--

Menghimpun seluruh berita, tulisan, jurnal bernuansa agama yang dapat menyatukan ummat

Penyuluh KUA Bacukiki Laksanakan Program "Pinter Bersama" bagi ASN

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Dalam rangka menindaklanjuti Surat Edaran Wali Kota Parepare Nomor 100.3.4.3/33/Hkm tentang Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an bagi ASN dan Pengurus Lembaga Kemasyarakatan yang beragama Islam pada lingkup Pemerintah Kota Parepare, Pemerintah Kecamatan Bacukiki menjadi instansi pertama yang merespons secara konkret melalui penyelenggaraan program bertajuk Pendidikan Karakter melalui Belajar Bersama Baca Tulis Al-Qur’an (Pinter Bersama).

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kecamatan Bacukiki dan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bacukiki, berdasarkan surat resmi dari Camat Bacukiki, H. Saharuddin, kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare.

Dalam surat tersebut, Camat Bacukiki meminta kepada jajaran Penyuluh Agama KUA Bacukiki untuk memberikan bimbingan atau penyuluhan peningkatan kemampuan baca tulis Al-Qur’an kepada ASN dan pengurus lembaga kemasyarakatan di lingkup pemerintah kecamatan serta kelurahan di bawahnya.

Program ‘Pinter Bersama’ resmi diluncurkan pada hari Senin, 17 Maret 2025, di Aula Kantor Kecamatan Bacukiki. Peluncuran ini dihadiri oleh Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kota Parepare sebagai perwakilan kepala kantor, Kepala KUA Bacukiki, para Penyuluh Agama, Camat Bacukiki beserta jajarannya, serta seluruh Lurah di wilayah Kecamatan Bacukiki.

Hingga Jumat, 23 Mei 2025, program ini telah berjalan selama lebih dari dua bulan dan dilaksanakan secara rutin pada hari kerja, Senin hingga Jumat, di lima titik lokasi yakni Kantor Kecamatan Bacukiki dan empat kantor kelurahan: Galung Maloang, Lemoe, Lompoe, dan Wattang Bacukiki. Pembagian jadwal dan lokasi dilakukan secara proporsional oleh Kepala KUA Bacukiki, Taufiqur Rahman.

Dalam pelaksanaannya, program ini tidak hanya melibatkan para Penyuluh Agama, tetapi juga Penghulu dan Pelaksana KUA Bacukiki, Hj. Rafiah dan Andi Eni, yang dikenal sebagai qoriah bersuara emas dan memiliki kompetensi di bidang ilmu Al-Qur’an.

Taufiqur Rahman menegaskan pentingnya melibatkan seluruh potensi yang ada demi keberhasilan program, serta mengingatkan seluruh tim pelaksana agar menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan semata-mata karena Allah Swt.

“Program ini bukan hanya tentang membaca huruf, tetapi membangun karakter dan kecintaan terhadap Al-Qur’an. Kita berharap bisa menjadi amal jariyah bagi semua yang terlibat,” ujar Taufiqur Rahman.

Selaku Penyuluh Agama Ahli Madya sekaligus Koordinator, Hj. Hajrah dan Hj. Sudawati memberikan arahan teknis kepada seluruh penyuluh agar pembinaan dilakukan secara bertahap dan menyeluruh, dimulai dari dasar, yakni pengenalan huruf hijaiyah, makhraj, dan sifat-sifat huruf. Hal ini dinilai sangat penting karena kesalahan dalam makhraj atau sifat huruf dapat mengubah arti ayat, sehingga berdampak pada nilai ibadah membaca Al-Qur’an.

Program ini mendapat sambutan hangat dari para peserta. Salah satu peserta binaan dari Kelurahan Galung Maloang, Fadly, yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Pelayanan Umum dan Pemberdayaan Masyarakat, menyampaikan kesan positifnya. Ia mengungkapkan bahwa melalui program ini, ia baru memahami pentingnya makhraj dan sifat huruf dalam membaca Al-Qur’an secara benar, serta merasa lebih percaya diri dalam melafalkan ayat-ayat suci.

“Sudah tua begini, baru kami tahu cara melafalkan makhraj huruf dengan benar. Dulu semua huruf seperti ' ش س ث ' kami ucapkan sama saja. Sekarang kami bisa membedakan, dan bahkan bisa mengoreksi bacaan orang lain, termasuk saat salat berjamaah. Harapan kami, pembinaan ini terus dilanjutkan hingga kami benar-benar mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar,” ujarnya dengan antusias.

Nada serupa juga disampaikan oleh Hamzah, peserta binaan dari Kelurahan Lompoe, yang selama proses pembelajaran kerap dijadikan peraga untuk menunjukkan makhraj huruf serta menirukan pelafalan secara tepat. “Metode pembelajaran yang interaktif sangat membantu dalam mempercepat pemahaman peserta, khususnya dalam membedakan pelafalan huruf yang selama ini sering dianggap sama,”ujarnya.

Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kota Parepare, H. Hasan Basri, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan program ini.

“Keberhasilan awal yang dicapai oleh Kecamatan Bacukiki merupakan langkah strategis dalam membangun budaya literasi Al-Qur’an di lingkungan aparatur sipil negara dan masyarakat,”ujarnya.

Lebih lanjut, ia berharap agar program serupa dapat direplikasi oleh kecamatan-kecamatan lainnya di Kota Parepare, sebagai bagian dari upaya kolektif mewujudkan sumber daya manusia yang Qur’ani, berkarakter mulia, dan memiliki kompetensi dalam membaca serta memahami Al-Qur’an secara benar. (Ris/Wn)

 

Share:
Location: Kec. Bacukiki, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Indonesia

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List