--

Menghimpun seluruh berita, tulisan, jurnal bernuansa agama yang dapat menyatukan ummat

Hadiri Haul 2 Pendiri NTQ Parepare, Kakan Kemenag: Keduanya Sosok Teladan

 


Parepare, (Kemenag Parepare) – Suasana penuh khidmat menyelimuti Masjid Besar Al Irsyad, Ujung Baru, Kota Parepare, Jumat malam (19/9/2025).

Ratusan jemaah, tokoh agama, pejabat pemerintah, hingga keluarga besar berkumpul dalam Peringatan Haul Pendiri Yayasan Nahdhatul Qurra Wat Tadrib (NTQ). Haul ke-3 almarhum AG. H. M. Iskandar Ali, BA dan haul ke-4 almarhum AG. H. M. Arief Fasieh.

Acara haul ini bukan sekadar mengenang wafatnya para tokoh, melainkan juga ajang silaturahmi, doa bersama, serta momentum melanjutkan perjuangan mereka dalam dakwah, pendidikan, dan pembinaan generasi Qur’ani.

Ketua Panitia, Iwan Yusuf Caco, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini dengan lancar. “Semoga haul ini membawa keberkahan. Jika dalam pelaksanaan terdapat kekurangan, kami mohon maaf,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, H. Muh. Amin, membacakan Surat Keputusan Pengurus dan Pengawas NTQ Parepare periode 2025–2030, sekaligus mewakili sambutan pengawas.

Ia menceritakan sejarah berdirinya NTQ pada tahun 2004, yang awalnya fokus membina generasi muda untuk persiapan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ). Kini, di bawah binaan Hisbul Rauf yang akrab disapa Kiai Muda, NTQ berkembang menjadi pusat tahfiz dan pendidikan Qur’ani di Parepare.

Acara ini dihadiri berbagai tokoh penting, antara lain: Kepala Kantor Kemenag Kota Parepare, H. Fitriadi, beserta jajaran, Rektor IAIN Parepare, Kiai Hannani, Wali Kota Parepare diwakili oleh Kepala Perpustakaan Kota Parepare, Kepala Kesbangpol Kota Parepare, Majelis Ulama Indonesia, diwakili Sekretaris, Budiman.



Hadir pula unsur Muspida, tokoh agama, Kapolsek, lurah, camat, kelompok pengajian, jemaah masjid, hingga keluarga besar almarhum.

Dalam sambutannya, Kakan Kemenag Parepare, H. Fitriadi, menyebut kedua almarhum sebagai sosok teladan.

“Almarhum H. M. Arief Fasieh adalah kepala kandep sepuluh periode sebelum saya. Banyak jasa beliau yang kami nikmati hingga kini. Sedangkan almarhum Iskandar Ali sempat saya temui di awal menjabat. Beliau berpesan: jika agama yang kita urus, insya Allah akan ada saja jalan kemudahan dari Allah,” kenangnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya tiga unsur dalam pengelolaan masjid yakni: 1. Ri‘āyah yaitu menjaga dan memelihara masjid. 2. Ināyah yaitu memperhatikan jemaah. 3. Imārah yaitu memakmurkan masjid.

Sementara itu, Rektor IAIN Prof. Hannani memberikan testimoni mendalam. Ia mengenang kedekatannya dengan kedua gurutta sejak 1999. “Gurutta Arief Fasih adalah pengurus NU hingga akhir hayat. Sementara Gurutta Iskandar Ali adalah banyak mendirikan madrasah di Kalimantan sebelum kembali ke Sulawesi atas perintah tugas AG. Abdurrahman Ambo Dalle,” ujarnya.

Haul ini juga menjadi momentum mengenang wafatnya kedua tokoh: Arief Fasieh (17 Agustus 2021) dan Iskandar Ali (9 September 2022). Keduanya dikenang sebagai ulama kharismatik yang berjasa besar dalam pendidikan Islam, dakwah, dan pembangunan karakter umat.


Mewakili pemerintah kota, Kepala Dinas Perpustakaan menyampaikan bahwa meski raga para tokoh sudah tiada, semangatnya tetap hidup. “Parepare menjadi lumbung pencetak ulama berkat jasa mereka,” ujarnya.

Haul malam itu ditutup dengan doa bersama, penuh haru, dan tekad untuk meneruskan perjuangan para gurutta. Pesan yang mengakar dari acara ini adalah bahwa ilmu, keteladanan, dan doa seorang ulama akan terus menjadi cahaya penerang bagi generasi setelahnya.(Abul/Wn)

Share:
Location: Jl. Andi Sinta No.31, Ujung Baru, Kec. Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan 91131, Indonesia

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List