Parepare, (Kemenag Parepare) - Dalam rangka membentuk
karakter santri yang cinta tanah air, menjunjung nilai-nilai toleransi, dan
memiliki wawasan keagamaan yang moderat, Kepala Subbagian Tata Usaha Kantor
Kementerian Agama Kota Parepare yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kasi
Pendidikan Madrasah, H. Syaiful Mahsan, hadir memberikan materi Moderasi
Beragama dalam rangkaian kegiatan Amaliyah Al Usbuiyyah dan Masa Ta’aruf
Madrasah (Matsama) di Pondok Pesantren DDI Lil Banat Parepare, Kamis, 17 Juli
2025.
Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid DDI Ar-Radhiyah, diikuti
oleh 247 santri yang terdiri dari santri baru dan lama tingkat Madrasah
Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Antusiasme para santri sangat terasa sejak awal
hingga akhir sesi.
Dalam pemaparannya, Syaiful Mahsan menekankan pentingnya
mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ia menegaskan
bahwa moderasi beragama memiliki empat kata kunci utama yaitu: Wawasan Kebangsaan,
Toleransi, Anti Kekerasan, dan Penghargaan terhadap Budaya Lokal.
Dengan gaya penyampaian yang hangat dan komunikatif, ia
berhasil menghidupkan suasana dan menjelaskan materi dengan contoh-contoh nyata
yang sangat dekat dengan kehidupan santri sehari-hari. Materi ini tidak hanya
membuka wawasan para santri, tetapi juga memperkuat pemahaman bahwa nilai-nilai
Pancasila dan ajaran Islam sejatinya saling selaras.
Salah satu santri, Dean Safea, mengungkapkan rasa senangnya
bisa mengikuti materi tersebut. "Materinya sangat membekas. Kami diajak
untuk memahami nilai-nilai yang sejalan dengan agama, dan diberikan contoh yang
nyata dalam kehidupan harian. Ini membuat kami merasa lebih siap menjadi santri
yang cinta damai dan cinta tanah air," ungkapnya.
Tak hanya sebagai pejabat Kementerian Agama, Syaiful Mahsan
juga memiliki ikatan emosional yang kuat dengan pondok, karena ia pernah
mengabdikan diri sebagai tenaga pendidik di Pondok Pesantren DDI Lil Banat
selama 19 tahun. Kedekatan itu terasa dari caranya berinteraksi dengan para guru dan santri,
penuh kehangatan dan semangat pembinaan.
Dengan materi ini, diharapkan para santri mampu menjadi agen
moderasi yang membawa nilai-nilai keislaman yang damai dan rahmatan lil ‘alamin
di tengah masyarakat.(Mira/Wn)
0 comments:
Posting Komentar