Parepare, (Kemenag Parepare) – Penerapan Kurikulum Cinta merupakan salah satu langkah strategis dalam membentuk karakter peserta didik yang berakhlak mulia serta mencegah perilaku negatif yang marak terjadi di kalangan remaja.
“Kurikulum cinta diharapkan mampu meminimalisir
tindakan-tindakan kejahatan dan kekerasan di lingkungan remaja, seperti
perkelahian, merokok, perundungan (bullying), minuman keras, pergaulan bebas,
dan perilaku menyimpang lainnya,” ujar Fitriani, Pelaksana pada Seksi
Pendidikan Madrasah saat menjadi Pembina Apel pagi di Aula Kantor
Kementerian Agama Kota Parepare, Selasa, 26 Agustus 2025.
Kurikulum Cinta mengusung lima pilar utama yang harus
ditanamkan kepada anak sejak dini, lanjut Fitriani. Adapun kelima yaitu: Cinta
kepada Allah dan Rasul-Nya; Cinta kepada diri sendiri dan sesama; Cinta
terhadap lingkungan; Cinta kepada Ilmu; dan Cinta kepada Tanah Air.
Menurutnya, nilai-nilai ini tidak hanya menjadi pedoman
dalam proses pembelajaran, tetapi juga sebagai fondasi untuk menciptakan
generasi yang memiliki integritas, empati, dan tanggung jawab sosial.
Di akhir amanatnya, Fitriani mengajak seluruh pihak,
terutama para pendidik dan orang tua, untuk memberikan keteladanan serta
membekali anak-anak dengan nilai-nilai cinta agar mereka tumbuh dalam suasana
aman, nyaman, dan penuh kasih sayang.
“Mari kita bekali anak-anak kita dengan cinta, agar mereka
mampu berbagi kebaikan kepada teman-temannya dan lingkungannya. Dengan
demikian, tercipta ekosistem pendidikan yang damai, harmonis, dan kondusif
untuk belajar,”pungkasnya.
Apel di lingkup Kantor Kemenag Kota Parepare merupakan
kegiatan rutin pagi dan sore setiap harinya. Dalam setiap pelaksanaannya,
setiap Pembina Apel secara bergantian menyampaikan informasi sesuai tugas dan
fungsi masing-masing. Selain itu, juga disampaikan terkait kedisiplinan dan informasi
penting lainnya yang dapat menjadi bekal dalam melaksanakan tugas sebagai abdi
negara.(Abul/Wn)
0 comments:
Posting Komentar