Parepare, (Kemenag Parepare) - Langkah
kaki menghentak, gemulai tubuh menyatu dengan irama, dan semangat budaya yang
membuncah itulah yang ditampilkan oleh para penari muda dari MAN 1 Kota
Parepare dalam Lomba Tari Kreasi Daerah Khas Sulawesi Selatan yang digelar oleh
Parepare Info pada Selasa, 28 Mei 2025 di Lapangan Andi Makkasau.
Tak hanya menari, mereka
bercerita. Tak hanya bergerak, mereka menginspirasi. Semangat Bajo Menggema
dari Panggung ke Hati Penonton. Dengan penuh kebanggaan, MAN 1 Kota Parepare
berhasil meraih Juara Favorit dalam kompetisi bergengsi tersebut.
Di tengah sengitnya persaingan
dengan peserta dari berbagai latar belakang pelajar, mahasiswa, bahkan
komunitas seni masyarakat, madrasah ini tampil mencolok lewat tarian bertema
“Bubba Ananak Bajo”. Sebuah karya yang bukan sekadar tarian, melainkan
representasi nyata cinta terhadap budaya dan akar identitas lokal.
Penonton dan dewan juri dibuat
terpukau. Gerakan energik nan ekspresif berpadu harmonis dengan alunan musik
khas Sulawesi Selatan. Lebih dari itu, penampilan ini menggugah menghidupkan
kembali jiwa-jiwa Bajo yang lekat dengan lautan, kebebasan, dan warisan leluhur
yang tak ternilai.
Adapun juara dalam ajang tersebut
yakni Juara 1 Sanggar Seni IAIN Parepare, Juara 2 Sanggar Seni UNM, Juara 3
Sanggar Seni Lasinrang Pinrang dan Juara Favorit Sanggar Seni Massiddi Ati MAN
1 Kota Parepare.
Piala penghargaan dan biaya
pembinaan diserahkan bertepatan dengan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila
di Lapangan MAN 1 Kota Parepare pada Senin, 2 Juni 2025.
Dengan penuh haru dan bangga,
trofi diserahkan oleh Andi Norma, Pembina Sanggar Seni Massiddi Ati, kepada
Kepala MAN 1 Kota Parepare, Rusman Madina, disaksikan oleh seluruh warga
madrasah.
Dalam sambutannya, Rusman Madina
menyampaikan apresiasi tinggi atas pencapaian ini. “Prestasi ini adalah sinyal
kuat bahwa seni bukan pelengkap, tapi kekuatan. Ia adalah ruang tumbuh, ruang
ekspresi, dan ruang perlawanan terhadap lunturnya identitas. Kita bangga
menjadi bagian dari gerakan ini, gerakan yang merayakan budaya lewat
langkah-langkah berani para pelajar,” tegasnya penuh semangat.
Kemenangan ini bukan garis akhir,
melainkan titik loncat. Sebuah bukti bahwa dari madrasah, suara budaya bisa
menggema. Dari madrasah, cahaya kreativitas bisa bersinar dan dari madrasah,
anak-anak muda bisa tampil di panggung mana pun dengan kepala tegak, hati
terbuka, dan semangat tak tergoyahkan.(Akbar/Wn)
0 comments:
Posting Komentar