--

Menghimpun seluruh berita, tulisan, jurnal bernuansa agama yang dapat menyatukan ummat

Pisah Sambut Kajari Kota Parepare: Momentum Penuh Haru di Auditorium BJ Habibie

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Malam penuh kehangatan dan haru mewarnai acara Pisah Sambut Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Parepare dari Dr. Abdillah, SH., M.H. kepada penggantinya, Darfiah, SH., M.H., yang dilaksanakan di Auditorium BJ Habibie, Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, 25 Juli 2025

Acara ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Parepare H. Tasming Hamid beserta Penasehat DWP Kota Parepare, Ketua DPRD Kaharuddin Kadir bersama istri, serta jajaran Forkopimda Plus, mulai dari Kapolres, Dandim, Kepala OPD, Pj. Sekda, Bawaslu, pimpinan perguruan tinggi, instansi vertikal, hingga tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat.

Turut hadir pula Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, H. Fitriadi yang memberikan dukungan nyata kepada Kajari lama, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam membangun sinergi dan keharmonisan di Kota Parepare.

Dalam sambutannya, Abdillah menyampaikan rasa syukur dan bangganya dapat bertugas di Kota Parepare selama 1 tahun, 11 bulan, dan 1 hari.

“Saya bangga pernah menjadi bagian dari kota BJ Habibie ini. Semoga kita semua bisa meneladani semangat beliau. Rasa haru tentu ada, tapi terobati dengan senyum dan kebersamaan malam ini,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya penegakan hukum yang humanis dan memperbaiki keadaan, bukan semata menghukum. Beberapa kasus berhasil diselesaikan melalui pendekatan damai, seperti konflik keluarga maupun antarwarga.

“Saya berharap, Ibu Darfiah bisa melanjutkan metode ini, bahwa hukum harus memberikan rasa keadilan dan memperkuat harmoni sosial,” imbuhnya.

Ia menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota, Forkopimda, dan seluruh jajaran Kejaksaan atas dukungan yang luar biasa selama masa tugasnya, serta berharap Parepare terus dikenal sebagai kota toleran dan damai.

Sementara itu, Kajari baru Darfiah menyampaikan rasa haru atas sambutan hangat yang diberikan seluruh elemen di Parepare.

“Kehadiran kami disambut luar biasa. Ini menjadi semangat awal bagi kami untuk bekerja dan bersinergi. Dalam menangani perkara, kami ingin menggunakan hati nurani. Tidak ada masalah besar yang tak bisa diselesaikan bila kita bersama-sama,” ujarnya.

Darfiah juga berharap dukungan seluruh pihak agar Kejaksaan Negeri Parepare bisa mewujudkan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), serta mendukung semua program pembangunan kota.

“Mari bekerja ikhlas, jalani, nikmati, dan syukuri. Dengan cara itu, semua akan berjalan dengan baik,” tambahnya.

Wali Kota Parepare dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan doa bagi kesuksesan Abdillah di tempat tugas yang baru. Ia juga menyambut hangat kehadiran Kajari baru dan berharap kerja sama yang sudah terjalin bisa lebih kuat lagi ke depan.

“Parepare kota kecil dengan dinamika majemuk. Kami yakin, Ibu Darfiah bisa melanjutkan bahkan meningkatkan sinergitas antarinstansi,” tutupnya.

Acara diakhiri dengan suasana penuh kehangatan, ramah tamah, serta hiburan, menjadikan malam itu sebagai kenangan indah dalam perjalanan pengabdian di Kota Cinta, Kota BJ Habibie.(Abul/Wn)

Share:

Pertemuan KKG MI Kota Parepare 2025: Kuatkan Sinergi Guru Madrasah Menuju Profesionalisme Pendidikan



Parepare, (Kemenag Parepare) – Suasana penuh semangat dan antusiasme tampak menyelimuti Madrasah Ibtidaiyah (MI) DDI Lil Banat Kota Parepare, Rabu pagi, 23 Juli 2025.

Hari itu menjadi momen penting bagi para pendidik madrasah, dengan terselenggaranya Pertemuan Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah (KKG MI) Kota Parepare Tahun 2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh perwakilan guru MI se-Kota Parepare, termasuk sembilan Kepala Madrasah yang turut hadir secara langsung. Hadir pula Ketua KKG MI Kota Parepare, Agusman Taong, yang menjadi sosok sentral dalam penguatan peran guru melalui KKG.

Salah satu momen inspiratif dalam pertemuan ini adalah kehadiran H. Abdulah Hamzah yang memberikan motivasi penuh semangat kepada para guru. Dalam sambutannya, ia mengajak para pendidik untuk terus menjaga semangat mengajar dan menjadikan profesi guru sebagai jalan ibadah dan pengabdian.


Sementara itu, Plt. Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Parepare, H. Syaiful Mahsan, memberikan beberapa poin penting dalam arahannya, di antaranya pentingnya gerakan moral bersama untuk memperjuangkan nasib tenaga honorer di madrasah swasta, yang hingga kini belum memiliki kejelasan status pengangkatan.

Selain itu ia juga menyampaikan peran strategis KKG sebagai wadah profesionalisme guru, yang harus terus diperkuat sebagai organisasi yang mewadahi kolaborasi dan peningkatan mutu pendidikan.

“Pertemuan rutin seperti ini sangat penting dilaksanakan sebagai sarana komunikasi, koordinasi, dan pemecahan masalah di lingkungan madrasah. Mari kita perkuat solidaritas antarmadrasah, baik antara guru dengan kepala madrasah maupun antar sesama guru,”ajaknya.

Plt. Kasi Penmad menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya KKG MI yang selama ini aktif melakukan pertemuan. Ia bahkan menyebut KKG MI merupakan KKG terbesar dan paling aktif di Kota Parepare.

Pada pertemuan tersebut juga dilangsungkan proses pemilihan Ketua KKG MI Kota Parepare yang baru, dengan salah satu calon kuat yang mencuat adalah Idris, yang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan pendidikan dan pembinaan guru madrasah.

Dengan terselenggaranya pertemuan ini, diharapkan KKG MI Kota Parepare semakin solid dalam memperjuangkan kualitas pendidikan madrasah dan kesejahteraan para guru, serta terus menjadi contoh organisasi guru yang aktif dan berdampak positif bagi dunia pendidikan di kota ini.(Ikhsan/Wn)



Share:

IPARI Parepare Berikan Dukungan kepada Arni Madjid sebagai Nomine PAI Award Nasional 2025


Parepare, (Kemenag Parepare) – PD IPARI Kota Parepare menyatakan dukungan penuh atas terpilihnya salah satu Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kota Parepare, Arni Majid yang lolos tahap kedua pada ajang PAI Award Tingkat Nasional Tahun 2025 yang akan dilaksanakan di Jakarta.

Tidak hanya itu, PD IPARI turut memberikan bantuan sebagai bentuk dukungan dan apresiasi kepada Arni Madjid yang telah mengharumkan Kota Parepare atas prestasi untuk kedua kalinya lolos ke ajang PAI Award Tingkat Nasional.

Bantuan diserahkan oleh Kepala Seksi Bimas Islam, H. Hasan Basri didampingi oleh Ketua, Sekretaris, dan Bendahara IPARI Parepare,  serta para narasumber Bimtek dari Pengurus Wilayah IPARI Provinsi Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini berlangsung di sela-sela pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerapan Pengelolaan Kinerja Penyuluh Agama Islam melalui aplikasi e-Kinerja BKN, yang diselenggarakan oleh Pengurus Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PD IPARI) Kota Parepare, di Aula Kantor Urusan Agama Kec. Soreang, Selasa, 23 Juli 2025. 

Penyerahan Bantuan ini dimaksudkan sebagai bentuk dukungan moril dan akomodasi untuk mendukung kelancaran partisipasi Arni Majid dalam ajang bergengsi tersebut.

“Bu Arni adalah sosok penyuluh yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa. Menjadi nominasi di tingkat nasional adalah capaian yang membanggakan. IPARI Parepare tentu memberikan dukungan penuh agar beliau bisa tampil maksimal dan membawa nama baik daerah,”ujar Ketua PD IPARI.

Kasi Bimas Islam Kemenag Parepare dalam keterangannya turut menyampaikan apresiasi atas prestasi Arni Majid.

“Kami bangga dan mendukung penuh Ibu Arni dalam ajang nasional. Ini adalah wujud nyata dari kerja-kerja penyuluhan yang berdampak di tengah masyarakat,”ujarnya.

Pada kesempatan yang lain, Arni Madjid juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dan apresiasi yang diberikan. Hal ini tentunya akan menjadi motivasi bagi dirinya dalam membawa nama baik Kota Parepare di tingkat nasional.

“Insya Allah saya akan berusaha semaksimal mungkin. Doakan semoga hasilnya membanggakan,” tuturnya.

Adapun kegiatan Bimtek ini diikuti oleh para penyuluh agama Islam se-Kota Parepare dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan dalam mengelola kinerja berbasis digital melalui aplikasi e-Kinerja yang diterapkan secara nasional oleh BKN.(Ardi/Wn)

Share:

Tingkatkan Kompetensi, PD IPARI Kota Parepare Gelar Bimtek Pengelolaan Kinerja Berbasis Digital

 


Parepare, (Kemenag Parepare) -  Pengurus Daerah (PD) Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kota Parepare sukses menggelar kegiatan Orientasi dan Bimbingan Teknis Penerapan Pengelolaan Kinerja Penyuluh Agama Islam melalui aplikasi e-Kinerja pada Rabu, 23 Juli 2025

Kegiatan yang diikuti oleh seluruh Penyuluh Agama Islam ASN baik PNS maupun PPPK se-Kota Parepare ini bertujuan untuk memberikan pemahaman teknis dan praktis kepada para penyuluh dalam mengelola laporan kinerja berbasis digital melalui sistem e-Kinerja BKN.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Seksi Bimas Islam, H. Hasan Basri, yang mewakili Kepala Kantor Kemenag Kota Parepare.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan pentingnya transformasi digital dalam mendukung peningkatan kinerja. “Penguasaan sistem digital seperti e-Kinerja, menjadi sangat penting dalam menunjang tugas dan fungsi kita di lapangan,” ujarnya.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Pengurus Wilayah IPARI, antara lain; Wakil Ketua I Hasanuddin, Sekretaris umum Nasir Padawi, Ketua IV Dr. H. Sugeng, serta Ketua III Basir.

Kehadiran para narasumber memberikan semangat dan inspirasi kepada para peserta. Mereka mendapatkan materi orientasi seputar regulasi pengelolaan kinerja, teknis pengisian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), hingga praktik langsung penggunaan aplikasi. Peserta juga diajak untuk berdiskusi terkait hambatan yang dihadapi dalam membuat SKP serta mencari solusi bersama.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian ‘Roadshow’ PW IPARI Provinsi Sulawesi Selatan yang dilaksanakan di berbagai daerah sebagai bentuk komitmen organisasi dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme penyuluh agama Islam di seluruh Indonesia.(Ardi/Wn)

Share:

Tim Pengelola BMH Kanwil Kemenag Sulsel Lakukan Sinkronisasi Data di Kantor PLHUT Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) – Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan akurasi pengelolaan Barang Milik Haji (BMH), Tim Pengelola BMH Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan kegiatan sinkronisasi data BMH di Kantor Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag Kota Parepare, Rabu, 23 Juli 2025.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh H. Lahaking selaku perwakilan dari Kanwil Kemenag Sulsel dan diterima oleh Muhammad Jawwad, Pengelola Data BMH Seksi PHU Kemenag Kota Parepare.

H. Lahaking menekankan pentingnya sinkronisasi data sebagai bagian dari penguatan sistem pengelolaan BMH yang akurat dan efisien.

“Sinkronisasi data BMH ini sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan BMH di Sulsel. Kami berharap dengan kegiatan ini, kita dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan BMH yang lebih baik,” ujarnya.


Sementara itu, Muhammad Jawwad menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. “Kami menyambut baik kegiatan sinkronisasi data BMH ini. Dengan adanya kegiatan ini, kami dapat memastikan bahwa data BMH yang ada di Kantor Kemenag Kota Parepare sudah sinkron dengan data di Kanwil Kemenag Sulsel. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas pengelolaan BMH di Kota Parepare,” ungkapnya.

Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memastikan keterpaduan data dan pengelolaan aset haji yang transparan, akuntabel, dan terintegrasi.(Jawwad/Wn)

Share:

Kemenag Parepare Ikuti Sarasehan HAN 2025, Komitmen Ciptakan Generasi Hebat

 

Makassar, (Kemenag Parepare) - Momentum Hari Anak Nasional ke-41 diwarnai dengan semangat kolaborasi dan kepedulian terhadap tumbuh kembang anak bangsa.

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulsel bekerja sama UIN Alauddin Makassar menggelar Hari Anak Nasional 2025 di Aula Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu, 23 Juli 2025

Mengusung tema “Hak Anak-anak untuk Menjamin Kesehatan Mental dan Fisik Menuju Anak-anak sebagai Tunas Kebaikan Bangsa: Memastikan Perlindungan dan Pemenuhan Generasi Tangguh Berkualitas”, kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid dan diikuti oleh ratusan peserta secara langsung dan daring dari seluruh jajaran Kementerian Agama se-Sulsel, DWP se-Sulsel, serta berbagai unsur pemangku kepentingan lainnya.

Acara ini juga dihadiri oleh tamu-tamu penting dan narasumber berkompeten di bidangnya, di antaranya: Staf Khusus Menteri Agama (mewakili Menteri Agama), Penasehat DWP Kemenag RI beserta jajaran, Ketua DWP Kemenag RI, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. Hamdan Johanis, Ph.D., bersama jajaran, Kakanwil Kemenag Sulsel Dr. H. Ali Yafid bersama jajaran, Ketua DWP UIN Alauddin Makassar, Ketua DWP Kanwil Sulsel, Ketua Tanfidziyah PWNU Sulsel, Kepala Kantor Kemenag se-Kabupaten/Kota se-Sulsel, Kepala UPT Asrama Haji, Kepala Balai Diklat Keagamaan Makassar, Kepala Madrasah Negeri, Para Pembimas dari agama Islam, Hindu, Budha, Kristen Katolik, Kristen Protestan, dan Konghucu

Kegiatan ini juga turut disaksikan secara virtual oleh pejabat dan staf Kementerian Agama Kota Parepare serta anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Kota Parepare yang berkumpul di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Parepare. Mereka mengikuti sarasehan dengan antusias sebagai bentuk dukungan terhadap pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak sebagai generasi penerus bangsa.


Sambutan dari para tokoh membuat peserta terinspirasi. Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, H. Ali Yafid, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil arahan langsung dari Penasehat DWP, staf ahli, serta kolaborasi erat dengan UIN Alauddin Makassar.

“Kami berharap semoga kegiatan ini membawa keberkahan dan dampak luas terhadap kesadaran bersama tentang pentingnya hak dan perlindungan anak,”ujarnya.

Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Johanis, membuka sambutan dengan pujian kepada MC yang tampil dengan mengenakan seragam sekolah. Ia juga menyampaikan bahwa anak-anak memiliki tipe spontan, patuh dan rasional, dan perlu diarahkan secara tepat.

“Urusan anak bukan hanya tanggung jawab ibu, tapi juga ayah dan seluruh ekosistem keluarga serta masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Penasehat DWP Kemenag RI memberikan pesan yang menyentuh dan membumi. Ia menyoroti pentingnya peran keluarga sebagai tempat pertama dan utama dalam mendidik anak.

 “Anak bukan titipan, tetapi amanah yang harus dijaga, diberi kasih sayang, kelembutan, dan pendidikan moral,” ucapnya. Ia juga mengingatkan orang tua untuk tidak bertengkar di depan anak dan tidak membandingkan anak-anak mereka dengan orang lain.

Ia menyampaikan berbagai hak anak yang tidak bisa ditawar, mulai dari hak hidup, tumbuh, pendidikan, identitas, hingga hak spiritual dan bimbingan moral. “Didiklah anak-anak dengan kelembutan, bukan kemarahan,” tegasnya.

Dalam sambutan yang diwakili oleh staf ahli Kemenag RI, Menteri Agama juga menyampaikan bahwa perempuan, khususnya anggota DWP, adalah pilar perubahan sosial dan keluarga. Perempuan harus terus diberdayakan, terutama dalam era digital saat ini yang banyak mempengaruhi mental anak-anak.

Acara dilanjutkan dengan sesi sarasehan berisi edukasi, refleksi dan seruan perubahan yang menghadirkan beberapa narasumber ahli.

Prof. Hj. Nurhidayah, dengan materi "Tumbuh Bahagia, Tumbuh Tangguh: Membangun Kesehatan Mental Sejak Dini". Ia memaparkan bahwa 1 dari 4 remaja mengalami masalah kesehatan mental, dan ini harus ditangani dari rumah dengan komunikasi terbuka, lingkungan aman, dan hidup yang punya arah.

Prof. Abdul Rauf, membawakan materi tentang praktik berbahaya nikah siri yang berdampak pada anak dan perempuan.

Hj. St. Aisyah, menggagas pentingnya sekolah bebas perundungan dan mengajak semua pihak untuk menjadi agen anti-bullying.

Narasumber ke-4 menekankan pentingnya keberanian anak-anak sebagai pelapor ketika mengalami atau melihat kekerasan.

Hari Anak Nasional tahun ini menjadi momentum kuat untuk menegaskan komitmen negara dan masyarakat dalam menciptakan generasi hebat. Anak-anak adalah calon pemimpin masa depan, dan menjadi tugas bersama untuk menjamin hak, perlindungan, dan pertumbuhan mereka secara utuh baik mental, fisik, spiritual, dan sosial mereka.(Abul/Wn)



Share:

Pertemuan IGRA Kota Parepare Bahas Regulasi Baru, Kemenag Tegaskan Komitmen Dukung Guru dan Yayasan

 


Parepare, (Kemenag Parepare) – Kementerian Agama terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung keberlangsungan pendidikan keagamaan, termasuk di jenjang Raudhatul Athfal (RA). Hal ini mengemuka dalam kegiatan Pertemuan Rutin Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kota Parepare yang digelar di RA UMDI Al Ittihad Labatu, Rabu, 23 Juli 2025.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kasubag TU Kemenag Parepare, H. Syaiful Mahsan, para Pengawas, serta guru-guru RA dari berbagai lembaga di Kota Parepare. Fokus utama pertemuan adalah membahas regulasi terbaru Kementerian Agama terkait pengangkatan guru RA menjadi ASN, khususnya melalui skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Dalam penyampaiannya, H. Syaiful Mahsan menjelaskan bahwa penghapusan SK honorer di lingkungan Kementerian Agama merupakan kebijakan nasional yang mengundang banyak respons dari para guru. Namun demikian, solusi telah diberikan oleh pemerintah melalui mekanisme pengangkatan menjadi guru PPPK.

“Regulasi sekarang tidak ada lagi SK Honor di Kementerian Agama. Banyak guru yang protes. Tapi ternyata diberikan solusi bahwa guru yang honor diangkat sebagai Guru PPPK,” tegasnya.

Langkah tersebut diakui sebagai solusi bagi guru honorer di satuan pendidikan negeri. Namun, kondisi berbeda dihadapi oleh guru-guru yang berada di bawah naungan yayasan atau lembaga swasta.

“Paradigma pemerintah terhadap yayasan adalah lembaga yang sudah mapan dan siap menyelenggarakan pendidikan secara mandiri,” ungkapnya.

Meski demikian, pemerintah tetap hadir dan bertanggung jawab atas jalannya proses belajar-mengajar, salah satunya melalui bantuan dana BOS.

H. Syaiful mahsan menekankan pentingnya peran aktif yayasan dalam meningkatkan kesejahteraan guru-guru RA, yang kini menjadi tantangan besar di tengah keterbatasan dukungan formal. Ia pun menawarkan dua solusi yakni: pertama, mempertahankan guru yang sudah ada agar betah dan loyal dalam mengajar dan kedua, mengembangkan kegiatan wirausaha mandiri yang bisa menjadi sumber pendanaan alternatif dan dikelola langsung oleh yayasan.

“Sudah saatnya kita saling membantu dan mendorong kemandirian RA masing-masing. Jangan hanya bergantung pada bantuan, tapi tumbuhkan semangat inovatif dari dalam,” ajaknya.

Dengan pendekatan kebijakan yang adaptif dan dukungan konkret, Kementerian Agama terus menunjukkan keberpihakan terhadap pendidikan anak usia dini berbasis keagamaan, serta mendorong tumbuhnya lembaga pendidikan yang tidak hanya bertahan, tetapi juga mandiri dan berdaya saing.(Fikar/Wn)

Share:

Definition List

Unordered List