--

Menghimpun seluruh berita, tulisan, jurnal bernuansa agama yang dapat menyatukan ummat

MAN 1 Kota Parepare Silaturahmi dan Berbagi di Dua Panti Asuhan: Menebar Cinta, Menanam Empati


Parepare, (Kemenag Parepare) - Dalam dunia yang kerap bising oleh ambisi dan rutinitas, MAN 1 Kota Parepare memilih untuk diam sejenak, bukan karena lelah, tetapi karena ingin mendengar suara hati. Hari Jum’at, 18 Juli 2025 langkah-langkah penuh makna diarahkan menuju dua tempat yang mungkin tak ramai, namun penuh kehangatan, Panti Asuhan Din Ansarullah dan Panti Asuhan Mutmainnah.

Di bawah komando langsung Kepala Madrasah Rusman Madina, yang dengan penuh ketulusan memimpin rombongan, kegiatan ini bukan sekadar rutinitas sosial. Ini adalah panggilan jiwa. Hadir pula Bunyamina selaku Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan, A. Akbar Wahid (Wakamad Humas), Suriani (Guru Seni Budaya), Suriyanti (Guru Matematika), dan Ardi sebagai staf madrasah semua bersatu dalam satu misi menebar cinta, memupuk kemanusiaan.

Pintu pertama yang diketuk adalah Panti Asuhan Din Ansarullah. Sambutan hangat mengalir dari pengurus panti dan Fatmawati, siswi MAN 1 yang tinggal di sana. Pelukan haru, tatapan penuh syukur, dan senyuman lembut menjelma jadi bahasa universal yang tak butuh kata. Di sinilah pendidikan menemukan wajah sejatinya, bukan hanya di ruang kelas, tetapi dalam relasi antarmanusia.

Kunjungan berlanjut ke Panti Asuhan Mutmainnah, tempat di mana Wawan dan Tantri, dua siswa MAN 1 yang menjadi bagian dari keluarga panti, menyambut dengan tawa riang. Tak ada sekat, tak ada jarak. Canda tawa bersahutan, seolah semesta pun ikut tersenyum menyaksikan potret kasih yang sederhana tapi menggetarkan jiwa.

Sebelum melangkah pulang, doa bersama dilantunkan. Bukan sekadar lantunan kalimat, tapi harapan yang dihantarkan ke langit, agar silaturrahmi ini bukan yang terakhir, agar kepedulian ini tumbuh jadi budaya.

Dalam komentarnya, Kepala Madrasah Rusman Madina menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan aksi nyata dalam menanamkan kemanusiaan dan cinta kasih kepada sesama.

“Ini bukan sekadar program tahunan. Ini adalah wujud nyata dari ajaran Islam yang mengakar dalam jiwa. Kita ingin menanamkan nilai kemanusiaan dan cinta kasih sejak dini, bukan hanya dengan kata, tapi lewat aksi nyata,”ungkapnya.

MAN 1 Kota Parepare kembali membuktikan bahwa madrasah bukan sekadar tempat belajar, tetapi medan tempur untuk membentuk karakter. Inisiatif ini adalah bagian dari gerakan besar: menghidupkan nurani, membumikan kasih sayang, dan membangun peradaban yang lebih peduli.

Karena sejatinya, pendidikan tak hanya tentang angka dan rumus, tetapi tentang bagaimana menjadi manusia yang hadir untuk manusia lain. Dan hari ini, MAN 1 Kota Parepare melangkah mantap menuju tujuan itu.(Akbar/Wn)

Share:

Pembelajaran Berharga dan Pengalaman Berkarya dalam Perjusa MAN 2 Kota Parepare

Parepare, (Kemenag Parepare) - Perkemahan Jumat-Sabtu (Perjusa) bagi Calon Peserta Didik Baru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare secara resmi dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Madrasah, Hj. Darna Daming pada Jumat, 18 Juli 2025.

Prapembukaan ia mengamanatkan kepada peserta perkemahan dalam hal ini segenap Calon Peserta Didik Baru agar Perjusa MAN 2 Kota Parepare ini dijadikan sebagai pembelajaran berharga dan pengalaman berkarya. 

"Pramuka merupakan akronim dari Praja Muda Karana, dapat diartikan adanya sekelompok pemuda yang bersatu untuk berkarya. Pada tataran MAN 2 Kota Parepare, Pramuka menjadi satu dari beberapa ekstrakurikuler yang tumbuh dan berkembang dengan berbagai kegiatan seperti Perjusa ini. 

Oleh sebab itu, tekunilah Perjusa sebagai kegiatan pembelajaran di alam. Artinya, belajarlah sambil berbuat dengan tetap takwa dan cinta alam. Maknai serta amalkan Tri Satya dan Dasa Darma dalam kehidupan. Jadikan Perjusa MAN 2 Kota Parepare sebagai pembelajaran berharga dan pengalaman berkarya. Salam Pramuka," pinta Hj. Darna Daming lalu membuka Perjusa secara resmi. 

Perjusa MAN 2 Kota Parepare ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari. Gelaran Perjusa di Halaman MAN 2 Kota Parepare sekaligus sebagai pembekalan Calon Peserta Didik Baru tentang selayang pandang sejumlah kegiatan ekstrakurikuler. (Adi)

Share:

Senam Pagi Perdana di MAN 2 Kota Parepare Tingkatkan Kesehatan dan Semangat Kekompakan


Parepare, (Kemenag Parepare) - Di awal T.P. 2025/2026, insan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare melaksanakan senam pagi perdana di halaman madrasah pada Jumat, 18 Juli 2025.

Senam pagi sebagai rutinitas 2 pekan sekali ini diikuti segenap Pendidik dan Tenaga Kependidikan beserta Peserta Didik madrasah tersebut. Tidak ketinggalan, senam pagi untuk meningkatkan kesehatan dan semangat belajar ini diikuti pula oleh calon peserta didik baru.

Peruntukan lainnya, rutinitas senam pagi ini juga mempromosikan berbagai jenis maupun gerakan senam yang energik dan menyegarkan.

Tidak sampai di situ, rutinitas senam pagi ini merupakan suatu upaya menciptakan lingkungan yang sehat, produktif, serta mengoptimalkan konsentrasi dan kebersamaan insan madrasah.

Dari pantauan tim redaksi tampak Pendidik dan Tenaga Kependidikan beserta Peserta Didik MAN 2 Kota Parepare antusias lagi riang mengikuti setiap gerakan ritmik senam pagi di bawah paparan sinar matahari. 

Seperti biasa, kegiatan senam pagi ini dipandu oleh kolaborasi Pengurus Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) dengan Pendidik MAN 2 Kota Parepare. Di dalamnya sesekali terdengar suara penyemangat, candaan, gurauan, serta gelak tawa sebagai bukti kekompakan. (Adi)

Share:

Parepare Tepis Isu Intoleransi, Peringatan HUT Dewa Kwang Kong Jadi Simbol Kerukunan

                           


Parepare, (Kemenag Parepare) - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-4 Dewa Kwang Kong di Klenteng Kota Parepare, Sulawesi Selatan, menjadi momen penting dalam menegaskan semangat toleransi dan persaudaraan lintas agama di kota ini.

Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri berbagai unsur, mulai dari Kementerian Agama Kota Parepare, Pemerintah Kota Parepare, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Camat Bacukiki, serta perwakilan dari berbagai organisasi keagamaan. Sebanyak 22 bus peserta dari Kota Makassar turut hadir memadati lokasi acara.

Ketua Panitia, Sony, dalam laporannya menyampaikan bahwa peringatan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai kesetiaan dan kejujuran yang direpresentasikan oleh sosok Dewa Kwang Kong.

"Kwang Kong adalah simbol integritas, dan kami ingin mengajak semua pihak meneladani nilai-nilai tersebut dalam kehidupan bermasyarakat," ujarnya, Jumat, 18 Juli 2025

Ketua FKUB Kota Parepare, H. Zainal Arifin, juga menegaskan bahwa isu intoleransi yang sempat mencuat di media tidak mencerminkan realitas sosial masyarakat Parepare. "Kami hidup rukun. Tiap tahun bahkan Klenteng ini mengadakan acara buka puasa bersama bekerja sama dengan GP Anshor," jelasnya.


Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kota Parepare menyampaikan bahwa Kota Parepare adalah rumah besar untuk semua agama.

"Kita rawat keberagaman sebagai kekuatan, bukan sebagai perbedaan yang memecah. Dewa Kwang Kong, yang sangat dihormati umat Konghucu, menjadi simbol kebajikan yang kita junjung bersama,” tegasnya.

Apresiasi terhadap terselenggaranya kegiatan ini juga datang dari Kasubbag TU, H. Syaiful Mahsan yang hadir mewakili kepala kantor.

“Kegiatan seperti ini dapat menjadi salah satu even dalam upaya meningkatkan semangat kebersamaan dan kerukunan antarumat beragama di Kota Parepare. Kami berharap kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang diikuti tokoh-tokoh agama di Kota Parepare,”ujarnya.

Walaupun kegiatan ini dilaksanakan dan dihadiri ratusan umat Konghucu tapi panitia meminta perwakilan FKUB yang beragama Islam untuk memimpin doa.

Kegiatan ini menandai bahwa Parepare tetap berdiri sebagai kota inklusif yang menjunjung tinggi nilai persaudaraan, toleransi, dan keberagaman agama. Acara berlangsung lancar, penuh khidmat, dan sarat makna persatuan.(Fikar/Wn)

 

 

 

Share:

Panggung Ekspresi Tutup Matsama 2025 di MAN 1 Kota Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) – Langit MAN 1 Parepare seperti ikut bersinar. Sebuah panggung sederhana berubah menjadi arena kemegahan ekspresi dan kreativitas, menandai berakhirnya Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) Tahun Pelajaran 2025/2026.

Bertajuk “Panggung Ekspresi”, acara ini bukan hiburan semata, ia adalah bukti bahwa madrasah hari ini bukan hanya tempat belajar, tapi tempat bertumbuh, berani, dan bersinar.

Kepala MAN 1 Kota Parepare, Rusman Madina, membuka acara dengan semangat penuh. Di hadapan para siswa baru, guru, orang tua, dan tamu undangan, ia menegaskan bahwa Panggung Ekspresi adalah ruang lahirnya karakter.

“Di sini, keberanian itu tumbuh. Bakat-bakat yang selama ini terpendam, mulai menemukan jalan panggungnya,” ucapnya lantang, menggetarkan semangat semua yang hadir, Jumat, 18 Juli 2025.

Turut hadir memberikan warna pada malam penuh semangat ini adalah H. Syaiful Mahsan, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Kota Parepare yang mewakili Kepala Kemenag, serta Hj. Hasnani, Pendamping Satuan Pendidikan Madrasah Aliyah. Kebersamaan dan dukungan dari seluruh keluarga besar MAN 1 serta para wali siswa menambah aura hangat sekaligus penuh harapan.

Salah satu momen bersejarah malam itu adalah launching perdana Mading Digital MAN 1 Kota Parepare. H. Syaiful Mahsan, saat meresmikannya, menyampaikan apresiasi atas langkah inovatif madrasah yang tak pernah berhenti bertransformasi.

“MAN 1 Kota Parepare, mantap men!” serunya, disambut gelombang tepuk tangan dan sorak semangat dari seluruh peserta.

Malam terus berlanjut, dan kejutan-kejutan bermunculan. Peragaan busana oleh guru dan tenaga kependidikan membuka segmen gaya dan identitas madrasah yang elegan dan penuh makna. Disusul peragaan seragam siswa dan organisasi ekstrakurikuler, memperlihatkan keberagaman kegiatan yang menjadi jantung semangat di MAN 1.

Yang paling dinanti? Tentu saja penampilan para siswa baru. Mereka tampil memukau dengan penuh percaya diri: dari tarian kreasi daerah, tilawah Al-Qur’an yang menyejukkan hati, nyanyian solo yang menggugah, fashion show yang berani, parodi yang mengocok perut, puisi yang menggugah rasa, hingga atraksi karate dan tongkat mayoret yang memikat mata. Semua tampil bukan sekadar unjuk bakat, tapi unjuk nyali dan jati diri. Inilah generasi baru madrasah: berani tampil, tak takut bersuara, siap bersinar.

Bukan hanya menutup Matsama dengan meriah, tapi membuka lembaran baru penuh harapan. Mereka bukan sekadar siswa baru, mereka adalah the next changemakers, pewaris semangat madrasah unggul, religius, dan berkarakter.

Dan malam itu, MAN 1 Kota Parepare mengukir sebuah pesan kuat: Setiap siswa punya cahaya. Panggung Ekspresi hanyalah permulaan. Saatnya mereka bersinar.(Akbar/Wn)

Share:

Kasubbag TU Bawakan Materi Moderasi Beragama pada Amaliyah Al Usbuiyyah dan Matsama Pontren DDI Lil Banat Parepare

 



Parepare, (Kemenag Parepare) - Dalam rangka membentuk karakter santri yang cinta tanah air, menjunjung nilai-nilai toleransi, dan memiliki wawasan keagamaan yang moderat, Kepala Subbagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kota Parepare yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kasi Pendidikan Madrasah, H. Syaiful Mahsan, hadir memberikan materi Moderasi Beragama dalam rangkaian kegiatan Amaliyah Al Usbuiyyah dan Masa Ta’aruf Madrasah (Matsama) di Pondok Pesantren DDI Lil Banat Parepare, Kamis, 17 Juli 2025.

Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid DDI Ar-Radhiyah, diikuti oleh 247 santri yang terdiri dari santri baru dan lama tingkat Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Antusiasme para santri sangat terasa sejak awal hingga akhir sesi.

Dalam pemaparannya, Syaiful Mahsan menekankan pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ia menegaskan bahwa moderasi beragama memiliki empat kata kunci utama yaitu: Wawasan Kebangsaan, Toleransi, Anti Kekerasan, dan Penghargaan terhadap Budaya Lokal.

Dengan gaya penyampaian yang hangat dan komunikatif, ia berhasil menghidupkan suasana dan menjelaskan materi dengan contoh-contoh nyata yang sangat dekat dengan kehidupan santri sehari-hari. Materi ini tidak hanya membuka wawasan para santri, tetapi juga memperkuat pemahaman bahwa nilai-nilai Pancasila dan ajaran Islam sejatinya saling selaras.

Salah satu santri, Dean Safea, mengungkapkan rasa senangnya bisa mengikuti materi tersebut. "Materinya sangat membekas. Kami diajak untuk memahami nilai-nilai yang sejalan dengan agama, dan diberikan contoh yang nyata dalam kehidupan harian. Ini membuat kami merasa lebih siap menjadi santri yang cinta damai dan cinta tanah air," ungkapnya.

Tak hanya sebagai pejabat Kementerian Agama, Syaiful Mahsan juga memiliki ikatan emosional yang kuat dengan pondok, karena ia pernah mengabdikan diri sebagai tenaga pendidik di Pondok Pesantren DDI Lil Banat selama 19 tahun. Kedekatan itu terasa dari caranya  berinteraksi dengan para guru dan santri, penuh kehangatan dan semangat pembinaan.

Dengan materi ini, diharapkan para santri mampu menjadi agen moderasi yang membawa nilai-nilai keislaman yang damai dan rahmatan lil ‘alamin di tengah masyarakat.(Mira/Wn)

Share:

Aksi Nyata Pelestarian Lingkungan di MTsN Kota Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Dalam rangkaian kegiatan Masa Taaruf Siswa Madrasah (MATSAMA) tahun pelajaran 2025/2026, MTsN Parepare menggelar aksi nyata pelestarian lingkungan sebagai bagian dari implementasi program Ekoteologi yang dicanangkan oleh Menteri Agama RI, juga progran prioritas Kakanwil Kemenag Sulawesi Selatan melalui Asta Cita.

Kegiatan ini melibatkan seluruh elemen madrasah, mulai dari siswa, guru, hingga staf tata usaha, Jumat, 18 Juli 2025.

Kegiatan utama yang dilaksanakan adalah penanaman pohon dan pembersihan lingkungan madrasah. Aksi ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap alam sejak dini kepada para siswa baru, sekaligus menciptakan lingkungan belajar yang bersih dan hijau. Suasana penuh semangat dan kebersamaan tampak mewarnai kegiatan tersebut.

Sebelum kegiatan dimulai, salah seorang guru MTsN Parepare, La Sakka, memberikan pemaparan singkat mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Ia menekankan bahwa kerusakan alam yang terjadi saat ini sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia.

“Terjadinya kerusakan di muka bumi akibat tangan-tangan manusia adalah bukti bahwa kita perlu mengubah cara kita memperlakukan alam,” ujarnya di hadapan para peserta.

La Sakka juga mengajak seluruh warga madrasah untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum refleksi dan komitmen bersama dalam menjaga bumi. Ia menekankan bahwa ekoteologi bukan sekadar teori, melainkan praktik nyata yang harus dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan pendidikan.

Penanaman pohon dilakukan di beberapa titik strategis di sekitar area madrasah, dengan harapan pohon-pohon tersebut kelak akan memberikan manfaat jangka panjang, baik dari segi estetika maupun ekologi. Sementara itu, kegiatan pembersihan lingkungan dilakukan secara serentak oleh seluruh peserta, menciptakan suasana yang bersih dan nyaman.

Kepala MTsN Parepare Muhammad Ridwan AR menyampaikan apresiasi atas antusiasme seluruh warga madrasah dalam menyukseskan kegiatan ini. Ia berharap semangat menjaga lingkungan terus tumbuh dan menjadi bagian dari budaya madrasah.

“Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya menyambut siswa baru, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting tentang tanggung jawab terhadap ciptaan Tuhan,” tutupnya.(Murid/Wn)

Share:

Definition List

Unordered List