Parepare, (Kemenag Parepare) - Kementerian Agama Kota Parepare bersama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Parepare melaksanakan kegiatan Early Warning System Deteksi Dini Potensi Konflik Berdimensi Keagamaan di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag Parepare, Selasa (29/7/2025).
Kementerian Agama (Kemenag) Kota Parepare dan Forum
Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Parepare telah melaksanakan kegiatan Early Warning System (Sistem Peringatan Dini) untuk mendeteksi
potensi konflik berdimensi keagamaan.
Kegiatan ini menghadirkan 30 peserta yang terdiri dari
Kepala KUA se-Kota Parepare, Ketua IPARI, para Penyuluh Agama Islam, tokoh
agama, perwakilan FKUB, serta perwakilan ormas keagamaan. Tujuannya adalah
memperkuat koordinasi lintas sektor dalam mendeteksi potensi konflik keagamaan
sejak dini serta memperkokoh harmoni umat beragama di Kota Parepare.
Hadir sebagai narasumber utama, K.H. Bunyamin M. Yapid, Staf
Khusus Menteri Agama RI, yang memaparkan materi Peran Strategis Kementerian
Agama dalam Memperkuat Sistem Deteksi Dini Konflik Keagamaan di Era Digital.
Ia juga menekankan pentingnya program strategis Kementerian
Agama, khususnya penguatan kurikulum cinta dan ekoteologi sebagai pendekatan
baru dalam pendidikan agama yang moderat, ramah lingkungan, dan berorientasi
pada perdamaian.
Sementara itu, Ketua Tim Bina Lembaga dan Kerukunan Umat
Beragama Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan, H. Mallingkai Ilyas,
memaparkan materi tentang Penguatan Moderasi Beragama sebagai Pilar Pencegahan
Konflik.
“Moderasi beragama bukan sekadar konsep, tetapi harus
diwujudkan melalui perilaku dan kolaborasi nyata di tengah masyarakat,”ujarnya.
Adapun Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, H.
Fitriadi, membawakan materi Implementasi Program Deteksi Dini Konflik
Keagamaan: Tantangan dan Inovasi.
Dalam pemaparannya, Fitriadi menegaskan bahwa Kota Parepare
bukanlah kota intoleran sebagaimana pernah diberitakan.
“Justru kenyataannya, Parepare adalah kota yang rukun dan
sangat toleran antarumat beragama. Toleransi tidak cukup dilihat dari angka, tetapi
dari aksi nyata” tegasnya.
Turut hadir pula Ketua FKUB Kota Parepare, H. Zainal Arifin dan
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Parepare, H. Rustan Asta, yang
menyampaikan pentingnya kolaborasi antarlembaga dan tokoh agama dalam memperkuat
ketahanan sosial masyarakat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh peserta menjadi
agen penggerak dalam memperkuat komunikasi lintas iman, membangun jejaring
sosial yang harmonis, serta menjaga Kota Parepare sebagai kota yang damai,
toleran, dan berkeadaban.(MZ/Wn)


.jpeg)
.jpeg)
0 comments:
Posting Komentar