--

Menghimpun seluruh berita, tulisan, jurnal bernuansa agama yang dapat menyatukan ummat

MBG Perdana bagi Siswa MAN 2 Kota Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program berupa pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada masyarakat. Program ini merupakan inisiatif yang diusung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. 

Tujuan program pemberian MBG tersebut untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mencukupi gizi anak-anak Indonesia, mencegah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak (stunting), hingga berdampak luas memberdayakan UMKM, serta meningkatkan ekonomi di daerah.

Sebagaimana skema program MBG yang menyasar juga siswa usia pendidikan menengah atas, maka tepat Kamis, 12 Juni 2025 MBG dimaksud terealisasi dan terdistribusi sejumlah 434 porsi kepada Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare.

Pemerintah Daerah dalam hal ini Wakil Wali Kota Parepare, H. Hermanto beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Aparat TNI-Polri, Pihak Badan Gizi Nasional serta pemangku kepentingan lainnya hadir menyaksikan langsung peluncuran perdana MBG di wilayah Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare tersebut. 

Rombongan disambut oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kota Parepare, H. Fitriadi beserta jajaran, Kepala Madrasah, Pendidik dan Tenaga Kependidikan MAN 2 Kota Parepare. Iringan Tari 'Padduppa' pun tersuguh dari siswa yang tergabung dalam Sanggar Seni 'Maruddani' MAN 2 Kota Parepare. 

Saat memantau para siswa bersantap siang, Wakil Wali Kota Parepare mengatakan bahwa MBG adalah realisasi ide dan gagasan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. 

"MBG adalah realisasi ide dan gagasan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto yang bertujuan menurunkan jumlah stunting pada anak. Sajian MBG ini bervariasi dengan takaran terukur bagi kebutuhan gizi anak. Meskipun demikian, silakan dirasa untuk kemudian dikoreksi agar menjadi bahan evaluasi dalam penyesuaian selera," kata H  Hermanto.

Hal yang sama diungkapkan Kakan Kemenag Kota Parepare, H. Fitriadi. Dalam testimoni ia menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia, mulai dari Presiden, Gubernur, Wali Kota, hingga seluruh pemangku kepentingan atas sajian MBG yang terdistribusi di lingkup Kemenag. Terkhusus, ia mengajak Siswa MAN 2 Kota untuk giat belajar demi berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kota Parepare menuju kota 'Terbaik, Sejahtera, Maju'.

Tak ketinggalan, dua perwakilan Siswa MAN 2 Kota Parepare, yakni Nurfitra Yusmin dan Pasha Dzikhrul Karim menyampaikan testimoni dalam dua bahasa. Menurut keduanya bahwa sajian MBG hari ini enak dan pas bagi kesehatan seukuran siswa. Olehnya itu, mereka berharap program MBG terus berlanjut demi melahirkan generasi emas Indonesia. (Adi)

Share:

Anggota Komisi II DPR RI Serahkan Sertipikat 5 Lokasi Wakaf di Kota Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) – Lima lokasi wakaf di Kota Parepare telah memiliki kepastian hukum. Hal tersebut ditandai dengan diserahkannya sertipikat tanah wakaf kepada nadzir masing-masing lokasi wakaf. Istimewanya lagi, sertipikat diserahkan secara langsung oleh Anggota Komisi II DPR RI H. Taufan Pawe.

Lokasi pertama yang mendapat sertipikat wakaf yakni Masjid Kapal Munzalan yang beralamat di Jalan Satelit RW 01, RT 03, Kelurahan Bukit Harapan, Kec. Soreang.pada Selasa, 11 Juni 2025. Penyerahan ini disaksikan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah ATRR/BPN Prov. Sulsel, Ketua DPRD Kota Parepare, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare beserta jajaran dan Kepala Kantor ATR/BPN beserta jajaran.

Dalam sambutannya anggota komisi II DPR RI menegaskan komitmennya untuk terus mendukung percepatan legalisasi aset-aset keagamaan, termasuk wakaf sebagai bagian dari upaya tata kelola pertanahan yang transparan dan berkeadilan.

Lanjut ia menegaskan bahwa wakaf adalah bagian penting dari peradaban Islam. “Dengan adanya sertipikat ini status hukum tanah wakaf menjadi jelas dan pengelolaan masjid bisa berjalan lebih maksimal,”imbuhnya.



Kepala Kantor Kementerian ATR/BPN, Ridwan Jali Nurcahyo dalam sambutannya menyampaikan bahwa percepatan ini sejalan dengan program nasional di bidang pertanahan, khususnya dalam pengelolaan dan pemanfaatan tanah wakaf yang legal dan aman secara hukum yang kini telah bertransformasi ke dalam bentuk digital guna meningkatkan transparansi, kemanan dan efesiensi.

Sementara itu Kepala Kantor kementerian Agama kota Parepare H. Fitriadi menyampaikan apresiasi atas sinergi antara Kemenag, ATR/BPN dan Kajari yang telah bekerja sama secara aktif dalam mempercepat penyelesaian administrasi terkait sertipikat tanah wakaf.

“Sertifikasi tanah wakaf ini penting untuk menjaga dan melindungi aset wakaf dari potensi sengketa dan penyalahgunaan,"ujarnya, Selasa, 10 Juni 2025.

Nadzir Masjid Kapal Munzalan, Halik mengungkapkan rasa syukur atas diterimanya sertipikat tersebut. “Ini adalah amanah besar bagi kami, sertipikat ini tidak hanya menegaskan status hukum tanah wakaf masjid, tetapi juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus menjaga dan memakmurkan masjid demi kemaslahatan umat. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama dari Kementerian Agama yang senantiasa melakukan koordinasi dengan pihak ATR/BPN, semoga ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya,”tandasnya.

Adapun 4 lokasi wakaf yang diserahkan sertipikatnya pada hari kedua, Rabu, 12 Juni 2025 yakni:

1.         Masjid Al-Fattah Kota Parepare, Jalan Perintis RT 04, RW 06, Kelurahan Bukit Harapan, Soreang,

2.         Tanah Kosong Rumah Imam Masjid Agung K.H. Ambo Dalle, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Ujung Baru, Kec. Soreang

3.         Pondok Pesantren Zubdatul Asrar PC NU Parepare, Lappa Anging Kel. Wattang Bacuukiki, Kec. Bacukiki

4.         MI DDI Kampung Baru, Jalan H. Agus Salim, Kel. Cappa Galung, Kec. Bacukiki Barat

Share:

Mahasiswa IAIN Parepare Gali Ilmu Manajemen Keuangan di MAN 1 Kota Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Dalam atmosfer penuh semangat dan haus akan ilmu, tiga mahasiswa dari Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare melangkahkan kaki ke MAN 1 Kota Parepare untuk melaksanakan tugas observasi dan wawancara dalam mata kuliah Manajemen Keuangan, Kamis, 12 Juni 2025.

Mereka bukan sekadar datang untuk menyelesaikan kewajiban akademik, mereka datang untuk menyelami langsung denyut manajemen pendidikan yang hidup dan dinamis.

Mereka adalah Huznun Maqfirah, Ima Febrianti, dan Ibnu Ramdan Syafaat, tiga sosok pembelajar tangguh yang memilih MAN 1 Kota Parepare sebagai laboratorium nyata mereka.

Ketiganya disambut hangat oleh Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Khadijah, di ruang tamu madrasah. Suasana pun langsung mencair, memberi kesan bahwa madrasah ini bukan hanya tempat belajar bagi siswa, tetapi juga ladang berbagi ilmu bagi siapa saja yang haus akan pemahaman yang lebih dalam.

"Kami merasa terhormat menjadi bagian dari proses belajar mahasiswa IAIN Parepare. MAN 1 selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin menimba ilmu, berdiskusi, dan belajar bersama,” tutur Khadijah, penuh percaya diri namun bersahaja.

Tak lama berselang, ketiga mahasiswa diarahkan menuju ruang guru untuk bertemu dengan narasumber utama mereka yakni Harisman, Bendahara MAN 1 Kota Parepare.

Dengan bahasa yang lugas, sistematis, namun tetap humanis, Harisman memaparkan seluk-beluk sistem pengelolaan anggaran madrasah, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan yang mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas.

"Kami percaya, keuangan bukan hanya soal angka, tapi juga soal kepercayaan dan integritas," ujarnya penuh ketegasan dan kebanggaan.

Ia mengungkapkan rasa senang bisa berbagi pengalaman dengan para mahasiswa. “Saya senang jika pengalaman kami bisa menjadi bagian dari proses belajar mahasiswa. Mereka adalah calon pendidik dan pemimpin masa depan,”ucapnya.

Respon positif pun datang dari para mahasiswa. Huznun Maqfirah, mewakili tim, menyampaikan kekagumannya terhadap keterbukaan pihak madrasah. “Pengalaman ini seperti membuka pintu menuju dunia nyata. Materi di kampus kini terasa lebih hidup dan relevan,” ungkapnya dengan mata berbinar.

Kegiatan ini bukan sekadar kunjungan. Ia adalah simbol dari kemitraan akademik yang saling menguatkan. MAN 1 Kota Parepare menunjukkan bahwa lembaga pendidikan tak boleh berjalan sendiri. Dunia kampus dan dunia sekolah harus saling menopang, karena di situlah lahir calon-calon pendidik hebat yang memahami teori sekaligus realitas.

Ke depan, MAN 1 Kota Parepare terus berkomitmen menjadi ruang belajar terbuka bagi siapa pun yang ingin tumbuh, belajar, dan membangun masa depan pendidikan Indonesia dengan integritas dan kompetensi.(Akbar/Wn)

 

Share:

Perpustakaan Kota Parepare Gencarkan Budaya Baca di MAN 1

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Di tengah derasnya arus digital dan banjir informasi tak terkendali, Perpustakaan Kota Parepare tampil sebagai mercusuar harapan. Bukan sekadar rak buku yang sunyi, kini perpustakaan menjelma menjadi ruang hidup, tempat ide-ide bermekaran dan semangat belajar terus menyala.

Kamis pagi, 12 Juni 2025, menjadi saksi semangat literasi yang membara di Aula Sementara MAN 1 Kota Parepare. Dalam balutan kegiatan Sosialisasi Budaya Baca, Perpustakaan Kota Parepare menggandeng para pelajar dan pendidik untuk kembali jatuh cinta pada buku, bukan sebagai beban tugas, tapi sebagai sahabat hidup.

Rusman Madina, Kepala MAN 1 Kota Parepare, membuka kegiatan dengan semangat yang menular. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa membaca bukan hanya gerakan mata, tapi gerakan bangsa. “Literasi adalah fondasi. Tanpa membaca, kita hanya berjalan dalam gelap,” tegasnya.

Sementara itu, H. Ahmad Masdar, Kepala Dinas Perpustakaan Kota Parepare, membakar semangat peserta dengan pesan yang tak kalah kuat. Ia menyoroti pentingnya sinergi antara perpustakaan dan lembaga pendidikan.

“Kita tidak sedang menciptakan pembaca pasif, tapi pembelajar aktif, mereka yang haus makna dan lapar wawasan,” ujarnya penuh keyakinan.

Lebih lanjut, Ahmad Masdar menekankan bahwa budaya baca dan literasi di kalangan pelajar adalah fondasi strategis menuju Indonesia Emas 2045.

“Kita sedang menyiapkan generasi yang akan memimpin Indonesia seratus tahun sejak kemerdekaan. Tanpa kekuatan literasi, sulit bagi bangsa ini untuk berdiri tegak di tengah kompetisi global. Anak-anak kita harus dibekali bukan hanya dengan ijazah, tapi juga dengan kemampuan berpikir kritis, melek informasi, dan cinta belajar sepanjang hayat,” tegasnya dengan penuh optimisme.

Sorotan utama kegiatan ini adalah sesi sosialisasi oleh Fadjriani, sosok yang berhasil membongkar sekat antara siswa dan dunia baca. Dengan gaya yang segar dan menggugah, ia menyulap aktivitas membaca menjadi petualangan intelektual.

“Membaca bukan beban. Ia adalah pelarian terbaik, guru terbaik, dan teman terbaik dalam memahami dunia,” serunya lantang, menggetarkan ruang aula.

Namun Fadjriani tidak berhenti sampai di situ. Ia juga menyoroti fenomena hoaks dan disinformasi yang merajalela di media sosial. Dalam penyampaian yang penuh empati dan ketegasan, ia berkata:

“Kita hidup di era informasi, tapi bukan semua informasi layak dipercaya. Tanpa budaya baca yang kuat, kita akan mudah terseret arus hoaks dan manipulasi digital. Literasi bukan hanya soal buku, tapi soal daya tahan berpikir. Siapa yang malas membaca, akan mudah dikendalikan oleh kebohongan,”ujarnya lantang.

Pesan itu menghantam tepat sasaran. Para siswa yang tadinya hanya mendengar, kini mulai merenung. Mereka menyadari bahwa membaca bukan sekadar kegiatan sekolah, tapi perisai diri di tengah dunia yang penuh tipu daya.

Tak sekadar presentasi, kegiatan ini memantik dialog dan refleksi. Para siswa MAN 1 tampak hidup, mata berbinar, tangan terangkat, dan pikiran terbuka. Ini bukan sekadar kegiatan literasi, ini adalah kebangkitan rasa ingin tahu.

Program ini menjadi bukti bahwa perpustakaan bukan institusi kuno yang ditinggalkan zaman. Sebaliknya, ia adalah jantung peradaban, memompa semangat belajar ke seluruh pelosok kota.

Perpustakaan Kota Parepare sedang membuktikan satu hal penting: literasi bukan hanya kemampuan membaca, tapi keberanian untuk berpikir, bertanya, dan berubah. Dan hari ini, perubahan itu dimulai dari ruang aula sederhana di MAN 1 Parepare menuju cita-cita besar Indonesia Emas.(Akbar/Wn)

Share:

Menembus Batas Ilmu: Fadila Tunnisa Basri Temukan Makna Pendidikan di MAN 1 Kota Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Di balik bangunan sederhana dan atmosfer akademik yang menggugah di MAN 1 Kota Parepare, tersimpan semangat pembaruan yang tak pernah padam. Semangat itu kembali menyala melalui langkah kecil namun berarti dari seorang mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, IAIN Parepare bernama Fadila Tunnisa Basri.

Sebagai bagian dari tugas skripsinya, Fadila Tunnisa Basri melaksanakan observasi dan wawancara mendalam di ruang inspirasi yang dikenal dengan nama Lolipop, akronim cerdas dari Lego Inspirasi Para Pemikir. Di sinilah ide-ide tak hanya tumbuh, tapi juga menemukan sayap untuk terbang tinggi.

Dalam pertemuan yang hangat namun penuh makna, Fadila Tunnisa Basri berkesempatan mewawancarai Khayadi, seorang pendidik yang bukan hanya mengajar, tapi juga membentuk, membimbing, dan menghidupkan jiwa pendidikan yang hakiki.

Dengan tutur kata yang lugas dan penuh semangat, Khayadi menegaskan bahwa pendidikan sejati bukan sekadar transfer ilmu, melainkan transformasi akhlak dan karakter.

“Ilmu tanpa akhlak ibarat pedang tanpa pemegang. Tajam, tapi membahayakan,” ujarnya tegas, Kamis, 12 Juni 2025.

Ia melanjutkan bahwa pendidikan yang ideal adalah harmoni antara IQ (kecerdasan intelektual), EQ (kecerdasan emosional), dan SQ (kecerdasan spiritual) fondasi utama dalam tiga ranah pendidikan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiganya bukan sekadar teori, melainkan nafas dari setiap proses belajar yang bermakna.

Tak hanya itu, Khayadi menyoroti urgensi penyeimbangan antara hard skill dan soft skill dalam dunia pendidikan.

“Kita sedang hidup di era yang tak cukup hanya dengan pintar, tapi juga harus bijak dan tangguh. Diksi dalam pendidikan kini harus disesuaikan dengan arah kecerdasan yang lebih utuh,” ungkapnya mantap.

Fadila Tunnisa Basri, dalam refleksi singkatnya, menyatakan kekagumannya terhadap ilmu dan pengalaman yang ia dapatkan di MAN 1.

“Saya tidak hanya mendapatkan data, tapi juga mendapatkan pencerahan. Pendidikan bukan lagi soal angka dan nilai, tapi tentang makna dan dampak,”ujarnya.

Di balik wawancara sederhana ini, tergambar bahwa api pendidikan sejati masih menyala, bukan hanya di papan tulis, tetapi dalam dialog, dalam nilai, dalam karakter. Semoga apa yang dilakukan Fadila Tunnisa Basri hari ini menjadi inspirasi bagi generasi pencari makna berikutnya.

Dan kepada para pendidik seperti Bapak Khayadi, terima kasih telah menjaga bara api peradaban ini tetap menyala, bukan untuk membakar, tapi untuk menerangi.(Akbar/Wn)

Share:

Pemenang Gelar Karya P5RA MAN 2 Kota Parepare Peroleh Hadiah


Parepare, (Kemenag Parepare) - Proses pembelajaran Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare pada Semester Genap T.P. 2024/2025 menuju titik akhir. Praktis, semester kenaikan kelas tersebut menyisakan perampungan nilai.

Sekaitan dengan itu, Maryam Baharuddin selaku Ketua Tim tampil mengumumkan pemenang Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan lil Alamin (P5RA) yang pada Semester Genap ini mengusung tema Kearifan Lokal dengan judul Pesona Hiasan Pakaian Adat Bugis 'MeWarisi' (Menjaga Warisan lewat Kreasi).

"Pemenang ketiga, Gelar Karya Siswa Kelas X-1 dengan total nilai 430. Pemenang kedua, Gelar Karya Siswa Kelas X-5 dengan total nilai 451. Adapun pemenang pertama dengan total nilai 467 adalah Gelar Karya Siswa Kelas X-6," sebutnya di sela-sela apel pagi pada Rabu, 11 Juni 2025.

Usai menyerahkan hadiah, Hj. Darna Daming selaku Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala MAN 2 Kota Parepare memicu semangat segenap siswa agar senantiasa mengembangkan kreativitas. 

"Gelar Karya P5RA bertema Kearifan Lokal dan berjudul 'MeWarisi' ini merupakan rangkaian proses pembelajaran di semester genap sekaligus bagian Implementasi kurikulum merdeka. Dengan begitu, sebagai bentuk penilaian telah ditetapkan pemenang. 

Lanjut, tetaplah semangat berkreasi karena hanya mereka yang senantiasa mengembangkan kreativitaslah yang biasa serta bisa menggapai sukses," pungkasnya memicu semangat siswa ketika menyampaikan amanat di halaman madrasah. (Adi)

Share:

Antusiasme Memuncak, Calon Siswa Baru Serbu Ruang Busana MAN 1 Kota Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Ruang Busana MAN 1 Kota Parepare tampak lebih hidup dari biasanya. Suara tawa, derap langkah, dan gemuruh semangat para calon siswa(i) baru memecah keheningan di pagi hari Kamis, 12 Juni 2025.

Mereka datang bukan sekadar melihat-lihat, melainkan untuk satu hal penting yang akan menandai awal langkah mereka sebagai keluarga besar madrasah dengan pengukuran seragam sekolah.

Dipandu oleh sosok inspiratif, Alpiani Guru Tata Busana yang dikenal penuh kehangatan, proses pengukuran seragam berlangsung dengan rapi, cepat, dan profesional.

“Kegiatan ini akan kita laksanakan selama dua hari, dari tanggal 12 hingga 13 Juni 2025,” ungkap Alpiani dengan penuh semangat di sela-sela kesibukannya.

Ia tak sendiri. Di sampingnya, turut hadir Hasnawiah Rahman, Wakil Kepala Madrasah Bidang Sarana dan Prasarana, yang memastikan setiap detail berjalan tanpa cela.

Tak hanya soal ukuran, kegiatan ini adalah momen transformasi dari siswa biasa menjadi madrasah fighter sejati. Seragam bukan sekadar kain berlogo, tapi simbol tanggung jawab, identitas, dan tekad untuk belajar serta berprestasi di bawah payung nilai-nilai keislaman.

Bagi calon siswa(i) baru yang berhalangan hadir secara langsung, tak perlu khawatir, madrasah menyediakan opsi alternatif. Cukup mengirim ukuran standar seperti S, M, L, XL, hingga XXL. Praktis dan tetap akurat.

Pengukuran ini bukan hanya tentang persiapan pakaian, tapi tentang menyambut masa depan dengan mantap. Seragam ini kelak akan dikenakan saat mereka menapaki koridor-koridor ilmu, berkarya dalam organisasi, hingga melangkah ke pentas prestasi.

Selamat datang, calon bintang MAN 1 Kota Parepare. Seragammu sedang dijahit dengan cinta dan harapan. Bersiaplah, karena madrasah ini bukan tempat biasa. Ini adalah tempat para pemimpi diasah, dibentuk, dan diluncurkan menuju masa depan gemilang.(Akbar/Wn)

 

 

Share:

Definition List

Unordered List