--

Menghimpun seluruh berita, tulisan, jurnal bernuansa agama yang dapat menyatukan ummat

Sinkronkan Kesejahteraan dengan Kinerja dalam Penerimaan SK ASN PPPK MAN 2 Kota Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Tergabung dengan ratusan Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) dari 5 Kabupaten/Kota se-Ajatappareng (Barru, Enrekang, Parepare, Pinrang, Sidrap), 19 Pendidik dan Tenaga Kependidikan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare menerima Pembinaan Kepegawaian sekaligus Surat Keputusan (SK) sebagai ASN PPPK.

Seremoni Pembinaan Kepegawaian beserta penyerahan SK ASN PPPK oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Selatan dimaksud berlangsung Rabu, 4 Juni 2025 di Auditorium Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare.

"Saya datang langsung memberikan Pembinaan Kepegawaian sekaligus menyerahkan SK karena saya mau melihat wajah berseri nan bahagia atas perjuangan yang luar biasa dari seluruh ASN PPPK lingkup Kemenag se-Ajatappareng ini.

Oleh karenanya, sinkronkan kesejahteraan dengan kinerja. Artinya, gaji dan kesejahteraan yang meningkat, harus pula diiringi dengan peningkatan kinerja," tutur H. Ali Yafid.

Sebelumnya,  Rektor IAIN Parepare, K.H. Hannani yang bertindak selaku tuan rumah juga berpesan kepada seluruh ASN PPPK Kemenag yang hari ini menerima Pembinaan Kepegawaian sekaligus SK agar dapat bekerja dan beramal dengan ikhlas.

"Selamat kepada seluruh ASN PPPK lingkup Kemenag se-Ajatappareng yang hari ini menerima Pembinaan Kepegawaian sekaligus SK. Silakan bekerja dan beramal dengan ikhlas.

Satu yang pasti, lanjutkan dan tingkatkan kualifikasi pendidikannya di IAIN Parepare, karena civitas akademika IAIN Parepare senantiasa siap berkolaborasi agar Kemenag tetap eksis di masyarakat," pesan Rektor yang bergelar Profesor ini. (Adi)

Share:

Kolaborasi MAN 1 dan Pemkot Parepare Lahirkan Juara Qur’ani di Panggung Nasional

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Sebuah kolaborasi luar biasa antara MAN 1 Kota Parepare dan Pemerintah Kota Parepare (Pemkot) melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada hari Selasa, 11 Februari 2025 lalu, kini menunjukkan taringnya.

Tak sekadar hitam di atas putih, kerja sama ini adalah jembatan emas bagi para penjaga Kalamullah. Mereka para penghafal Al-Qur’an bukan lagi harus memilih antara pendidikan formal atau tahfidz. Kini, mereka bisa menggenggam keduanya dalam satu genggaman penuh makna.

Program fleksibel yang dirancang bersama antara MAN 1 Kota Parepare dan Pemkot Parepare hadir sebagai jawaban dari tantangan zaman. Solusi brilian yang membuat para siswa tahfidz tetap bisa melaju di jalur akademik tanpa mengorbankan perjalanan spiritual mereka sebagai huffaz. Bukan sekadar konsep, ini adalah realita yang telah mencetak jejak, salah satunya adalah Syifaurrahmah Al Hidayah.

Siswi kelas X.3 yang kini sedang menempuh program tahfidz di PPTQ Al Imam Ashim Putri Kampus IV itu, baru saja mencetak sejarah dengan meraih Juara 3 Nasional dalam ajang Musabaqah Hifzil Qur’an (MHQ) Nasional II kategori 20 Juz, yang digelar di Masjid Anas bin Malik, Kampus STIBA Makassar, pada 31 Mei 2025.

Kabar kemenangan Syifa datang seperti pelangi setelah hujan membawa haru, syukur, dan kebanggaan. Ibunda Syifa yang pertama kali menyampaikan kabar itu melalui media sosial Facebook dan diketahui oleh wali kelas X.3, Suriani, pada Selasa pagi, 3 Juni 2025.

Spontan, ruang guru bergemuruh. Tak ada peluit atau lonceng, tapi deru rasa haru menyebar seperti alunan ayat-ayat suci yang Syifa hafal dari hati.

Syifaurrahmah bukan hanya nama. Ia adalah simbol perjuangan yang tak bising, tekad yang tak gentar, dan cinta yang tak pernah pudar pada Kalamullah. Di balik setiap hafalan, ada air mata. Di balik setiap ayat, ada doa. Dan kini, semua itu terjawab dalam bentuk prestasi nasional yang turut menyinari nama madrasahnya.

Kepala MAN 1 Kota Parepare, Rusman Madina, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya. “Sebagai Kepala MAN 1 Kota Parepare, saya sangat bangga kepada Ananda Syifa. Ia berhasil meraih juara di tingkat nasional, sebuah pencapaian yang luar biasa. Semoga ke depannya Syifa bisa menjadi lebih baik dan terus berkembang,”ungkapnya dengan rasa syukur.

Kemenangan Syifa adalah bukti nyata bahwa ketika sistem mendukung potensi, bintang-bintang akan jatuh ke bumi. Ketika pemerintah daerah dan madrasah bergandeng tangan, anak-anak muda kita bisa menyentuh langit dengan Al-Qur’an sebagai sayapnya.

MAN 1 Kota Parepare dan Pemkot Parepare telah membuka jalan. Syifa telah melangkah jauh di atasnya. Kini giliran kita menjaga jalan ini tetap terang, agar lebih banyak Syifa-Syifa lain yang lahir, tumbuh, dan menorehkan sejarah. Ayo Sekolah di MAN 1 Kota Parepare dan Raih Prestasimu.

Selamat kepada Syifaurrahmah Al Hidayah. Langit bukan batasmu, karena Al-Qur’an telah mengangkatmu jauh melampaui bintang-bintang.(Akbar/Wn)

Share:

Upacara Hari Lahir Pancasila di MTs DDI Labukkang



Parepare, (Kemenag Parepare) - Dalam rangka memperingati 80 tahun Hari Lahir Pancasila, Madrasah Tsanawiyah DDI Labukkang menyelenggarakan upacara bendera pada Senin, 2 Juni 2025

Kegiatan yang mengusung tema "Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya” ini diikuti dengan penuh khidmat oleh seluruh guru, staf dan siswa.

Kepala MTs DDI Labukkang, Sinar dalam pidato seragam dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP) yang dibacakan secara tertulis mengatakan, Peringatan Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita.

“Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan,”ucapnya dalam pidato tersebut.


Lebih lanjut ia memotivasi para peserta upacara untuk menjaga persatuan dan menjadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berbangsa dan bernegara.

“Marilah kita terus bergotong-royong, menjaga persatuan, menghargai perbedaan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa dan bernegara,”ujarnya.

Salah seorang siswa, Putri Aira Kyvara yang ikut dalam kegiatan ini menyatakan rasa bangga bisa mengikuti upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat.

Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila diakhiri dengan doa bersama dan harapan agar nilai-nilai Pancasila dapat terus menjadi landasan bagi pembangunan bangsa dan negara.

Diharapkan, melalui upacara ini semangat nasionalisme untuk menjaga kedaulatan bangsa melalui pengamalan nilai-nilai Pancasila dapat terwujud. Upacara ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengamalan nilai-niilai Pancasila di kalangan siswa madrasah.(Rs/Wn)


Share:

Siswa MA Al Badar Parepare Tampilkan Inovasi Rekayasa Teknologi di Kegiatan P5RA

 



Parepare, (Kemenag Parepare) - Madrasah Aliyah (MA) Al Badar Bilalang Kota Parepare sukses menggelar kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan lil ‘Alamin (P5RA) di Aula Serba Guna Pondok Pesantren Al Badar Bilalang Parepare pada Ahad, 1 Juni 2025.

Kegiatan ini menjadi wadah bagi para siswa untuk menampilkan hasil karya dan inovasi mereka berdasarkan tema yang telah ditentukan. Tahun ini, kelas XI mengangkat tema "Berekayasa dan Berteknologi untuk Kemajuan NKRI", sebagai bentuk kontribusi pelajar dalam merespons tantangan era modern berbasis teknologi dan solusi lingkungan.

Dua hasil karya unggulan yang ditampilkan siswa kelas XI dalam kegiatan ini adalah: Tempat Sampah Otomatis dan Alat Penyaring Air Sederhana.

Tempat Sampah Otomatis

Proyek ini dirancang untuk meminimalisir kontak langsung dengan tempat sampah guna meningkatkan kebersihan dan kenyamanan pengguna. Bahan dasar utama yang digunakan adalah kardus, dengan sistem elektronik yang disusun menggunakan: Arduino Uno/Nano, mikrokontroler yang mengendalikan seluruh system; Sensor Ultrasonik HC-SR04, berfungsi mendeteksi keberadaan objek di dekat tempat sampah; Motor Servo, menggerakkan tutup tempat sampah secara otomatis; dan Kabel Jumper, untuk menghubungkan semua komponen elektronik.

Ketika tangan atau objek mendekat ke mulut tempat sampah, sensor akan mengirimkan sinyal ke mikrokontroler, yang kemudian menggerakkan motor servo untuk membuka tutup secara otomatis. Sistem ini ramah lingkungan dan aman digunakan di lingkungan sekolah atau rumah.

Alat Penyaring Air Sederhana

Siswa juga menciptakan alat penyaring air dari botol plastik bekas dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemukan, yaitu: kerikil; pasir; arang aktif; kain kasa atau kain bersih dan wadah penampung.

Botol plastik bekas dijadikan sebagai wadah utama. Di dalamnya disusun berlapis bahan-bahan penyaring: kerikil di bagian atas, diikuti pasir, arang aktif, dan kain kasa. Saat air keruh dituangkan dari atas, media ini secara bertahap akan menyaring kotoran sehingga menghasilkan air yang lebih jernih di bagian bawah.

Hasil karya inovasi para siswa mendapat apresiasi dari berbagai pihak baik dari pihak pondok maupun Pengawas yang hadir menyaksikan hasil karya siswa.

Dihubungi di sela-sela kegiatan, salah satu fasilitator sekaligus Wali Kelas XI, Fadlia menyampaikan rasa bangganya terhadap antusias dan kreativitas para peserta didik.

"Saya sangat bangga dengan anak-anak. Saya menyadari bahwa teknologi sudah menjadi kewajiban bagi mereka untuk diketahui dan dikuasai. Karena itu, saya rasa tema yang diusung kali ini sangat tepat. Semoga ke depan mereka bisa terus menciptakan kreasi dan inovasi yang lebih baik lagi,"ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang rekayasa teknologi, tetapi juga mengasah kreativitas, kemampuan berpikir kritis, serta kepedulian terhadap lingkungan. Kegiatan P5RA ini menjadi salah satu wujud nyata pendidikan berbasis proyek yang mendorong lahirnya generasi berdaya saing dan solutif.

Keberhasilan siswa menghasilkan rekayasa teknologi dari bahan sederhana dan ramah lingkungan ini tidak terlepas dari bimbingan dari Koordinator dan Tim Fasilitator yang membimbing siswa selama proses perencanaan dan pelaksanaan proyek.

Berikut nama Koordinator dan Tim Fasilitator yang terlibat dalam membimbing dan mengarahkan siswa:

1.       Haedil, S.Pd, (Koordinator)

2.       Fadlia, S.Pd.I

3.       Sulastri, S.Pd.I

4.       Nurwahida, S.Pd.

5.       Muhammad Idul, S.Pd., M.Pd.

6.       Alya Salsabila Ilham, S.Si

 

Share:

MTs DDI Labukkang Parepare Gelar Penamatan Siswa

 



Parepare, (Kemenag Parepare) – MTs DDI Labukkang Parepare menggelar penamatan bagi siswa kelas IX yang berlangsung secara sederhana di ruang kelas pada Senin, 2 Juni 2025.

Prosesi penamatan ini tergolong unik, pasalnya para siswa belum mengetahui kelulusan mereka dan baru mengetahui saat acara sedang berlangsung.

Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan, dilanjutkan dengan acara puncak yakni pengumuman kelulusan.

Para siswa dipersilahkan melihat pengumuman kelulusan melalui link yang dibagikan dengan menggunakan android mereka.

Wajah-wajah ceria dan senyum bahagia menghiasi ruangan ketika mereka dinyatakan lulus. Salah seorang siswa kelas IX, Rizka Afidza menyatakan rasa gembiranya.

"Alhamdulillah saya dan teman-teman lulus, terima kasih kepada guru-guru dan teman-teman yang telah mendukung kami selama ini. Kami sangat gembira dan lega!,”pungkasnya bahagia.

Sementara itu, Kepala Madrasah, Sinar dalam sambutannya menyampaikan harapannya kepada para siswa yang telah berstatus alumni MTs DDI Labukkang.

“Anak-anakku tetaplah jaga ibadah kalian, salat fardu, baca Al-Qur'an, dan senantiasa berzikir, karena ini semua membantu kita menjadi pribadi yabg lebih baik dan lebih sabar dalam menghadapi tantangan hidup,”ujarnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan harapannya agar mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya sebagai jalan menuju cita-cita yang diimpikan.

“Saya harapkan anak-anakku, ukirlah prestasi yang gemilang ke jenjang selanjutnya, teruslah berusaha, belajar dan kembangkan potensi kalian,"tandasnya.

Sebanyak 16 siswa kelas IX dinyatakan lulus semua, acara dilanjutkan dengan prosesi penamatan siswa. Siswa yang telah lulus diberikan kalung alumni dan sertifikat kelulusan. Pengalungan kalung alumni dilakukan sebagai simbol bahwa siswa telah menjadi bagian dari alumni MTs DDI Labukkang dan diharapkan menjadi pengingat bagi siswa untuk terus menjaga nama baik almamater.

Di akhir acara para alumni mempersembahkan lagu-lagu perpisahan yang menyentuh hati, dilanjutkan dengan foto bersama, sebagai momen kebersamaan dalam acara ini.(Rs/Wn)

Share:

Aksi ASN PPPK MAN 2 Kota Parepare pada Upacara Hari Lahir Pancasila

Parepare, (Kemenag Parepare) - Hanya berselang sepekan pascapelantikan, 19 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang terdiri atas Pendidik dan Tenaga Kependidikan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare tampil memukau sebagai Pelaksana Upacara Bendera. 

Aksi memukau tersebut mereka tampil nyatakan pada pelaksanaan Upacara Hari Lahir Pancasila yang berlangsung Senin, 2 Juni 2025 di Lapangan Upacara MAN 2 Kota Parepare. 

Sebut saja jejeran Pembaca, Maryam Baharuddin yang bertugas sebagai Pemandu Upacara langsung membacakan runtut naskah acara dengan intonasi yang ekspresif. Begitu pula Neneng Fitria Majid dan Tasman Ramadhan sebagai Pembaca Teks Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Pembaca Doa dengan semangat hormat nan jelas serta khusyuk.

Berikut, Nurhanifah; Muhammad Ihsan; Andi Annisa Novianti sebagai Pengibar Bendera yang tergabung dengan Siswa dalam Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), sukses melakoni aksi menegangkan ketika mengibarkan Sang Merah Putih ke puncak tiang. 

Suara Mardang lantang nan menggelegar, memecah kesunyian saat bertindak sebagai Pemimpin Upacara. Abdul Asis dan Najamuddin pun dengan adab serta setia bertugas sebagai Perwira Upacara dan Ajudan.

Tidak kalah semangat nan merdu menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Mengheningkan Cipta, serta Garuda Pancasila, kolaborasi Tim Paduan Suara yang dihuni Masdalia; Salmah; Wirnah; Eka Sri Wahyuni; Rina Mursalim; Sariani; Hasnany; Ramlah; dan Faturrahman. Mereka dipimpin oleh Nurafni Ulfiani Majid sebagai Dirigen. (Adi)

Share:

MTs DDI Taqwa Parepare Gelar UAS Genap Berbasis Android

 

Parepare, (Kemenag Parepare) - MTs DDI Taqwa Parepare melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS) Genap Tahun Pelajaran 2024/2025 dengan sistem berbasis digital menggunakan perangkat android milik masing-masing siswa. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta didik kelas VII dan VIII dan berlangsung selama enam hari, mulai tanggal 2 hingga 13 Juni 2025.

Pelaksanaan ujian secara digital ini merupakan bagian dari upaya madrasah dalam mendukung transformasi digital di bidang pendidikan. Selain meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan ujian, penggunaan perangkat android juga bertujuan untuk mengurangi penggunaan kertas dan memperkenalkan pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran.

Kepala MTs DDI Taqwa Parepare, Nur Aisyah Syam menyampaikan bahwa penggunaan perangkat android dalam pelaksanaan ujian merupakan salah satu bentuk pembelajaran karakter bagi siswa agar dapat menggunakan teknologi secara positif dan bertanggung jawab

"Kami ingin membekali siswa dengan keterampilan, salah satunya adalah literasi digital. Melalui ujian berbasis android ini, kami berharap siswa lebih siap menghadapi tantangan zaman yang serba digital," ujarnya.

Adapun mata pelajaran yang diujikan selama pelaksanaan UAS Genap ini adalah sebagai berikut: hari pertama: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Fiqih; hari kedua: Matematika dan Aqidah Akhlak; hari ketiga: Bahasa Indonesia dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI); hari keempat: Bahasa Inggris dan Al-Quran Hadis; hari kelima dan keenam: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Bahasa Arab, Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), Muatan Lokal (mulok) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Pelaksanaan ujian berbasis android ini menjadi salah satu langkah maju MTs DDI Taqwa Parepare dalam menerapkan digitalisasi pendidikan di madrasah.(Ida/Wn)

 

 

 

 

 

Share:

Semangat Membara di MAN 1 Parepare: PPPK Ambil Alih Petugas Upacara Harlah Pancasila 2025



Parepare, (Kemenag Parepare) - Langit pagi menyambut MAN 1 Kota Parepare dengan suasana yang mendung dan penuh harapan. Di halaman madrasah yang telah dihiasi nuansa baju Korpri, seluruh keluarga besar MAN 1 Kota Parepare berkumpul dalam khidmat, mengikuti Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni, namun secara serentak dilaksanakan hari Senin, 2 Juni 2025.

Yang membuat upacara ini berbeda dan membanggakan. Seluruh petugas upacara diemban oleh para tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) MAN 1 Kota Parepare sebagai sebuah wujud nyata dedikasi dan sinergi baru dalam dunia pendidikan.

Dipimpin oleh Muhammad Taqdir yang tampil penuh wibawa sebagai pemimpin upacara, dan disertai oleh pasukan Pengibar Bendera yang terdiri dari Riska Ayu, Nur Apriani Saputri, dan Nurfaidah yang mengibarkan Sang Saka Merah Putih dengan gerakan sempurna, suasana nasionalisme membuncah di dada setiap peserta.

Suara lantang dan penuh percaya diri dari Yulinar mengisi tugas sebagai MC, mengatur jalannya upacara dengan lugas. Sementara itu, Marlina tampil dengan penuh penghayatan membacakan Pembukaan UUD 1945 sebuah pengingat tentang dasar konstitusi bangsa yang kokoh. Doa tulus pun dipanjatkan oleh Abdul Rahim, menutup rangkaian upacara dengan kekhusyukan yang menyentuh jiwa.

Sebagai Pembina Upacara, Kepala MAN 1 Kota Parepare Rusman Madina, membacakan pidato resmi dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia. Dalam pidatonya, ia menegaskan pentingnya merevitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam konteks Asta Cita yakni delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045.

"Memperkokoh ideologi Pancasila adalah pondasi utama dari pembangunan nasional. Di tengah arus deras globalisasi dan digitalisasi, kita ditantang untuk melawan ekstremisme, intoleransi, hingga disinformasi yang menggerus kohesi sosial bangsa kita. Maka, pendidikan menjadi garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila," ujarnya penuh semangat.

Dalam pidato itu juga ditegaskan bahwa pembangunan bangsa harus senantiasa berpijak pada nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial lima butir inti yang tak lekang oleh zaman.

Di akhir upacara, Rusman Madina menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh PPPK MAN 1 Kota Parepare yang telah menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme.

"Ini bukan hanya tentang upacara, ini tentang teladan. Tentang bagaimana kita semua, guru dan pendidik, menjadi contoh dalam menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila bagi generasi mendatang," ujarnya.

Upacara ini bukan sekadar seremonial. Ia adalah api kecil yang terus dijaga agar nyala nasionalisme tetap membakar semangat anak bangsa bahwa Pancasila bukan hanya untuk dihafal, tetapi untuk dihidupkan dan diwariskan. Salam Pancasila, dari MAN 1 Kota Parepare untuk Indonesia Emas 2045.(Akbar/Wn)

Share:

MA Al Badar Gelar Kegiatan P5RA: Bangun Jiwa, Rancang Teknologi untuk Negeri

 



Parepare, (Kemenag Parepare) - Madrasah Aliyah (MA) Al Badar Bilalang, Parepare sukses melaksanakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamin (P5RA) pada Ahad, 1 Juni 2025.

Acara tersebut berlangsung di Aula Serbaguna Pondok Pesantren Al Badar dengan melibatkan peserta didik dari kelas X dan XI.

Kegiatan P5RA ini mengusung dua tema utama sesuai dengan jenjang kelas. Untuk kelas X, tema yang diangkat adalah “Bangunlah Jiwa dan Raganya”, sedangkan kelas XI memilih tema “Rekayasa dan Teknologi untuk Kemajuan NKRI.” Kedua tema ini menjadi wadah bagi para siswa untuk mengekspresikan gagasan, kreativitas, serta membangun kesadaran kontekstual terhadap tantangan zaman.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Pengawas Madrasah Aliyah Kementerian Agama Kota Parepare, Hj. Hasnan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan kegiatan ini.

“Saya sangat mengapresiasi inovasi dan kreasi yang ditampilkan oleh para peserta didik. Ini membuktikan bahwa madrasah mampu menjadi pelopor pendidikan yang progresif,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala MA Al Badar, Mahfudzah dalam sambutannya menyampaikan harapan agar nilai-nilai dan pembelajaran dari kegiatan P5RA ini tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga bisa diterapkan dalam kehidupan nyata.

“Semoga apa yang telah dipelajari dalam P5RA ini dapat dipahami dan tentunya dapat diterapkan dalam kondisi yang tepat,” ujarnya.

Kegiatan berlangsung lancar dan meriah dengan penampilan serta presentasi dari para siswa yang mencerminkan pemahaman dan kepedulian mereka terhadap pembangunan karakter dan teknologi berbasis nilai keislaman.(Haedil/Wn)

Share:

Belajar Tangani Kasus Bullying, Mahasiswa IAIN Wawancarai Guru BK MAN 1 Parepare


Parepare, (Kemenag Parepare) - Dua mahasiswa semester 6 Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) IAIN Parepare, Adelia Faradillah dan Hasma, melaksanakan wawancara akademik dengan salah satu guru Bimbingan dan Konseling (BK) di MAN 1 Parepare. Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah Asesmen Psikologi yang dibimbing oleh dosen Astina.

Kedua mahasiswa tersebut diterima langsung oleh Ritawati, Guru BK senior yang telah memiliki pengalaman panjang dalam menangani permasalahan siswa di sekolah, termasuk kasus bullying yang menjadi fokus utama wawancara kali ini.

Dalam wawancara yang berlangsung di Ruang Tamu MAN 1 Parepare pada Senin, 2 Juni 2025 tersebut, Adelia dan Hasma menggali informasi mendalam mengenai langkah-langkah yang dilakukan pihak sekolah dalam menangani kasus perundungan di kalangan siswa.

Ritawati menjelaskan bahwa penanganan kasus bullying tidak bisa dilakukan secara instan, tetapi melalui proses yang terstruktur dan penuh kehati-hatian.

“Kami memulai dengan asesmen awal terhadap kondisi korban dan pelaku, baik melalui observasi langsung maupun laporan dari teman sebaya atau guru mata pelajaran. Selanjutnya dilakukan pendekatan konseling, baik individu maupun kelompok, sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa,” ujar Ritawati.

Ia juga menambahkan bahwa MAN 1 Parepare memiliki kebijakan internal untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan ramah anak. Program pencegahan bullying dilakukan melalui kegiatan edukatif seperti seminar, penyuluhan, serta peningkatan empati antarsiswa melalui pembelajaran karakter.

Adelia dan Hasma menyampaikan bahwa wawancara ini memberikan mereka pemahaman nyata mengenai peran guru BK di sekolah, khususnya dalam menangani masalah psikologis dan sosial siswa. “Kami belajar banyak tentang bagaimana teori asesmen psikologi yang kami pelajari di kampus diterapkan secara langsung di dunia pendidikan,” kata Hasma.

Menurut Adelia, wawancara ini juga membuka pandangan baru tentang pentingnya kepekaan dan ketelitian seorang konselor dalam memahami kondisi siswa yang mengalami tekanan atau perlakuan tidak adil dari teman sebayanya.

Kegiatan wawancara ini tidak hanya sebagai bagian dari tugas mata kuliah, tetapi juga menjadi salah satu bentuk implementasi pembelajaran berbasis lapangan yang diterapkan oleh dosen pengampu untuk meningkatkan pemahaman praktis mahasiswa terhadap teori yang dipelajari di kelas.

Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan mahasiswa BKI IAIN Parepare semakin siap menghadapi tantangan di dunia kerja nantinya, terutama dalam menjalankan peran sebagai konselor profesional di tengah masyarakat yang dinamis dan kompleks.(Akbar/Wn)


Share:

MA Al Badar Gelar Kegiatan P5RA: Bangun Jiwa dan Rancang Teknologi untuk Negeri

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Madrasah Aliyah (MA) Al Badar Bilalang, Parepare sukses melaksanakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamin (P5RA) pada Ahad, 1 Juni 2025.

Acara tersebut berlangsung di Aula Serbaguna Pondok Pesantren Al Badar dengan melibatkan peserta didik dari kelas X dan XI.

Kegiatan P5RA ini mengusung dua tema utama sesuai dengan jenjang kelas. Untuk kelas X, tema yang diangkat adalah “Bangunlah Jiwa dan Raganya”, sedangkan kelas XI memilih tema “Rekayasa dan Teknologi untuk Kemajuan NKRI.” Kedua tema ini menjadi wadah bagi para siswa untuk mengekspresikan gagasan, kreativitas, serta membangun kesadaran kontekstual terhadap tantangan zaman.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Pengawas Madrasah Aliyah Kementerian Agama Kota Parepare, Hj. Hasnan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan kegiatan ini.

“Saya sangat mengapresiasi inovasi dan kreasi yang ditampilkan oleh para peserta didik. Ini membuktikan bahwa madrasah mampu menjadi pelopor pendidikan yang progresif,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala MA Al Badar, Mahfudzah dalam sambutannya menyampaikan harapan agar nilai-nilai dan pembelajaran dari kegiatan P5RA ini tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga bisa diterapkan dalam kehidupan nyata.

“Semoga apa yang telah dipelajari dalam P5RA ini dapat dipahami dan tentunya dapat diterapkan dalam kondisi yang tepat,” ujarnya.

Kegiatan berlangsung lancar dan meriah dengan penampilan serta presentasi dari para siswa yang mencerminkan pemahaman dan kepedulian mereka terhadap pembangunan karakter dan teknologi berbasis nilai keislaman.(Haedil/Wn)

Share:

Menembus Batas Teori: Mahasiswa IAIN Parepare Telusuri Realita Pendidikan di MAN 1

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Di balik setiap teori yang dipelajari di bangku kuliah, ada dunia nyata yang menanti untuk disentuh. Itulah yang dilakukan oleh Adelia Faradillah dan Hasma, dua mahasiswi semester 6 Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI) IAIN Parepare. Dengan semangat membara dan rasa ingin tahu yang tak terbendung, ia mendapat tugas menantang dari dosennya, Astina, dalam mata kuliah Asesmen Psikologi: menelusuri langsung penanganan kasus bullying di lingkungan madrasah.

Adelia dan Hasma tidak hanya datang membawa pertanyaan, namun juga datang membawa misi. Bertempat di ruang tamu MAN 1 Kota Parepare pada Senin, 2 Juni 2025, ia berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan Ritawati, guru Bimbingan Konseling (BK) madrasah yang telah lama berjibaku dengan dinamika dunia remaja.

Percakapan mereka membongkar realitas tentang betapa kompleks dan menantangnya penanganan kasus perundungan di lingkungan pendidikan, sekaligus membuka cakrawala tentang pendekatan-pendekatan humanis yang diterapkan di madrasah tersebut.

Sementara itu, di hari yang sama dari waktu yang berbeda, dua mahasiswi tangguh lainnya dari IAIN Parepare tak kalah antusias menunaikan tugas akademik mereka. Nurul Annisa Syair dan Salsabila Ramadani, mahasiswa semester 4 dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), datang dengan semangat mencari tahu tantangan riil dalam pembelajaran Fiqih di madrasah.

Dibekali amanah dari dosen Bachtiar dalam mata kuliah Pembelajaran Fiqih, keduanya disambut hangat oleh Khadijah, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum MAN 1 Kota Parepare. Tak hanya mendapat sambutan, mereka juga diberi ruang untuk berdialog langsung dengan Muhammad Taqdir, guru fiqih yang dikenal dengan metode pengajarannya yang kritis dan kontekstual. Dari percakapan tersebut, terungkap betapa pentingnya pendekatan kreatif dalam membumikan materi fiqih kepada generasi muda yang hidup di era digital dan serba cepat.

Kunjungan ini bukan sekadar tugas kampus. Ini adalah lompatan dari teori menuju aksi, dari ruang kuliah ke realitas lapangan. Sebuah perjalanan yang membuktikan bahwa mahasiswa bukan hanya penonton perubahan, tapi pelaku aktif yang siap berkontribusi dengan intelektualitas, keberanian, dan kepekaan sosial.

Karena pendidikan bukan sekadar hafalan, tapi keberanian untuk menyelami kenyataan dan para mahasiswa ini telah membuktikan mereka siap menjemput masa depan, bukan dengan angan, tetapi dengan langkah nyata.(Akbar/Wn)

Share:

Kristalisasi Jiwa Bangsa pada Peringatan Hari Lahir Pancasila di MAN 2 Kota Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Pejuang ilmu dan pewaris peradaban, dalam hal ini Pendidik, Tenaga Kependidikan, beserta Peserta Didik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare amat khidmat menggali mutiara dari dasar samudera Nusantara ketika menyimak amanat 'Lima Kristalisasi Jiwa' pada Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025.

Alkisah, Upacara Bendera yang dilaksanakan Senin, 2 Juni 2025 di Lapangan Upacara MAN 2 Kota Parepare ini, Hj. Darna Daming selaku Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Madrasah menyampaikan amanat 'Lima Kristalisasi Jiwa Bangsa' yang dimaksud. 

"Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa adalah kalimat tauhid yang dikumandangkan Al-Qur'an suci, 'Qul huallahuahad'-Katakanlah, Tuhan itu Esa! Kita tidak sekadar ber-Tuhan, tetapi meng-Esa-kan-Nya serta menjadikan-Nya fondasi segala tindakan, dari urusan negara hingga keseharian kita di madrasah ini. 

Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menyerukan keadilan, menolak penindasan -persis seperti ajaran Islam yang melarang zalim dan menegakkan al-'adl.

Ketiga, Persatuan Indonesia. Ukhuwah Islamiyah mengikat kita sebagai sesama muslim, sedangkan Ukhuwah Wathaniyah merajut kita sebagai anak bangsa.  Bhinneka Tunggal Ika adalah tafsir modern dari sabda Nabi: Perumpamaan kaum mukmin dalam cinta dan kasih sayang bagai satu tubuh. 

Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Inilah syura yang diajarkan Al-Qur'an: Sedangkan urusan mereka diputuskan dengan musyawarah (QS Asy-Syura: 38). Demokrasi Pancasila adalah syura yang berakar pada nilai-nilai ketimuran, bukan liberalisme barat.

Kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Inilah misi para nabi untuk memberantas kesenjangan.  Rasulullah bersabda: Tidak beriman kepadaku orang yang tidur kenyang sementara tetangganya kelaparan (HR. Al-Bukhari). Pancasila dan Islam sama-sama menuntut keadilan ekonomi, bukan oligarki," bebernya. 

Penutup amanat, ia juga menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar lambang di dinding kelas. Pancasila adalah roh yang harus hidup dalam denyut nadi kita. Di madrasah ini, di setiap mushaf yang kita buka, di setiap saf salat kita, Pancasila dan Islam harus bersinergi serta seiring sejalan seperti iman dan amal saleh. Jadikanlah Pancasila sebagai jalan hidup yang memadukan kesalehan pada Ilahi dengan kecintaan pada tanah air. (Adi)

Share:

MAN 1 Kota Parepare RaihJuara Favorit Lomba Tari Kreasi Daerah Sulawesi Selatan



Parepare, (Kemenag Parepare) - Langkah kaki menghentak, gemulai tubuh menyatu dengan irama, dan semangat budaya yang membuncah itulah yang ditampilkan oleh para penari muda dari MAN 1 Kota Parepare dalam Lomba Tari Kreasi Daerah Khas Sulawesi Selatan yang digelar oleh Parepare Info pada Selasa, 28 Mei 2025 di Lapangan Andi Makkasau.

Tak hanya menari, mereka bercerita. Tak hanya bergerak, mereka menginspirasi. Semangat Bajo Menggema dari Panggung ke Hati Penonton. Dengan penuh kebanggaan, MAN 1 Kota Parepare berhasil meraih Juara Favorit dalam kompetisi bergengsi tersebut.

Di tengah sengitnya persaingan dengan peserta dari berbagai latar belakang pelajar, mahasiswa, bahkan komunitas seni masyarakat, madrasah ini tampil mencolok lewat tarian bertema “Bubba Ananak Bajo”. Sebuah karya yang bukan sekadar tarian, melainkan representasi nyata cinta terhadap budaya dan akar identitas lokal.

Penonton dan dewan juri dibuat terpukau. Gerakan energik nan ekspresif berpadu harmonis dengan alunan musik khas Sulawesi Selatan. Lebih dari itu, penampilan ini menggugah menghidupkan kembali jiwa-jiwa Bajo yang lekat dengan lautan, kebebasan, dan warisan leluhur yang tak ternilai.

Adapun juara dalam ajang tersebut yakni Juara 1 Sanggar Seni IAIN Parepare, Juara 2 Sanggar Seni UNM, Juara 3 Sanggar Seni Lasinrang Pinrang dan Juara Favorit Sanggar Seni Massiddi Ati MAN 1 Kota Parepare.

Piala penghargaan dan biaya pembinaan diserahkan bertepatan dengan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan MAN 1 Kota Parepare pada Senin, 2 Juni 2025.

Dengan penuh haru dan bangga, trofi diserahkan oleh Andi Norma, Pembina Sanggar Seni Massiddi Ati, kepada Kepala MAN 1 Kota Parepare, Rusman Madina, disaksikan oleh seluruh warga madrasah.

Dalam sambutannya, Rusman Madina menyampaikan apresiasi tinggi atas pencapaian ini. “Prestasi ini adalah sinyal kuat bahwa seni bukan pelengkap, tapi kekuatan. Ia adalah ruang tumbuh, ruang ekspresi, dan ruang perlawanan terhadap lunturnya identitas. Kita bangga menjadi bagian dari gerakan ini, gerakan yang merayakan budaya lewat langkah-langkah berani para pelajar,” tegasnya penuh semangat.

Kemenangan ini bukan garis akhir, melainkan titik loncat. Sebuah bukti bahwa dari madrasah, suara budaya bisa menggema. Dari madrasah, cahaya kreativitas bisa bersinar dan dari madrasah, anak-anak muda bisa tampil di panggung mana pun dengan kepala tegak, hati terbuka, dan semangat tak tergoyahkan.(Akbar/Wn)





Share:

Definition List

Unordered List