--

Menghimpun seluruh berita, tulisan, jurnal bernuansa agama yang dapat menyatukan ummat

Tingkatkan Kompetensi, PD IPARI Kota Parepare Gelar Bimtek Pengelolaan Kinerja Berbasis Digital

 


Parepare, (Kemenag Parepare) -  Pengurus Daerah (PD) Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kota Parepare sukses menggelar kegiatan Orientasi dan Bimbingan Teknis Penerapan Pengelolaan Kinerja Penyuluh Agama Islam melalui aplikasi e-Kinerja pada Rabu, 23 Juli 2025

Kegiatan yang diikuti oleh seluruh Penyuluh Agama Islam ASN baik PNS maupun PPPK se-Kota Parepare ini bertujuan untuk memberikan pemahaman teknis dan praktis kepada para penyuluh dalam mengelola laporan kinerja berbasis digital melalui sistem e-Kinerja BKN.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Seksi Bimas Islam, H. Hasan Basri, yang mewakili Kepala Kantor Kemenag Kota Parepare.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan pentingnya transformasi digital dalam mendukung peningkatan kinerja. “Penguasaan sistem digital seperti e-Kinerja, menjadi sangat penting dalam menunjang tugas dan fungsi kita di lapangan,” ujarnya.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Pengurus Wilayah IPARI, antara lain; Wakil Ketua I Hasanuddin, Sekretaris umum Nasir Padawi, Ketua IV Dr. H. Sugeng, serta Ketua III Basir.

Kehadiran para narasumber memberikan semangat dan inspirasi kepada para peserta. Mereka mendapatkan materi orientasi seputar regulasi pengelolaan kinerja, teknis pengisian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), hingga praktik langsung penggunaan aplikasi. Peserta juga diajak untuk berdiskusi terkait hambatan yang dihadapi dalam membuat SKP serta mencari solusi bersama.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian ‘Roadshow’ PW IPARI Provinsi Sulawesi Selatan yang dilaksanakan di berbagai daerah sebagai bentuk komitmen organisasi dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme penyuluh agama Islam di seluruh Indonesia.(Ardi/Wn)

Share:

Tim Pengelola BMH Kanwil Kemenag Sulsel Lakukan Sinkronisasi Data di Kantor PLHUT Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) – Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan akurasi pengelolaan Barang Milik Haji (BMH), Tim Pengelola BMH Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan kegiatan sinkronisasi data BMH di Kantor Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag Kota Parepare, Rabu, 23 Juli 2025.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh H. Lahaking selaku perwakilan dari Kanwil Kemenag Sulsel dan diterima oleh Muhammad Jawwad, Pengelola Data BMH Seksi PHU Kemenag Kota Parepare.

H. Lahaking menekankan pentingnya sinkronisasi data sebagai bagian dari penguatan sistem pengelolaan BMH yang akurat dan efisien.

“Sinkronisasi data BMH ini sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan BMH di Sulsel. Kami berharap dengan kegiatan ini, kita dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan BMH yang lebih baik,” ujarnya.


Sementara itu, Muhammad Jawwad menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. “Kami menyambut baik kegiatan sinkronisasi data BMH ini. Dengan adanya kegiatan ini, kami dapat memastikan bahwa data BMH yang ada di Kantor Kemenag Kota Parepare sudah sinkron dengan data di Kanwil Kemenag Sulsel. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas pengelolaan BMH di Kota Parepare,” ungkapnya.

Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memastikan keterpaduan data dan pengelolaan aset haji yang transparan, akuntabel, dan terintegrasi.(Jawwad/Wn)

Share:

Kemenag Parepare Ikuti Sarasehan HAN 2025, Komitmen Ciptakan Generasi Hebat

 

Makassar, (Kemenag Parepare) - Momentum Hari Anak Nasional ke-41 diwarnai dengan semangat kolaborasi dan kepedulian terhadap tumbuh kembang anak bangsa.

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulsel bekerja sama UIN Alauddin Makassar menggelar Hari Anak Nasional 2025 di Aula Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu, 23 Juli 2025

Mengusung tema “Hak Anak-anak untuk Menjamin Kesehatan Mental dan Fisik Menuju Anak-anak sebagai Tunas Kebaikan Bangsa: Memastikan Perlindungan dan Pemenuhan Generasi Tangguh Berkualitas”, kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid dan diikuti oleh ratusan peserta secara langsung dan daring dari seluruh jajaran Kementerian Agama se-Sulsel, DWP se-Sulsel, serta berbagai unsur pemangku kepentingan lainnya.

Acara ini juga dihadiri oleh tamu-tamu penting dan narasumber berkompeten di bidangnya, di antaranya: Staf Khusus Menteri Agama (mewakili Menteri Agama), Penasehat DWP Kemenag RI beserta jajaran, Ketua DWP Kemenag RI, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. Hamdan Johanis, Ph.D., bersama jajaran, Kakanwil Kemenag Sulsel Dr. H. Ali Yafid bersama jajaran, Ketua DWP UIN Alauddin Makassar, Ketua DWP Kanwil Sulsel, Ketua Tanfidziyah PWNU Sulsel, Kepala Kantor Kemenag se-Kabupaten/Kota se-Sulsel, Kepala UPT Asrama Haji, Kepala Balai Diklat Keagamaan Makassar, Kepala Madrasah Negeri, Para Pembimas dari agama Islam, Hindu, Budha, Kristen Katolik, Kristen Protestan, dan Konghucu

Kegiatan ini juga turut disaksikan secara virtual oleh pejabat dan staf Kementerian Agama Kota Parepare serta anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Kota Parepare yang berkumpul di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Parepare. Mereka mengikuti sarasehan dengan antusias sebagai bentuk dukungan terhadap pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak sebagai generasi penerus bangsa.


Sambutan dari para tokoh membuat peserta terinspirasi. Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, H. Ali Yafid, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil arahan langsung dari Penasehat DWP, staf ahli, serta kolaborasi erat dengan UIN Alauddin Makassar.

“Kami berharap semoga kegiatan ini membawa keberkahan dan dampak luas terhadap kesadaran bersama tentang pentingnya hak dan perlindungan anak,”ujarnya.

Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Johanis, membuka sambutan dengan pujian kepada MC yang tampil dengan mengenakan seragam sekolah. Ia juga menyampaikan bahwa anak-anak memiliki tipe spontan, patuh dan rasional, dan perlu diarahkan secara tepat.

“Urusan anak bukan hanya tanggung jawab ibu, tapi juga ayah dan seluruh ekosistem keluarga serta masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Penasehat DWP Kemenag RI memberikan pesan yang menyentuh dan membumi. Ia menyoroti pentingnya peran keluarga sebagai tempat pertama dan utama dalam mendidik anak.

 “Anak bukan titipan, tetapi amanah yang harus dijaga, diberi kasih sayang, kelembutan, dan pendidikan moral,” ucapnya. Ia juga mengingatkan orang tua untuk tidak bertengkar di depan anak dan tidak membandingkan anak-anak mereka dengan orang lain.

Ia menyampaikan berbagai hak anak yang tidak bisa ditawar, mulai dari hak hidup, tumbuh, pendidikan, identitas, hingga hak spiritual dan bimbingan moral. “Didiklah anak-anak dengan kelembutan, bukan kemarahan,” tegasnya.

Dalam sambutan yang diwakili oleh staf ahli Kemenag RI, Menteri Agama juga menyampaikan bahwa perempuan, khususnya anggota DWP, adalah pilar perubahan sosial dan keluarga. Perempuan harus terus diberdayakan, terutama dalam era digital saat ini yang banyak mempengaruhi mental anak-anak.

Acara dilanjutkan dengan sesi sarasehan berisi edukasi, refleksi dan seruan perubahan yang menghadirkan beberapa narasumber ahli.

Prof. Hj. Nurhidayah, dengan materi "Tumbuh Bahagia, Tumbuh Tangguh: Membangun Kesehatan Mental Sejak Dini". Ia memaparkan bahwa 1 dari 4 remaja mengalami masalah kesehatan mental, dan ini harus ditangani dari rumah dengan komunikasi terbuka, lingkungan aman, dan hidup yang punya arah.

Prof. Abdul Rauf, membawakan materi tentang praktik berbahaya nikah siri yang berdampak pada anak dan perempuan.

Hj. St. Aisyah, menggagas pentingnya sekolah bebas perundungan dan mengajak semua pihak untuk menjadi agen anti-bullying.

Narasumber ke-4 menekankan pentingnya keberanian anak-anak sebagai pelapor ketika mengalami atau melihat kekerasan.

Hari Anak Nasional tahun ini menjadi momentum kuat untuk menegaskan komitmen negara dan masyarakat dalam menciptakan generasi hebat. Anak-anak adalah calon pemimpin masa depan, dan menjadi tugas bersama untuk menjamin hak, perlindungan, dan pertumbuhan mereka secara utuh baik mental, fisik, spiritual, dan sosial mereka.(Abul/Wn)



Share:

Pertemuan IGRA Kota Parepare Bahas Regulasi Baru, Kemenag Tegaskan Komitmen Dukung Guru dan Yayasan

 


Parepare, (Kemenag Parepare) – Kementerian Agama terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung keberlangsungan pendidikan keagamaan, termasuk di jenjang Raudhatul Athfal (RA). Hal ini mengemuka dalam kegiatan Pertemuan Rutin Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kota Parepare yang digelar di RA UMDI Al Ittihad Labatu, Rabu, 23 Juli 2025.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kasubag TU Kemenag Parepare, H. Syaiful Mahsan, para Pengawas, serta guru-guru RA dari berbagai lembaga di Kota Parepare. Fokus utama pertemuan adalah membahas regulasi terbaru Kementerian Agama terkait pengangkatan guru RA menjadi ASN, khususnya melalui skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Dalam penyampaiannya, H. Syaiful Mahsan menjelaskan bahwa penghapusan SK honorer di lingkungan Kementerian Agama merupakan kebijakan nasional yang mengundang banyak respons dari para guru. Namun demikian, solusi telah diberikan oleh pemerintah melalui mekanisme pengangkatan menjadi guru PPPK.

“Regulasi sekarang tidak ada lagi SK Honor di Kementerian Agama. Banyak guru yang protes. Tapi ternyata diberikan solusi bahwa guru yang honor diangkat sebagai Guru PPPK,” tegasnya.

Langkah tersebut diakui sebagai solusi bagi guru honorer di satuan pendidikan negeri. Namun, kondisi berbeda dihadapi oleh guru-guru yang berada di bawah naungan yayasan atau lembaga swasta.

“Paradigma pemerintah terhadap yayasan adalah lembaga yang sudah mapan dan siap menyelenggarakan pendidikan secara mandiri,” ungkapnya.

Meski demikian, pemerintah tetap hadir dan bertanggung jawab atas jalannya proses belajar-mengajar, salah satunya melalui bantuan dana BOS.

H. Syaiful mahsan menekankan pentingnya peran aktif yayasan dalam meningkatkan kesejahteraan guru-guru RA, yang kini menjadi tantangan besar di tengah keterbatasan dukungan formal. Ia pun menawarkan dua solusi yakni: pertama, mempertahankan guru yang sudah ada agar betah dan loyal dalam mengajar dan kedua, mengembangkan kegiatan wirausaha mandiri yang bisa menjadi sumber pendanaan alternatif dan dikelola langsung oleh yayasan.

“Sudah saatnya kita saling membantu dan mendorong kemandirian RA masing-masing. Jangan hanya bergantung pada bantuan, tapi tumbuhkan semangat inovatif dari dalam,” ajaknya.

Dengan pendekatan kebijakan yang adaptif dan dukungan konkret, Kementerian Agama terus menunjukkan keberpihakan terhadap pendidikan anak usia dini berbasis keagamaan, serta mendorong tumbuhnya lembaga pendidikan yang tidak hanya bertahan, tetapi juga mandiri dan berdaya saing.(Fikar/Wn)

Share:

Semangat Cinta Tempat Ibadah, SPM MAN 1 Parepare Perindah Musala

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Dalam semangat cinta terhadap tempat ibadah dan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan spiritual, Siswa Pecinta Musala (SPM) MAN 1 Kota Parepare melaksanakan kegiatan pemeliharaan Musholla Miftahul Ilmi dengan melakukan pengecatan ulang pada Kamis, 23 Juli 2025.

Kegiatan mulia ini dipimpin langsung oleh Muhammad Nasir selaku Pembina SPM, bersama seluruh pengurus SPM yang antusias menyambut kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab mereka dalam menjaga kenyamanan dan estetika musala.

Menariknya, kegiatan ini dilaksanakan di sela-sela waktu istirahat jam pelajaran, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar di madrasah.

“Kami memilih waktu istirahat agar jam pelajaran tetap berjalan normal dan kegiatan pemeliharaan musholla bisa tetap terlaksana dengan baik,” ungkap Muhammad Nasir.

Dengan semangat gotong royong dan penuh kekompakan, para siswa terlihat sigap memegang kuas dan cat, mempercantik dinding musala dengan warna yang lebih segar dan bersih. Selain menjaga kebersihan, kegiatan ini juga menjadi momen membangun kebersamaan serta meningkatkan kecintaan siswa terhadap rumah ibadah.


Naufal, salah satu anggota ekstrakurikuler SPM, turut menyampaikan rasa bangganya bisa terlibat langsung dalam kegiatan ini.

“Senang sekali bisa ikut merawat musala tempat kami beribadah setiap hari. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan dan menjadi inspirasi bagi teman-teman lainnya untuk peduli terhadap fasilitas madrasah,” ujar Naufal dengan penuh semangat.

Diharapkan, kegiatan seperti ini bisa menjadi budaya positif yang terus dijaga oleh generasi muda MAN 1 Kota Parepare, sebagai wujud kecintaan terhadap kebersihan dan pemeliharaan fasilitas keagamaan di lingkungan madrasah.

Semoga dengan semakin indahnya musala, maka semangat beribadah warga madrasah juga semakin besar dan syiar agama semakin gencar dilakukan di musala.(Akbar/Wn)

Share:

Penyerahan Sertipikat Tanah Wakaf 3 Masjid di Kota Parepare


 

Parepare, (Kemenag Parepare) – Tim Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf Kota Parepare kembali menunjukkan performanya. Tiga sertipikat tanah wakaf diserahkan kepada 3 nadzir masjid di Kota Parepare pada Selasa, 22 Juli 2025.

Adapun 3 masjid yang menerima sertipikat tanah wakaf yakni Masjid yaitu Masjid Miftahul Jannah Lapadde Kec. Ujung, Masjid Ar Rahman Lompoe Mas I Kec. Bacukiki dan Masjid Al Ikhlas Babussalam Kec. Bacukiki Barat.

Kegiatan yang berlangsung di Ruang Kerja Kepala Kejaksaan Negeri Kota Parepare disaksikan langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, H.Fitriadi; Kepala Kantor ATR/BPN Parepare, Ridwan Jali Nurcahyo; Kasubbag TU Kantor ATR/BPN Parepare, Abd. Salam; Kasi Datun ATR/BPN, Andy Malo Manurung; Penyelenggara Zakat dan Wakaf, Rifdaningsi.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya percepatan sertifikasi tanah wakaf yang dicanangkan pemerintah untuk memberikan kepastian hukum terhadap lokasi-lokasi wakaf yang selama ini belum bersertifikat.

Kakan Kemenag Parepare, H. Fitriadi menyampaikan apresiasi atas sinergi antara Kemenag, ATR/BPN dan Kajari yang telah bekerja sama secara aktif dalam mempercepat penyelesaian administrasi terkait sertifikat tanah wakaf.

“Sertifikasi tanah wakaf ini penting untuk menjaga dan melindungi asset wakaf dari potensi sengketa dan penyalahgunaan peruntukan. Saat ini, jumlah tanah wakaf yang telah terbit dan sudah diserahkan kepada nadzir wakaf sebanyak 13 sertifikat tanah wakaf. Sebuah pencapaian yang patut disyukuri dan mendapat apresiasi atas kerja keras tim selama ini dalam upaya perlindungan aset umat,”ungkapnya.

Ia berharap proses percepatan ini akan terus berlanjut hingga seluruh tanah wakaf dapat tersertifikasi dengan baik sehingga tidak menimbulkan sengketa dan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh umat.

Sementara itu Kepala Kantor Kementerian ATR/BPN menyampaikan bahwa percepatan ini sejalan dengan program nasional di bidang pertanahan, khususnya dalam pengelolaan dan pemanfaatan tanah wakaf yang legal dan aman secara hukum yang kini telah bertransformasi ke dalam bentuk digital guna meningkatkan transparansi, kemanan dan efesiensi.

Kejaksaaan Negeri Kota Parepare senantiasa berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan hukum terhadap lolasi-lokasi tanah wakaf dalam menjaga legalitas dan melindungi aset wakaf agat dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan umat.

Nadzir Masjid Miftahul Jannah Lapadde Kec. Ujung, H. Anwar Saas mengungkapkan rasa syukur atas diterimanya sertifikat tersebut.

“Ini adalah amanah besar bagi kami, sertifikat ini tidak hanya menegaskan status hukum tanah wakaf masjid, tetapi juga menjadi semangat baru bagi kami untuk terus menjaga dan memakmurkan masjid demi kemaslahatan umat,”ujarnya.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama dari Kementerian Agama yang sangat antusias mendampingi sejak awal dan melakukan koordinasi dengan pihak ATR/BPN hingga diterimanya sertifikat wakaf. “Semoga ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya,”pungkasnya.(Rifda/Wn)

Share:

Penyerahan Sertipikat Wakaf 3 Masjid di Kejaksaan Negeri Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Sinergi tiga instansi yakni Kementerian Agama, ATR/BPN, dan Kejaksaan Negeri Kota Parepare membuahkan hasil positif dan luar biasa dalam upaya percepatan sertifikasi tanah wakaf. Hal ini ditandai dengan penyerahan tiga sertipikat tanah wakaf kepada nadzir masjid yang berlangsung di ruang kerja Kepala Kejaksaan Negeri Kota Parepare pada Selasa, 22 Juli 2025.

Penyerahan sertifikat dilakukan oleh Kepala Kantor ATR/BPN bersama Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare serta Kepala Kejaksaan Negeri Kota Parepare.

Adapun sertipikat tanah wakaf yang diserahkan yaitu untuk Masjid Miftahul Jannah Lapadde Kecamatan Ujung, Masjid Ar Rahman Lompoe Mas I Kecamatan Bacukiki, dan Masjid Al Ikhlas Babussalam Kecamatan Bacukiki Barat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen bersama dalam memperkuat perlindungan hukum terhadap aset-aset wakaf di Kota Parepare. Dengan status kepemilikan yang sah secara hukum, diharapkan para nadzir dapat mengelola dan memanfaatkan tanah wakaf secara optimal demi kepentingan ibadah dan sosial masyarakat.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak, khususnya sinergi lintas instansi yang menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung gerakan nasional wakaf. “Percepatan sertifikasi tanah wakaf ini diharapkan terus berlanjut sehingga seluruh aset wakaf di Kota Parepare dapat memiliki kekuatan hukum yang jelas,”ujarnya.

Kegiatan penyerahan sertipikat ini tidak hanya menjadi simbol kolaborasi antarinstansi, tetapi juga wujud nyata kepedulian terhadap keberlangsungan fungsi keagamaan masjid. Semoga langkah ini membawa keberkahan bagi masyarakat dan menjadi pemicu semangat dalam menjaga serta memajukan aset wakaf secara profesional. Insyaa Allah mabbarakka.(Abul/Wn)

Share:

Definition List

Unordered List