Parepare, (Kemenag Parepare) - Dalam upaya menambah wawasan dan pengalaman belajar di luar kelas, warga MTs DDI Labukkang Raya melaksanakan kegiatan kunjungan edukasi ke Museum B.J. Habibie yang berlokasi di Jalan Alwi Abdul Jalil Habibie, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, pada Jumat, 7 November 2025.
Museum tersebut
menjadi salah satu destinasi pembelajaran favorit karena menyajikan sejarah,
teknologi, dan warisan intelektual dari Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie, tokoh
bangsa sekaligus putra kelahiran Parepare yang dikenal sebagai Bapak Teknologi
Indonesia.
Selama kunjungan,
para siswa tampak antusias mendengarkan penjelasan pihak museum mengenai sejarah
hidup B.J. Habibie, karya-karya inovatifnya, hingga peran penting beliau dalam
dunia penerbangan dan teknologi nasional.
Salah satu
pengelola museum, Anita,
menjelaskan bahwa museum ini dibangun pada tahun 2020 dan mulai dibuka untuk
umum sejak tahun 2023.
“Museum ini
dibangun untuk mengenang sosok B.J. Habibie, mulai dari masa kecilnya di
Parepare hingga kiprahnya sebagai tokoh teknologi Indonesia dan Presiden
Republik Indonesia. Pengunjung bisa melihat koleksi pribadi dan berbagai
inovasi beliau,” jelasnya.
Para siswa tampak
menyusuri ruang pameran secara cermat, mulai dari lantai satu hingga lantai
dua:
- Lantai
1
Menampilkan koleksi pribadi B.J. Habibie seperti foto, pakaian, piagam, serta barang-barang yang digunakan semasa hidupnya. Di lantai ini juga dipamerkan kisah perjuangan dan perjalanan hidup Habibie sebagai ilmuwan hingga Presiden. - Lantai
2
Memamerkan perkembangan teknologi, khususnya sains dan penerbangan, termasuk replika serta dokumentasi sejarah pesawat N-250 Gatotkaca, pesawat komersial pertama buatan Indonesia yang menjadi tonggak sejarah nasional.
Para siswa tampak antusias dan terinspirasi dengan
kunjungan ini. Salah seorang
siswi, Zaskhia, mengungkapkan
rasa senangnya setelah melihat langsung koleksi di museum.
“Ini pengalaman
menarik. Di museum ini kita bisa belajar tentang sains dan teknologi, juga
melihat benda-benda bersejarah. Penjelasan dari pemandu museum sangat jelas,
jadi kami mudah memahami,” ungkapnya.
Sementara itu,
guru pendamping, Risna,
mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran
berbasis pengalaman langsung.
“Alhamdulillah
anak-anak sangat senang dan aktif bertanya. Harapannya setelah kunjungan ini
mereka bisa berbagi pengalaman dengan teman-temannya dan semakin termotivasi
untuk belajar. Kami berterima kasih kepada pengelola museum atas penyambutan
dan kesempatannya,” ujarnya.
Kegiatan
berlangsung tertib dan penuh antusiasme. Kunjungan ini diharapkan mampu
menumbuhkan kecintaan siswa terhadap ilmu pengetahuan, sejarah bangsa, dan
semangat berkarya sebagaimana yang dicontohkan B.J. Habibie.(Rs/Wn)



0 comments:
Posting Komentar