedulian terhadap lingkungan.

“Dengan mengusung tema ‘Dari Pesantren untuk Dunia’, saya berharap MQK menjadi wahana diplomasi pendidikan Islam yang memperluas jaringan keilmuan dan memperteguh peran pesantren sebagai pilar perdamaian dan penjaga kelestarian lingkungan di tingkat global,” tambahnya.

Menteri Agama juga mengaku bersyukur karena perhelatan MQKN/I ini berjalan lancar dan sukses. Ia mengapresiasi seluruh pihak, khususnya masyarakat Kabupaten Wajo, atas keramahan dan dukungannya selama pelaksanaan kegiatan.

“Banyak tamu yang memberikan respon positif dan merasa puas dengan keramahan masyarakat Wajo, suguhan kuliner khas, serta penyediaan fasilitas yang memadai. Ini sebuah prestasi, Wajo sudah sangat layak menjadi tuan rumah event nasional maupun internasional. Alhamdulillah, semuanya berlangsung dengan baik dan tanpa insiden. Kesuksesan sebuah acara adalah obat lelah paling mujarab,” ungkapnya.

Di akhir sambutannya, Menag juga menyampaikan doa untuk para korban musibah di salah satu pesantren di Sidoarjo, Jawa Timur.

“Semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan kesabaran,” tutupnya.

Penutupan MQKN/I ini menjadi penanda berakhirnya rangkaian kegiatan yang diikuti ratusan peserta dari dalam dan luar negeri. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya tradisi intelektual pesantren, tetapi juga meneguhkan peran Indonesia sebagai pusat keilmuan Islam yang moderat dan berwawasan global.(MZ/Wn)

 

Share:

Expo Kemandirian Pesantren Warnai Semarak MQK di As’adiyah Sengkang

 


Sengkang, (Kemenag Parepare) - Gelaran Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) ke-8 dan Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) Pertama Tahun 2025 yang dipusatkan di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan kian semarak dengan hadirnya Expo Kemandirian Pesantren.

Acara bergengsi ini berlangsung di Lapangan Merdeka Sengkang dan menjadi salah satu agenda unggulan dalam rangkaian MQKN/I yang diikuti oleh peserta dari 34 provinsi dan 10 negara.

Expo tersebut secara resmi dibuka oleh Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama RI, Hj. Helmi Halimatul Udhmah. Dalam suasana penuh semangat, disambut meriah oleh masyarakat yang memadati area kegiatan pada Jumat, 3 Oktober 2025.

Lebih dari 50 stan ikut ambil bagian dalam expo ini, menampilkan karya dan inovasi unggulan pesantren dari berbagai daerah. Para santri memperkenalkan produk hasil kreasi mereka, mulai dari olahan pangan khas pesantren, kerajinan tangan, hasil pertanian, hingga produk teknologi yang mengedepankan nilai-nilai kemandirian dan keberdayaan umat.

Dalam sambutannya, Hj. Helmi Halimatul Udhmah menyampaikan apresiasinya atas kontribusi pesantren dalam mendorong ekonomi umat.

“Pesantren bukan hanya pusat ilmu dan dakwah, tapi juga pusat pemberdayaan masyarakat. Melalui expo ini, kita melihat bagaimana pesantren mampu melahirkan karya nyata yang bermanfaat luas,” ungkapnya.

Turut hadir Ketua DWP Kemenag Kota Parepare, Ny. Indiarti Fitriadi, bersama perwakilan DWP kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan. Mereka ikut menyambut kedatangan Penasihat DWP Pusat di stan Provinsi Sulawesi Selatan setelah meninjau berbagai stan kemandirian pesantren di sekitar Lapangan Merdeka.

Ny. Indiarti Fitriadi juga berkesempatan mengunjungi sejumlah stan, salah satunya milik Kabupaten Bone, yang menampilkan proses pembuatan songkok racca secara langsung oleh santri. Kerajinan berbahan kawat tembaga ini memperlihatkan keuletan dan keterampilan khas santri dalam menghasilkan produk bernilai tinggi.

Ia menyampaikan apresiasi beragam karya santri yang dipajang di area stan pameran yang menunjukkan kemandirian para santri pondok pesantren.

“Mereka tidak hanya pintar dalam urusan agama tetapi juga bisa mengasah keterampilan sehingga menghasilkan karya nyata yang dapat menjadi modal di kemudian hari,”ujarnya.

Salah seorang siswi menjelaskan bahwa pembuatan satu buah songkok racca bisa memakan waktu hingga satu pekan. Proses panjang tersebut mencerminkan dedikasi dan kesabaran dalam menjaga warisan budaya sekaligus menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan santri.

Expo Kemandirian Pesantren menjadi bukti nyata bahwa pesantren kini tak hanya menjadi pusat pendidikan dan dakwah, tetapi juga motor penggerak ekonomi umat yang kreatif, inovatif, dan mandiri.(Abul/Wn)

Share:

Jurnal Piket MAN 2 Kota Parepare pada Area

Parepare, (Kemenag Parepare) - Gelaran Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) Nasional dan Internasional yang dipusatkan di Pondok Pesantren As'Adiyah, Sengkang, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan adalah berkah tersendiri bagi segenap insan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Parepare. 

Pasalnya, Halaman Masjid Terapung B.J. Habibie menjadi area Istirahat bagi seluruh kontingen MQK dari berbagai provinsi dan negara peserta. Tak pelak, totalitas insan Kemenag Kota Parepare dan terkhusus Pendidik dan Tenaga Kependidikan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare pun melakukan penjemputan kontingen yang melintasi Kota Parepare menuju Sengkang, Kabupaten Wajo.

Diwawancarai tim redaksi tatkala bertepatan jadwal piket Pendidik dan Tenaga Kependidikan MAN 2 Kota Parepare, H. Fitriadi selaku Kepala Kantor Kemenag Kota Parepare mengatakan bahwa insan Kemenag yang dipimpinnya mendapat amanah untuk menjemput, memandu, ataupun menjamu kontingen MQK di area Istirahat yang dimaksud. 

"Keberadaan atau eksistensi atea Istirahat yang berlokasi di Masjid Terapung B.J. Habibie, Kota Parepare ini merupakan wujud kolaborasi serta kerja sama Kemenag, Pemerintah Daerah Kota tersebut, serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Sungguh suatu berkah bagi kami dalam melaksanakan amanah ini karena kami dapat bersilaturahmi serta berinteraksi dengan kontingen dari berbagai provinsi maupun negara peserta. 

Hingga Rabu malam, 1 Oktober 2025 sejumlah kontingen MQK singgah di area Istirahat. Sebut saja, ada Provinsi Bali; Sumatera Utara; Kalimantan Tengah; Jawa Tengah; Lampung, Bengkulu, Bangka Belitung; Riau,Jawa Timur; dan Nusa Tenggara Barat. Ada pula dari negara tetangga seperti Malaysia dan Timor Leste," kata H. Fitriadi kepada tim redaksi. (Adi)

Share:

Kesan Kontingen MQKI Asal Myanmar di Rest Area: Parepare Kota yang Indah dan Toleran


Parepare, (Kemenag Parepare) - Bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2025, suasana hangat dan penuh semangat mewarnai hari kedua penjemputan kontingen Musabaqah Qiraatil Kutub (MKQ) tingkat Internasional yang dipusatkan di Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Kegiatan diikuti oleh peserta dari berbagai negara Asia, termasuk Filipina dan Myanmar yang tiba siang tadi di Masjid Terapung BJ. Habibie Kota Parepare.

Dalam transit singkat di Kota Parepare, para peserta disambut dengan keramahan khas Sulawesi Selatan. Di sela waktu istirahat, mereka menikmati hidangan tradisional burasa, makanan khas Sulawesi yang menjadi daya tarik tersendiri.

Salah satu momen menarik terjadi ketika Aloysius Sandri, Penyuluh Katolik dari Kemenag Parepare, berbincang santai dengan kontingen asal Myanmar dalam bahasa Inggris. Dalam percakapan tersebut, para peserta mengungkapkan kesan mendalam terhadap Indonesia khususnya Parepare.

“Orang-orangnya ramah, penuh penghargaan, dan alamnya sangat indah,” ujar salah satu peserta dengan penuh kekaguman.

Kekaguman mereka semakin bertambah ketika mengetahui bahwa Aloysius Sandri adalah seorang penyuluh Katolik yang turut aktif dalam kegiatan keagamaan lintas iman seperti MKQ. “Kami sangat terkesan dengan keterbukaan dan toleransi yang ditunjukkan,” ungkap mereka.

Tak hanya itu, keramahan tuan rumah juga menjadi sorotan. Senyum hangat sudah menyambut sejak mereka turun dari kendaraan, disusul dengan jamuan khas daerah dan fasilitas rest area yang sangat representatif. “Kami merasa dihormati bahkan sebelum kami sempat memperkenalkan diri,” kata salah satu anggota kontingen.

Adapun 3 kontingen asal Myanmar tersebut yakni Jurhana Dimtampau, Sawia N. Pungut dan Abdul Rahman Bin Haji Ajak.

Kesan positif ini menjadi bukti bahwa Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan, mampu menjadi tuan rumah yang tidak hanya menyuguhkan keindahan alam, tetapi juga nilai-nilai luhur budaya dan toleransi yang membanggakan seperti halnya di Kota Parepare sebagai ‘rest area’ MQKI.(Ali/Wn)



Share:

PMR Saga DDI Lil Banat Gelar Sosialisasi Kesehatan dan Cuci Tangan di MI DDI Ujung Lare

Parepare, (Kemenag Parepare) – Palang Merah Remaja (PMR) Saga Darud  Da'wah Wa Irsyad  (DDI) Lilbanat sukses menggelar Program Bakti Masyarakat dengan tema “Sosialisasi Menjaga Kesehatan Tubuh dan Enam Langkah Cara Mencuci Tangan”.

Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, 19 September 2025 ini, menyasar siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) DDI Ujung Lare dan sekaligus memperingati HUT ke-80 Palang Merah Indonesia (PMI).

Program bakti masyarakat ini merupakan realisasi dari program kerja PMR Saga DDI Lilbanat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran anak-anak usia dini akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari.

Pelaksanaan kegiatan dirancang secara interaktif dan partisipatif. Setiap anggota PMR memiliki peran tersendiri; ada yang bertindak sebagai moderator, pemateri, dan instruktur untuk praktek cuci tangan.

Kegiatan diawali dengan perkenalan antara anggota PMR dengan para siswa. Materi pertama tentang langkah-langkah menjaga kesehatan tubuh disampaikan dengan menarik, diselingi sesi tanya jawab di mana siswa-siswi antusias menjawab dan mengajukan pertanyaan. Untuk menjaga semangat peserta, acara dilanjutkan dengan games singkat dan waktu istirahat.

Puncak kegiatan adalah materi kedua tentang pentingnya cuci tangan, yang langsung dipraktekkan oleh seluruh peserta. Dengan dibimbing instruktur dari anggota PMR, siswa-siswi MI DDI Ujung Lare mempraktekkan enam langkah cuci tangan yang benar difasilitas air yang tersedia di lingkungan sekolah. Setelah praktek selesai, seluruh peserta dibagikan konsumsi dan kegiatan ditutup dengan foto bersama sebagai kenang-kenangan.

Salah satu anggota PMR, Nahla Naqiyyah Tsaqifah, yang berperan sebagai pemateri, mengungkapkan kebanggaannya.

“Saya sangat senang dipercaya menjadi pemateri dalam kegiatan ini. Ini merupakan pengalaman pertama dan semoga setelah ini saya semakin percaya diri dan dapat menambah kemampuan saya dalam public speaking,” ujarnya.

Sementara itu, Nurzakiyah, salah seorang Pembina PMR, menyatakan bahwa kegiatan ini telah lama dinantikan.

“Kegiatan ini sudah lama kami rencanakan. Kebetulan di momen ini bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 PMI, kami melaksanakan program Bakti Masyarakat untuk pertama kalinya. Kami berharap akan ada lagi program bakti masyarakat ke depannya yang dapat membantu masyarakat dalam penerapan gaya hidup sehat, serta menambah wawasan dan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan diri dan keluarga,” tutupnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang berkesinambungan dalam membangun kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini dan memperkuat kontribusi PMR Saga DDI Lil Banat bagi masyarakat.(Mira/Wn)

Share:

Semarak FCC IV MAN 1 Parepare, Penampilan Peserta LKBB Tarik Perhatian Penonton


Parepare, (Kemenag Parepare) – Sorak-sorai penuh semangat menggema di Lapangan MAN 1 Kota Parepare saat Lomba Ketangkasan Baris-Berbaris (LKBB) putra dan putri menjadi tontonan utama Festival Camp Ceria (FCC) IV.

Gerakan yang tegas, kompak, dan penuh disiplin dari tiap regu berhasil memikat perhatian penonton sekaligus juri, menciptakan suasana meriah dan tak terlupakan. Semua peserta berusaha tampil maksimal sebagai perwakilan masing-masing sekolah/madrasah.

Pada kategori putra, UPTD SMPN 3 Pinrang tampil gemilang dan sukses merebut Juara 1. Juara 2 diraih MTsN Pinrang, disusul MTs Muhammadiyah Kalosi Enrekang sebagai Juara 3. Untuk kategori harapan, UPTD SMPN 1 Barru meraih Harapan 1, UPTD SMPN 4 Parepare mendapat Harapan 2, dan MTs DDI Takkalasi menutup dengan Harapan 3.

Di kategori putri, persaingan tak kalah ketat. Lagi-lagi UPTD SMPN 3 Pinrang berhasil mengulang sukses dengan menyabet Juara 1, sekaligus menorehkan prestasi double winner. Posisi Juara 2 diraih UPTD SMPN 1 Barru, sementara Juara 3 jatuh ke MTsN Pinrang. Harapan 1 ditempati UPTD SMPN 4 Parepare, Harapan 2 oleh MTs Muhammadiyah Kalosi Enrekang, dan Harapan 3 dimenangkan MTs DDI Lilbanat Parepare.

LKBB menjadi ajang menumbuhkan jiwa disiplin, kerja sama, dan sportivitas. Upriani, pembina pramuka putri MAN 1 Kota Parepare, ikut memberikan apresiasi atas penampilan para peserta.

“Anak-anak menunjukkan semangat luar biasa. LKBB ini bukan hanya lomba, tapi juga latihan mental, kedisiplinan, dan kerja sama. Kami bangga melihat perjuangan mereka,” ujarnya penuh bangga, Rabu, 24 September 2025.

Dengan kehangatan, sorak dukungan, dan semangat pantang menyerah dari seluruh peserta, FCC IV sekali lagi membuktikan dirinya sebagai festival yang tak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi. Generasi muda pun semakin siap melangkah maju dengan disiplin, percaya diri, dan semangat kebersamaan.(Akbar/Wn)

Share:

Malam Kreativitas FCC IV MAN 1 Parepare: Nyanyi Solo dan Fashion Show Meriahkan Panggung

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Festival Camp Ceria (FCC) IV kembali menghadirkan suasana penuh warna dan kegembiraan di Lapangan MAN 1 Kota Parepare pada Selasa malam, 23 September 2025.

Dua ajang bergengsi, yaitu Lomba Menyanyi Solo dan Fashion Show, sukses memikat penonton dengan talenta, penampilan memukau, serta semangat kompetisi yang tinggi dari para peserta.

Pada kategori Nyanyi Solo Putra, penampilan merdu siswa MTs Muhammadiyah Kalosi Enrekang berhasil memukau dewan juri dan meraih Juara 1. Disusul oleh UPTD SMPN 1 Barru di posisi kedua, serta UPTD SMPN 3 Pinrang di posisi ketiga. Adapun juara harapan diraih oleh SMP Darul Falah Enrekang (Harapan 1), MTs DDI Takkalasi (Harapan 2), dan MTsN Pinrang (Harapan 3).

Sementara itu, kategori Nyanyi Solo Putri tak kalah seru. Suara indah siswi UPTD SMPN 4 Parepare mengantarkannya meraih Juara 1, diikuti oleh MTs DDI Lilbanat Parepare sebagai Juara 2, dan MTsN Pinrang sebagai Juara 3. Untuk juara harapan, dimenangkan oleh UPTD SMPN 3 Pinrang (Harapan 1), UPTD SMPN 1 Barru (Harapan 2), dan MTs Muhammadiyah Enrekang (Harapan 3).

Kemudian pada ajang Fashion Show, panggung FCC IV berubah menjadi arena penuh gaya, kreativitas, dan percaya diri. Penampilan memikat dari UPTD SMPN 3 Pinrang sukses mengantarkan mereka sebagai Juara 1, disusul MTs DDI Lilbanat Parepare (Juara 2) dan UPTD SMPN 4 Parepare (Juara 3). Juara harapan pun turut diumumkan, masing-masing diraih oleh MTsN Pinrang (Harapan 1), UPTD SMPN 1 Barru (Harapan 2), dan MTs DDI Takkalasi (Harapan 3).

Menurut Alpiani, Kepala Lab Tata Busana MAN 1 Kota Parepare, ajang ini selain berlomba, ini juga dijadikan ruang belajar.

“Fashion show FCC IV memperlihatkan bahwa kreativitas anak-anak bisa tumbuh jika diberi kesempatan. Mereka berani tampil percaya diri, itu yang membanggakan,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Nurfaidah, Pembina FCC IV MAN 1 Kota Parepare, yang menilai acara ini telah menjadi ruang berharga bagi siswa.

“FCC IV adalah wadah kebersamaan. Melalui seni, musik, dan fashion, kita melihat semangat persaudaraan dan sportivitas peserta,” tuturnya penuh apresiasi.

Suasana malam itu benar-benar semarak dengan sorak-sorai penonton, tepuk tangan meriah, serta senyum bangga dari para peserta yang tampil maksimal. FCC IV kembali membuktikan dirinya sebagai ajang pengembangan bakat, kreativitas, sekaligus mempererat kebersamaan antarpelajar dari berbagai daerah.(Akbar/Wn)

Share:

Derma Korban Kebakaran Warga MAN 2 Kota Parepare

Parepare, (Kemenag Parepare) - 'Si jago merah' yang melahap 5 rumah di Kecamatan Soreang, Kota Parepare beberapa hari lalu mengakibatkan korban jiwa dan menyisakan puing-puing harta benda. 

Oleh karena itu, sebagai pengejawantahan rasa peduli dan empati, segenap Warga Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare dalam hal ini Siswa, Pendidik dan Tenaga Kependidikan berbondong-bondong ke lokasi kejadian untuk melakukan derma korban kebakaran. 

Derma korban kebakaran tersebut dilakukan pada Rabu, 24 September 2025. Perwakilan Siswa serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan berkenan menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran yang rumah dan harta bendanya ludes dilahap 'si jago merah'.

Informasi yang didapatkan tim redaksi saat prosesi penyerahan bantuan bahwa selain kehilangan harta benda, korban bernama Hj. Majeddia juga mengalami trauma atas musibah ini. Meskipun begitu, disertai derai air mata, ia menyampaikan terima kasih kepada segenap Warga MAN 2 Kota Parepare sembari menceritakan sekilas kronologis dan ikhtiarnya menyelamatkan diri. 

"Ini ada derma korban kebakaran dari Warga MAN 2 Kota Parepare. Silakan diterima dengan tetap tabah dan sabar. Semoga derma ini meringankan beban setelah kehilangan harta benda, sekaligus menjadi munajat dukungan psikologis terhadap trauma yang dialami korban kebakaran," ucap Hj. Asia Djunaid selaku perwakilan Warga MAN 2 Kota Parepare. (Adi)

Share:

Pramuka se-Ajatappareng Meriahkan FCC IV di MAN 1 Kota Parepare


 

Parepare, (Kemenag Parepare) - Pramuka Ambalan Al Ansar MAN 1 Kota Parepare kembali menghadirkan gebrakan penuh semangat melalui Festival Camp Ceria (FCC) IV Tahun 2025 se-Ajatappareng. Kegiatan akbar ini resmi dibuka dalam suasana yang penuh keceriaan, kekompakan, dan nuansa budaya pada Selasa, 23 September 2025.

Pembukaan FCC IV diawali dengan tari kreasi khas Bugis yang memukau, menggambarkan kekayaan tradisi lokal. Suasana semakin meriah dengan atraksi spesial FCC IV yang memantik tepuk tangan riuh para peserta dan tamu undangan.

Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Sulhan, prosesi adat pembukaan oleh Ketua Pradana Putra, Hasmar, serta pembacaan sandi Ambalan Al Ansar oleh Qurratul Ayyum.

Dalam sambutannya, Kepala MAN 1 Kota Parepare, Rusman Madina, menekankan bahwa FCC IV adalah kegiatan perkemahan yang menjadi wadah untuk membentuk karakter, menyalurkan kreativitas, serta mempererat persaudaraan.

“Melalui FCC IV ini, saya berharap adik-adik pramuka dapat menumbuhkan disiplin, tanggung jawab, serta kepemimpinan. Jadikanlah kegiatan ini sebagai ruang untuk menyalurkan bakat, sekaligus mempererat tali silaturahmi antarpramuka se-Ajatappareng,” ungkap Rusman Madina.

Sambutan berikutnya datang dari Kwarcab Kota Parepare, Kak Minhajuddin, yang memberikan apresiasi tinggi kepada MAN 1 Kota Parepare yang telah menggagas kegaiatan FCC, dari FCC I hingga IV.

“Kegiatan ini membuktikan bahwa MAN 1 Kota Parepare mampu mewadahi minat dan bakat siswa-siswi se-Ajatappareng. Kalau adik-adik pramuka ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang Madrasah Aliyah, maka MAN 1 Kota Parepare adalah tempatnya, karena di sinilah tempat dibentuknya ilmu pengetahuan, juga membentuk karakter dan akhlak,” tutur Kak Minhajuddin penuh semangat.

Sementara itu, Kapolsek Soreang yang diwakili Kak Nuraini (sapaan akrabnya) menyampaikan permohonan maaf karena Kapolsek tidak dapat hadir langsung dalam pembukaan FCC IV.

“Beliau sangat ingin hadir di tengah-tengah kita, namun pada waktu yang sama ada agenda lain yang juga penting untuk dijalankan. Meski begitu, Kapolsek Soreang tetap memberikan dukungan penuh terhadap suksesnya Festival Camp Ceria IV ini,”ucapny.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare yang diwakili H. Hamka, Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam. Ia memohon maaf karena Kepala Kantor tidak sempat hadir secara langsung.

“Beliau menitip salam hangat dan memohon maaf yang sebesar-besarnya karena tidak dapat hadir, mengingat ada kegiatan lain yang sama pentingnya. Namun, beliau tetap mendukung penuh pelaksanaan FCC IV ini dan berharap kegiatan ini berjalan sukses serta memberi manfaat besar bagi para peserta,” ungkap H. Hamka.

Momen paling ditunggu-tunggu hadir ketika acara dibuka secara resmi dengan pemukulan gong, menandai dimulainya Festival Camp Ceria IV 2025.

Kegiatan yang akan berlangsung hingga Jumat, 26 September 2025 ini menjadi ajang pertemuan, persaudaraan, sekaligus pembinaan karakter bagi para Pramuka se-Ajatappareng.

Dengan beragam lomba, atraksi, dan kegiatan edukatif, FCC IV diharapkan menjadi wadah tumbuhnya kreativitas, sportivitas, serta semangat kebersamaan antarpelajar.

Festival ini diikuti oleh regu-regu Pramuka dari berbagai daerah di wilayah Ajatappareng, antara lain:

    Kota Parepare: SMP Negeri 4 Parepare, MTs DDI Lilbanat Parepare

    Kabupaten Pinrang: MTs Negeri Pinrang, SMP Negeri 3 Pinrang

    Kabupaten Barru: MTs Takkalasi Barru, MTs DDI Mangkoso Barru

   Kabupaten Enrekang: SMP Darul Falah Enrekang, MTs Muhammadiyah Kalosi Enrekang (Akbar/Wn)

Share:

Semarak Maulid Nabi di MAN 1 Kota Parepare: Lomba Hias Telur Jadi Wadah Kreativitas dan Kebersaman


Parepare, (Kemenag Parepare) – Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw 1447 Hijriah di MAN 1 Kota Parepare tahun ini dikemas berbeda. Kegiatan ini juga menjadi ajang kreativitas sekaligus mempererat kebersamaan warga madrasah.

Salah satu rangkaian kegiatan yang paling menyita perhatian adalah lomba menghias telur antarkelas dan ekstrakurikuler. Aneka telur dengan hiasan penuh warna dan makna dipamerkan, menampilkan kekayaan ide serta kekompakan setiap kelompok. Dalam tradisi maulid, telur tidak hanya menjadi simbol kesuburan dan kehidupan, tetapi juga harapan agar generasi muda tumbuh dengan akhlak mulia serta cinta terhadap lingkungan.

Puncak peringatan Maulid dilaksanakan pada Rabu, 17 September 2025, sementara pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah lomba digelar pada Senin, 22 September 2025 di Lapangan MAN 1 Kota Parepare.

Adapun hasil lomba menghias telur adalah sebagai berikut:

            Juara 1: Kelas XII.A

            Juara 2: Kelas X.A

            Juara 3: Kelas X.B

            Juara Favorit 1: Kelas XI.A

            Juara Favorit 2: Kelas XI.C

Kepala MAN 1 Kota Parepare, Rusman Madina, menyampaikan bahwa peringatan Maulid ini menjadi momentum untuk menanamkan nilai-nilai akhlak mulia kepada peserta didik.

“Kita ingin siswa tidak hanya mengenang kelahiran Rasulullah, tetapi juga meneladani akhlaknya. Melalui kegiatan kreatif seperti menghias telur, kita bisa menanamkan semangat kebersamaan, tanggung jawab, dan cinta terhadap lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, wali kelas XI.C Suriani menambahkan bahwa semarak lomba hias telur mendapat antusiasme tinggi dari para siswa.

“Setiap kelas berusaha menampilkan karya terbaiknya. Bukan soal menang atau kalah, tetapi bagaimana kebersamaan dan kreativitas bisa tumbuh bersama,” ungkapnya.

Kegiatan ini diharapkan bukan hanya memperkuat kecintaan siswa kepada Nabi Muhammad saw., tetapi juga menumbuhkan semangat berkarya, saling menghargai, dan mempererat ukhuwah di lingkungan madrasah.(Akbar/Wn)

Share:

Semarak Maulid Nabi di MAN 1 Kota Parepare: Lomba Hias Telur Jadi Wadah Kreativitas dan Kebersaman

 


Parepare, (Kemenag Parepare) – Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw 1447 Hijriah di MAN 1 Kota Parepare tahun ini dikemas berbeda. Kegiatan ini juga menjadi ajang kreativitas sekaligus mempererat kebersamaan warga madrasah.

Salah satu rangkaian kegiatan yang paling menyita perhatian adalah lomba menghias telur antarkelas dan ekstrakurikuler. Aneka telur dengan hiasan penuh warna dan makna dipamerkan, menampilkan kekayaan ide serta kekompakan setiap kelompok. Dalam tradisi maulid, telur tidak hanya menjadi simbol kesuburan dan kehidupan, tetapi juga harapan agar generasi muda tumbuh dengan akhlak mulia serta cinta terhadap lingkungan.

Puncak peringatan Maulid dilaksanakan pada Rabu, 17 September 2025, sementara pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah lomba digelar pada Senin, 22 September 2025 di Lapangan MAN 1 Kota Parepare.

Adapun hasil lomba menghias telur adalah sebagai berikut:

            Juara 1: Kelas XII.A

            Juara 2: Kelas X.A

            Juara 3: Kelas X.B

            Juara Favorit 1: Kelas XI.A

            Juara Favorit 2: Kelas XI.C

Kepala MAN 1 Kota Parepare, Rusman Madina, menyampaikan bahwa peringatan Maulid ini menjadi momentum untuk menanamkan nilai-nilai akhlak mulia kepada peserta didik.

“Kita ingin siswa tidak hanya mengenang kelahiran Rasulullah, tetapi juga meneladani akhlaknya. Melalui kegiatan kreatif seperti menghias telur, kita bisa menanamkan semangat kebersamaan, tanggung jawab, dan cinta terhadap lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, wali kelas XI.C Suriani menambahkan bahwa semarak lomba hias telur mendapat antusiasme tinggi dari para siswa.

“Setiap kelas berusaha menampilkan karya terbaiknya. Bukan soal menang atau kalah, tetapi bagaimana kebersamaan dan kreativitas bisa tumbuh bersama,” ungkapnya.

Kegiatan ini diharapkan bukan hanya memperkuat kecintaan siswa kepada Nabi Muhammad saw., tetapi juga menumbuhkan semangat berkarya, saling menghargai, dan mempererat ukhuwah di lingkungan madrasah.(Akbar/Wn)

Share:

Siswa MTs DDI Al Furqan Parepare Ukir Prestasi di Ajang Electric Colour Run dan Expo By PLN


 

Parepare, (Kemenag Parepare) – Kabar gembira datang dari ajang Electric Color Run dan Expo By PLN. Dua Siswa MTs DDI AL Furqan Parepare sukses membawa pulang penghargaan bergengsi pada lomba Fashion Show kategori remaja dengan busana batik etnik casual yang diselenggarakan oleh  PLN Parepare.

Ahmad Ashura dan Muhammad Yusuf, yang tampil di kategori remaja, berhasil mengungguli beberapa peserta lainnya dari puluhan remaja di Kota Parepare. Kepercayaan diri saat berjalan di atas panggung (catwalk) dan ekspresi yang luwes menjadi nilai tambah yang membuatnya unggul. Busana etni batik yang dikenakannya berwarna dasar hitam-merah dengan aksen motif ciri khas Toraja.

Keduanya mengungkapkan rasa haru atas prestasi ini, terlebih karena ini pertama kalinya mereka ikut lomba seperti ini.

“Kami senang sekali sampai terharu bisa menang, apalagi ini pertama kalinya kami ikut lomba seperti ini,”ujar Ahmad Ashura dan Muhammad Yusuf, dengan wajah penuh keceriaan setelah pengumuman juara, Rabu, 17 September 2025.

Meski awalnya sempat merasakan gugup, namun pengalaman mengikuti lomba ini membuat keduanya sangat berkesan dan semakin percaya diri.

Prestasi ini tidak lepas dari peran guru yang tidak pernah lelah memberikan arahan dan bimbingan sebelum lomba, bahkan mendampingi saat lomba.

“Kami mengucapkan terima kasih tak terhingga terhadap guru kami yakni Bapak Renaldi, yang tidak pernah lelah memberikan dukungan baik secara moral dan materil untuk bisa berada di pencapaian ini,”ungkapnya.

Pada ajang ini, Muhammad Yusuf berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih Juara 2 Terbaik di kategori remaja. Tak kalah membanggakan, Ahmad Ashura juga sukses meraih predikat Juara Favorit.

Kedua capaian ini menjadi bukti nyata bahwa siswa MTs DDI Al Furqan Parepare memiliki potensi dan kreativitas yang mampu bersaing pada ajang bergengsi ini.

“Siswa MTs DDI Al Furqan Parepare terbukti mampu bersaing dan menunjukkan kualitasnya di tingkat kota bahkan lebih luas lagi,” ungkap salah seorang peserta yang turut hadir memberi dukungan dan suport terkait potensi dari Muhammad Yusuf dan Ahmad Ashura.

Prestasi yang diraih Yusuf dan Ashura tentu menjadi kebanggaan bagi sekolah, keluarga, teman, dan juga warga Parepare. Ke depan, keduanya diharapkan bisa terus mengasah kemampuan serta menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk berani tampil agar dapat memperoleh sebuah prestasi.

Kepala Madrasah MTs DDI Al Furqan Parepare, H. Syamsuddin menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian Ahmad Ashura dan Muhammad Yusuf.

“Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi siswa-siswi lain untuk berani tampil dan berprestasi, baik itu bidang akademi maupun non-akademik,” ujarnya.

Ia menegaskan, pihak madrasah akan terus memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan bakat dan minat siswa.

Electric Color Run dan Expo yang digagas oleh PLN Parepare ini menjadi ruang bagi para generasi muda untuk menunjukkan bakat dan kreativitasnya. Selain kompetisi, acara ini juga diramaikan dengan pameran karya (Expo) yang menampilkan beragam karya dan inovasi anak muda dan beragam kuliner baik makanan maupun minuman para pelaku UMKM Parepare.(Aldi/Wn)

Share:

OSIM MAN 1 Parepare Gelar “Snack Healthy Day”, Wujud Kepedulian pada Gizi dan Kesehatan


 

Parepare, (Kemenag Parepare) - Udara pagi di Lapangan Serbaguna MAN 1 Kota Parepare pada Kamis, 18 September 2025 terasa segar bukan hanya karena semilir angin yang berhembus, melainkan juga oleh semangat sehat yang menyatu dalam kegiatan ‘Snack Healthy Day’.

Program yang digagas OSIM MAN 1 Parepare ini telah menjadi agenda rutin setiap pekan, khususnya setiap hari Kamis, sebagai bentuk kepedulian akan pentingnya menjaga kesehatan melalui konsumsi makanan bergizi.

Kegiatan yang diikuti seluruh siswa, guru, pegawai, serta staf ini berlangsung penuh kebersamaan. Di lapangan serbaguna, puding buah tersaji dan menyegarkan, menjadi simbol ajakan untuk lebih peduli pada asupan gizi harian.

“Kegiatan makan bergizi ini merupakan bagian dari program OSIM yang bertujuan menanamkan kebiasaan mengonsumsi makanan sehat. Generasi yang cerdas tidak hanya ditopang oleh ilmu, tetapi juga oleh tubuh yang kuat dan sehat,” ungkap Riska Ayu, Pembina OSIM MAN 1 Parepare, dengan penuh semangat.

Puding buah yang dinikmati bersama pagi itu bukanlah sekadar kudapan. Ia lahir dari swadaya para siswa dan guru, menjadi cermin kepedulian dan kebersamaan keluarga besar MAN 1 Parepare.

Kepala MAN 1 Kota Parepare, Rusman Madina, turut memberikan apresiasi. “Program ini baik dan harus terus didukung oleh seluruh keluarga besar MAN 1 Parepare. Efek positifnya bukan hanya dirasakan hari ini, tetapi juga dalam jangka panjang, karena membiasakan pola hidup sehat adalah investasi masa depan,” ujarnya.

Ia juga berharap, Snack Healthy Day dapat menjadi bagian dari pembentukan karakter siswa untuk peduli pada kesehatan, melalui langkah sederhana: membiasakan makan makanan bergizi.

Di balik kesederhanaan sebuah puding buah, tersimpan makna mendalam: sebuah ikhtiar kecil yang menuntun generasi muda agar tumbuh kuat, sehat, dan siap menjemput masa depan dengan cahaya ilmu dan tubuh yang bugar.(Taqir/Wn)

 

 

 

 

 

Share:

Empat Siswa MAN 1 Parepare Lolos ke Ajang OMI Tingkat Provinsi

 


Parepare, (Kemenag Parepre) - Langkah penuh cahaya terpancar dari MAN 1 Kota Parepare. Dari delapan belas pelajar yang menyalakan semangat dalam Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI), empat bintang terbaik akhirnya menembus gerbang provinsi. Mereka adalah Nailul Firzanah di bidang Geografi, Khairunnisa S di bidang Kimia, Resti di bidang Fisika, serta Nur Azka Fadliah di bidang Matematika.

OMI, sebuah ajang bergengsi yang digelar Kementerian Agama Republik Indonesia, bukan sekadar panggung adu kecerdasan. Ia adalah ruang lahirnya generasi madrasah yang ditempa dengan ilmu, riset, dan tekad pantang menyerah. Dalam ajang ini, potensi disulut, bakat dipoles, dan daya saing ditantang, hingga akhirnya melahirkan pelajar-pelajar berdaya juang tinggi.

Pada Kamis pagi, 18 September 2025, Halaman MAN 1 Parepare terasa berbeda. Langit seakan memayungi semangat baru ketika Kepala MAN 1 Kota Parepare, Rusman Madina, menyampaikan kabar gembira tersebut dalam apel pagi. Dengan wajah teduh dan suara penuh syukur, ia menuturkan apresiasi atas kerja keras siswa serta pendampingan tulus para guru.

“Keberhasilan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan lebih panjang. Mari kita tingkatkan pembimbingan, terus berdoa, dan memberi dukungan agar mereka mampu menorehkan prestasi terbaik di tingkat provinsi,” ungkapnya, sembari meneguhkan semangat para peserta didik.

Empat nama itu kini menjadi simbol harapan, bukan hanya bagi madrasah, tetapi juga bagi Kota Parepare yang dikenal dengan semangat pendidikannya. Mereka adalah pelita yang tak sekadar menyalakan terang untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk madrasah yang membesarkannya.

Sungguh, keberhasilan ini bukan semata-mata hasil kerja individu. Ia adalah buah dari doa, bimbingan, dan ketekunan yang bersatu dalam irama kebersamaan. Dan kini, langkah mereka menatap provinsi bukan lagi sekadar mimpi, melainkan kenyataan yang tengah ditulis di lembar sejarah MAN 1 Kota Parepare.(Taqdir/Wn)

Share:

Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di MAN 1 Parepare: Miniatur Ka’bah Hadirkan Pesan Persatuan



 

Parepare, (Kemenag Parepare) - Suasana khidmat menyelimuti Musala Miftahul Ilmi dan Panggung Massiddi Ati MAN 1 Kota Parepare saat civitas akademika memperingati Maulid Nabi Muhammad saw 1447 Hijriah pada Rabu pagi, 17 September 2025.

Lantunan salawat dan untaian doa menjadi pengantar dalam acara yang tak hanya menghadirkan nilai spiritual, tetapi juga sarat makna kebangsaan.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah kreativitas dari kegiatan ekstrakurikuler Jurnalistik, yang dibina oleh Muhammad Taqdir. Dengan penuh dedikasi, para anggota Jurnalistik menghadirkan sebuah miniatur Ka’bah yang dikelilingi telur-telur, terbungkus kain tisu putih sederhana namun penuh makna. Layaknya sebuah simbol, miniatur Ka’bah tersebut berdiri tegak, mengingatkan akan pusat peradaban Islam yang menjadi poros persatuan umat.

Telur-telur yang mengitari miniatur Ka’bah bukan sekadar hiasan. Balutan putihnya seakan melambangkan kesucian niat, ketulusan hati, dan harapan akan terjaganya kedamaian. Dalam balutan simbolik itu, tersembunyi pesan mendalam: bahwa di tengah derasnya arus dinamika dan gesekan sosial, persatuan dalam kebhinekaan tetap harus dijaga.

"Miniatur Ka’bah ini kami hadirkan sebagai representasi dari keinginan agar kita semua menjadikan persatuan sebagai fondasi, meski hidup di tengah perbedaan," ungkap Pembina Jurnalistik, Muhammad Taqdir, saat ditemui di sela acara.


Peringatan Maulid Nabi kali ini tidak sekadar mengenang kelahiran Rasulullah saw, tetapi juga menghidupkan kembali teladan beliau dalam membangun masyarakat yang penuh kasih sayang, toleransi, dan ukhuwah. Pesan itulah yang ingin dititipkan kepada seluruh siswa: agar nilai-nilai kemanusiaan, persaudaraan, dan cinta tanah air dapat tumbuh dari ruang pendidikan.

Di balik kemeriahan sederhana, terdapat semangat besar yang berusaha ditanamkan. Bahwa di sekolah, anak-anak muda bukan hanya belajar mengejar prestasi akademik, tetapi juga menanamkan cita-cita luhur, membangun bangsa dengan hati yang damai, pikiran yang terbuka, dan langkah yang penuh persaudaraan.

Panggung Massiddi Ati sore itu menjadi saksi bahwa pendidikan bukan hanya ruang transfer ilmu, tetapi juga ladang menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan. MAN 1 Parepare dengan cara khasnya kembali mengingatkan: Maulid Nabi bukan hanya perayaan, tetapi juga perjalanan untuk meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.(Taqdir/Wn)

Share:

Aktualisasi Kurikulum Cinta, H. Fitriadi Borong Bolpoin Penjual Asongan

 


Parepare, (Kemenag Parepare) – Kurikulum Cinta terpampang nyata di Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, bukan hanya sekadar teori namun aktualisasi dari program tersebut disaksikan langsung para peserta apel sore yang dilaksanakan di halaman kantor pada Selasa, 16 September 2025.

Bermula dari kedatangan seorang penjual asongan yang menawarkan dagangannya di saat pelaksanaan apel akan dimulai. Alih-alih menolak kehadiran penjual tersebut, Kakan Kemenag H. Fitriadi justru mengajak bicara wanita berperawakan kecil tersebut dan menyuruhnya ikut menyaksikan apel pada sore yang cerah itu.

Hingga seluruh prosesi pelaksanaan apel selesai, Kakan Kemenag menyuruh penjual tersebut membagikan bolpoin jualannya kepada seluruh peserta apel tanpa terkecuali. Dengan senyum yang tidak pernah hilang dari wajahnya, wanita itu membagikan satu persatu bolpoin kepada peserta apel. Wajahnya terlihat sangat bahagia karena bolpoin jualannya habis terjual sore itu. Sesuatu yang tentu tidak pernah terbayang sebelumnya.


Para peserta apel menerima bolpoin dengan beragam pertanyaan di hati, ada apa ?. Meski sebagian sudah memastikan bahwa kepala kantor ingin membantu penjual itu agar dagangannya bisa terjual, namun semuanya masih menunggu, ada ‘hikmah’ apa gerangan yang ingin disampaikan kepala kantor di balik peristiwa ini.

“Ibu ini menawarkan jualannya, katanya dari pagi menjual tapi hingga sore hari ini belum ada yang terjual,” ujar kepala kantor saat suasana mulai tenang usai pembagian bolpoin.

Ia kemudian memberikan gambaran kepada seluruh peserta apel jika seandainya mereka berada di posisi ibu penjual asongan itu. Menjual dari pagi berjalan kaki dari kantor ke kantor hingga sore namun jualan belum ada yang laku.

“Kita bisa bayangkan bagaimana perasaan ibu ini menjual dari pagi sampai sore namun belum ada jualan yang laku. Bandingkan dengan keberadaan kita di kantor yang kemungkinan besar hanya datang duduk di ruangan ber-AC tanpa melakukan aktivitas apapun seharian,”ujar H. Fitriadi dengan mata berkaca-kaca.

Semua terdiam dan mulai mengambil hikmah dari pelajaran berharga di balik peristiwa sore itu. Rasa empati terhadap orang lain sekaligus introskpeksi diri sebagai aparatur negara.

Rasa empati terhadap perjuangan seseorang yang berusaha menjajakan barang-barang jualannya sepatutnya kita hargai. Kalaupun tidak bisa membeli, maka jangan sampai kita menolak dengan bahasa yang bisa menyakiti perasaannya.

Perjuangan wanita ini dalam mencari nafkah halal di usianya yang sudah tidak muda lagi, patut kita contoh. Meski fisiknya terlihat kurus namun usahanya pantang mundur, tidak ada niat duduk diam meminta-minta di pinggir jalan, terlebih lagi tidak ada niat mengambil hak orang lain dengan mencuri atau merampas hak orang lain.

Jika ibu ini harus berjuang dari pagi sampai sore dengan hasil yang belum tentu ada, maka marilah kita sebagai pegawai yang digaji oleh negara untuk instrospeki diri, sudah sesuaikah beban kerja yang kita laksanakan dengan gaji yang kita dapatkan.

Penerapan Kurikulum cinta tidak harus direncanakan, namun kejadian spontan seperti yang dicontohkan Kakan Kemenag inilah implementasi kurikulum cinta yang sesungguhnya.(Wn)

Share:

Definition List

Unordered List