Pontren DDI Ujung Lare Parepare - Suasana khusyuk terasa pada pelaksanaan ibadah salat Jumat di Masjid Arradhiyah, Pondok Pesantren DDI Ujung Lare pada 17 Oktober 2025.
Bertindak sebagai khatib adalah H. Abdul Basit Mubarak, yang
dalam khutbahnya menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya mengendalikan
hawa nafsu dalam kehidupan manusia.
Dalam pembuka khutbahnya, H. Abdul Basit mengajak jemaah
untuk senantiasa bersyukur kepada Allah swt atas nikmat kesempatan dapat
berkumpul dan beribadah di hari Jumat, yang disebut sebagai sayyidul ayyam atau
penghulu segala hari. Ia juga menyampaikan salawat dan salam kepada Nabi
Muhammad saw sebagai suri teladan umat Islam.
Mengangkat tema tentang proses penciptaan makhluk, H. Abdul
Basit menjelaskan bahwa Allah swt menciptakan manusia dengan dibekali akal dan
hawa nafsu. Ia menukil pandangan Imam Al-Ghazali bahwa hawa nafsu tidak dapat
dihilangkan dari diri manusia, namun dapat dan harus dikendalikan agar tidak
menjerumuskan manusia ke dalam keburukan.
“Ketika akal ditanya siapa engkau, akal menjawab: aku adalah
hamba dan Engkau adalah Tuhanku. Sedangkan hawa nafsu menjawab: aku adalah aku
dan Engkau adalah Engkau,” ujarnya dalam khutbahnya.
Lebih lanjut, H. Abdul Basit menjelaskan tiga cara utama
untuk mengendalikan hawa nafsu, yakni: mengurangi makan, terutama dengan
berpuasa karena dengan berpuasa, seseorang dapat menekan hawa nafsu dan menjaga
diri dari hal-hal yang haram; kedua mengurangi tidur, agar waktu lebih banyak
digunakan untuk beribadah dan berpikir; ketiga mengurangi berbicara sia-sia,
karena dengan menahan lisan, seseorang dapat terhindar dari kesombongan dan perbuatan
yang tidak bermanfaat.
Menurutnya, dengan mampu mengendalikan hawa nafsu, manusia
dapat menempatkan dirinya pada derajat yang lebih tinggi dibanding makhluk lain,
karena hewan hanya memiliki nafsu tanpa akal.
Khutbah yang penuh hikmah tersebut menjadi pengingat bagi jemaah
agar senantiasa berusaha menundukkan hawa nafsu demi mendekatkan diri kepada
Allah swt dan menjadi manusia yang berakhlak mulia.(Abul/Wn)


0 comments:
Posting Komentar