--

Menghimpun seluruh berita, tulisan, jurnal bernuansa agama yang dapat menyatukan ummat

Jadi Pembicara di Seminar KSR PMI UNM, Guru Pembina Ekskul MAN 1 Parepare Soroti Pentingnya Kesehatan Mental

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Salah satu Guru Pembina Ekstrakurikuler MAN 1 Kota Parepare, Khaeruddin, menjadi pembicara dalam seminar yang diselenggarakan oleh KSR PMI Unit Universitas Negeri Makassar (UNM).

Seminar bertajuk “Generasi Sehat Mental: Membangun Ketahanan Diri di Tengah Tekanan Akademik” ini dilaksanakan di Aula Kementerian Agama Kota Parepare, dan dihadiri oleh puluhan mahasiswa UNM dari berbagai fakultas pada Ahad, 4 Mei 2025.

Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan bekal kepada mahasiswa tentang pentingnya menjaga kesehatan mental serta strategi menghadapi tekanan akademik yang semakin kompleks. Seminar menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Khaeruddin, Guru Pembina Ekstrakurikuler sekaligus Staf Administrasi di MAN 1 Parepare, dan Musfirah, seorang dosen dari Universitas Negeri Makassar.

Dalam pemaparannya, Khaeruddin mengangkat tema penting seputar pengelolaan emosi negatif dan strategi menjaga kesehatan fisik dan mental di tengah tuntutan akademik yang padat. Ia menegaskan bahwa salah satu hal paling mendasar dalam menghadapi tekanan adalah kemampuan mengenali dan mengelola emosi pribadi.

"Poin penting tentang mengenali dan mengelola emosi adalah bagaimana kita meregulasi segala bentuk emosi yang muncul dalam kehidupan sehari-hari," ujar Khaeruddin dalam materinya.

Ia menekankan bahwa yang bisa dikendalikan bukanlah emosi itu sendiri, melainkan respons terhadap emosi tersebut. Oleh karena itu, menurutnya, kecerdasan emosional atau emotional intelligence menjadi bekal penting yang harus dimiliki setiap individu, terutama mahasiswa yang rentan terhadap stres akademik.

Lebih lanjut, Khaeruddin menjelaskan bahwa tekanan akademik yang tidak ditangani dengan baik dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental, fisik, bahkan performa akademik mahasiswa. Ia membagikan strategi praktis seperti teknik relaksasi sederhana, manajemen waktu, dan pentingnya mencari dukungan sosial untuk membantu mengatasi tekanan tersebut.

Kehadiran Khaeruddin sebagai pembicara dalam forum tersebut mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Kepala MAN 1 Parepare. Dalam pernyataannya, Kepala MAN 1 Parepare menyatakan rasa bangga atas kontribusi guru pembina ekstrakurikuler dari lembaganya.

“Kehadiran salah satu guru pembina ekstrakurikuler MAN 1 Parepare di forum ilmiah ini menjadi bukti bahwa kualitas guru-guru kami bisa bersaing dan memberi kontribusi nyata dalam isu-isu penting, seperti kesehatan mental,” ungkapnya.

Seminar ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif yang menunjukkan antusiasme tinggi dari para peserta. Banyak mahasiswa menyampaikan pengalaman pribadi mereka dalam menghadapi tekanan akademik dan meminta saran langsung dari para narasumber. Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan, tetapi juga ruang berbagi dan refleksi bagi mahasiswa dalam membangun ketahanan diri.

Dengan berlangsungnya kegiatan ini, KSR PMI Unit UNM berharap dapat terus berperan aktif dalam menyuarakan pentingnya kesehatan mental di kalangan mahasiswa, sekaligus membuka ruang kolaborasi lintas institusi dalam mendukung pengembangan karakter generasi muda yang sehat, kuat, dan resiliensi.(Taqdir/Wn)

 

 

Share:

PPGD dalam Pendiklatan Calon Anggota PMR Wira MAN 2 Kota Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - PPGD singkatan dari Pertolongan Pertama Gawat Darurat. PPGD adalah tindakan awal yang dilakukan secara cepat, tepat, dan aman terhadap seseorang yang mengalami kondisi gawat darurat sebelum mendapatkan pertolongan medis lanjutan dari tenaga kesehatan profesional atau sebelum dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Tujuan PPGD, yaitu menyelamatkan nyawa, mencegah kecacatan, mencegah kondisi menjadi lebih buruk, dan memberikan rasa nyaman. Prosedur umum PPGD, meliputi penilaian keamanan lokasi, periksa respons korban, panggil bantuan, berikan pertolongan sesuai dengan kebutuhan, dan monitoring sampai bantuan tiba.

Berikut, jenis keadaan gawat darurat, antara lain henti napas/jantung, perdarahan, syok, patah tulang, luka bakar, tersedak, kejang, dan pingsan. Lalu, peralatan dasar PPGD, yakni sarung tangan, masker, perban, kasa, plester, gunting medis, bidai, alat bantu napas, tensimeter, dan stetoskop.

Adapun prinsip dasar PPGD: kesatu, keamanan dengan cara jauhkan korban dari bahaya; gunakan alat pelindung diri jika ada (sarung tangan, masker); jangan mengambil risiko berlebihan sebagai penolong. Kedua, penilaian cepat dengan cara buka jalan napas, bersihkan sumbatan jika ada; lihat, dengar, rasakan pernapasan korban; cek denyut nadi, warna kulit, perdarahan aktif.

Ketiga, panggil bantuan dengan cara menghubungi layanan gawat darurat atau orang lain; memberikan informasi jelas tentang lokasi, jumlah korban, dan kondisi korban; jangan tinggalkan korban sendirian serta lakukan tindakan sambil menunggu bantuan.

Keempat, tindakan sesuai dengan prioritas. Caranya, tangani kondisi yang mengancam nyawa terlebih dahulu seperti henti napas/jantung, perdarahan hebat, kejang, syok, atau trauma kepala. Kelima, tetap tenang dan efisien dengan cara mengontrol emosi agar bisa berpikir jernih; jangan panik agar korban juga merasa lebih tenang; fokus pada langkah-langkah yang tepat serta terlatih.

Demikian uraian materi pendiklatan calon anggota Palang Merah Remaja (PMR) Wira Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare yang berakhir Sabtu, 3 Mei 2025 di aula madrasah tersebut.

Tidak hanya itu, Pemateri yang terdiri atas Nisa Wahdania Alamsyah dan Yuniarti Salsabila Sulnas beserta Hj. Suriati selaku Pembina PMR Wira MAN 2 Kota Parepare juga mengadakan simulasi pembidaian maupun praktik PPGD lainnya. (Adi)

Share:

MAN 2 Kota Parepare Usung Tema "Ma'palao" pada Pawai Budaya

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - "Ma'palao" adalah suatu tahapan penting dalam upacara pemakaman adat Rambu Solo yang dilakukan oleh masyarakat Toraja di Sulawesi Selatan. Upacara Rambu Solo sendiri merupakan ritual pemakaman yang bertujuan untuk mengantarkan arwah almarhum ke alam Puya.

"Ma'palao" adalah prosesi arak-arakan jenazah yang digoyang-goyangkan perlahan, sambil diiringi oleh pria mengangkat peti mati dan para wanita berbaris sambil mengangkat kain berwarna merah.

Makna "Ma'palao" dalam Rambu Solo: bukan hanya sekadar upacara pemakaman, melainkan juga perayaan kehidupan dan kebanggaan akan warisan budaya; perayaan adat yang menunjukkan kekayaan budaya Toraja; bentuk penghormatan dan pengantar terakhir bagi almarhum.

Semaksud dengan pemaknaan di atas yang dikaitkan dengan peran krusial dan nilai-nilai penghormatan terhadap tradisi maupun kearifan lokal demi melestarikan budaya dalam konteks Moderasi Beragama, maka rombongan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare mengusung tema "Ma'palao" pada Pawai Budaya yang diselenggarakan di Lapangan Andi Makkasau Kota Parepare.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala MAN 2 Kota Parepare, Hj. Darna Daming kepada tim redaksi mengatakan bahwa usungan tema "Ma'palao" kali ini menampilkan tradisi maupun kearifan lokal yang mempromosikan nilai-nilai toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan sehingga dapat menjadi contoh atau model bagi masyarakat luas.

Menurutnya lagi pada Jumat malam, 2 Mei 2025, tradisi maupun kearifan lokal juga membantu melestarikan budaya dan identitas daerah yang dapat menjadi kekuatan dalam membangun hubungan harmonis. Sebagaimana keluarga besar MAN 2 Kota Parepare yang pluralis tetapi tetap perbedaan bukanlah penghalang untuk hidup berdampingan dengan damai. (Adi)

Share:

Insan MTs DDI Labukkang Meriahkan Upacara Hardiknas Tingkat Kota Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Guru dan Siswa MTs DDI Labukkang turut memeriahkan Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang digelar di Alun-Alun Lapangan Andi Makkasau Kota Parepare, Jumat, 2 Mei 2025.

Meski terik matahari pagi, semangat peserta upacara tak surut. Ratusan siswa ikut memeriahkan upacara mulai dari jenjang SD/MI, SMP/ MTs dan SMA/ MA sebagai wujud komitmen memajukan pendidikan nasional sebagai mana tema Hardiknas tahun ini yakni "Partisipasi Semesta Wujud Pendidikan Bermutu untuk Semua".

Di barisan MTs DDI Labukkang, seragam putih biru mewarnai barisan siswa, sementara guru memakai baju Korpri. Para guru dan siswa tampak khidmat mengikuti seluruh rangkaian acara, mulai dari pengibaran bendera, pembacaan pidato hingga akhir acara, penyerahan penghargaan kepada tenaga pendidik dan siswa berprestasi.

Wali Kota Parepare Tasming Hamid bertindak sebagai Pembina Upacara yang membacakan pidato resmi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Muti’ yang antara lain menyatakan bahwa perlu dukungan dan partisipasi semesta agar pendidikan sebagai layanan publik dapat berperan mengantarkan anak-anak menjadi generasi hebat dan kuat.

Di akhir pidato tertulisnya, Menteri Pendidikan mengajak kepada semua pihak melalui semangat Hari Pendidikan Nasional untuk saling bergandeng tangan, bahu-membahu dan bergotong-royong mewujudkan “Pendidikan Bermutu untuk Semua”.

Sementara itu Kepala MTs DDI Labukang, Sinar yang hadir dalam kegiatan tersebut menyatakan kebanggannya atas antusiasme dan partisipasi guru-guru dan siswa mengikuti upacara Hardiknas.

"Kehadiran siswa menunjukkan disiplin dan komitmen dalam berbagai kegiatan sekolah, dan ini merupakan upaya menumbuhkan rasa  nasionalisme dan patriotisme, dalam mengenang kembali jasa para pahlawan pendidikan,"ungkapnya.

Diketahui, setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional, salah satu tujuannya untuk mengenang jasa pahlawan nasional di bidang pendidikan. Setiap insan pendidikan dapat memperingatinya dengan menggelar upacara bendera dan kegiatan positif berbasis pendidikan.(Rs/Wn)

Share:

Lolos PAI Award Tingkat Provinsi, 5 Penyuluh Parepare Siapkan Diri ke Nasional


 

Parepare, (Kemenag Parepare) – Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kota Parepare kembali menunjukkan prestasinya di ajang PAI Award tahun 2025. Jika tahun sebelumnya satu orang berhasil lolos ke tingkat nasional, kali ini 5 orang yang ikut seleksi PAI Award tingkat provinsi, semuanya dinyatakan lolos dan berhak mengikuti seleksi tahap awal di tingkat nasional.

Kelima penyuluh tersebut dinyatakan lolos bersama 22 peserta lainnya dari 10 kabupaten/kota se-Sulsel setelah berhasil melalui tahapan penilaian oleh dewan juri pada masing-masing bidang mulai Karya Tulis Ilmiah (KTI), video, portopolio dan presentasi.

Untuk selanjutnya, kedua puluh tujuh peserta akan mengikuti seleksi tahap pertama tingkat nasional berupa penilaian portopolio dan bagi yang dinyatakan lolos maka akan diundang mengikuti penilaian tahap selanjutnya di Jakarta.  

Suka cita atas kelulusan para penyuluh dari Parepare tersebut dirasakan oleh seluruh keluarga besar Kemenag Kota Parepare. Doa dan harapan dipanjatkan agar kelimanya bisa mengikuti tahapan seleksi di tingkat nasional dan berhasil dengan baik.

Kakan Kemenag secara khusus menyampaikan apresiasi sekaligus motivasi kepada seluruh penyuluh yang lolos di tingkat provinsi agar dapat mengharumkan nama baik Kemenag Parepare hingga ke tingkat nasional.

“Subhanallah walhamdulillah, prestasi yang sangat luar biasa, terima kasih untuk semuanya yang telah mengharumkan nama baik Kemenag Kota Parepare di tingkat provinsi. Insya Allah dengan doa kita semua menuju ke tingkat nasional, aamiin,”ujarnya via WAG.

Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Kota Parepare, H. Hasan Basri yang ikut mendampingi peserta saat mengikuti tahapan seleksi di tingkat provinsi juga menyampaikan doa dan harapannya semoga kelima penyuluh dapat berhasil meraih juara pada masing-masing kategori di tingkat nasional nantinya.

“Alhamdulillah semua peserta PAI Award tahun 2025 asal kota Parepare sebanyak 5 orang lolos ke tingkat nasional, saya berharap semuanya tetap menjadi perwakilan provinsi Sulawesi Selatan pada tahap kedua di tingkat nasional sesuai kategori yang menjadi tema lomba,”ujarnya, 1 Mei 205.

Ia bahkan berharap peserta dari Parepare dapat meraih juara di tingkat nasional mengingat salah satu peserta sudah memiliki pengalaman tampil di tingkat nasional pada tahun 2024 lalu sehingga dapat berbagi pengalaman dengan rekan-rekannya agar dapat mengikuti semua tahapan seleksi dengan lebih baik.

Salah seorang peserta yang merupakan srikandi Penyuluh Agama Islam dari KUA Bacukiki Barat, Arni Majid mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan warga Kemenag Kota Parepare sehingga mereka dapat berhasil mengikuti seleksi di tingkat provinsi dan ia pun kembali berharap doa dan dukungan semuanya agar mereka dapat mengikuti tahapan seleksi di tingkat nasional sehingga dapat mempersembahkan yang terbaik.

Adapun Penyuluh Agama Islam Kemenag Parepare yang lolos seleksi PAI Award tingkat provinsi yakni: Arni Majid kategori Pendampingan Kelompok Rentan; Ismail, Peningkatan Literasi Al-Qur’an; Zainal Abidin, Pemberdayaan Ekonomi Umat; Asman, Pelestarian Lingkungan; Andi Hasanuddin, Anti Korupsi.(Wn)

Share:

Kakan Kemenag Apresiasi Prestasi MAN 1 Parepare pada Turnamen Sepak Takraw

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Parepare, H. Fitriadi, memberikan apresiasi tinggi atas prestasi yang diraih oleh Tim Putra dan Putri MAN 1 Parepare dalam ajang Turnamen Sepak Takraw antarpelajar se-Kota Parepare.

Turnamen ini digelar oleh Pengurus Cabang Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Parepare dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kota Parepare, sekaligus menjadi ajang seleksi atlet menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026, berlangsung di GOR Gelora Mandiri selama 2 hari (2–3 Mei 2025).

Dalam kejuaraan tersebut, Tim Putri MAN 1 Parepare berhasil meraih Juara I, sementara Tim Putra meraih Juara II. Tema kegiatan ini adalah “Membangun Sportivitas dan Prestasi Melalui Sepak Takraw” yang menjadi semangat seluruh peserta dalam menampilkan kemampuan terbaik mereka.

Ucapan selamat dan rasa bangga disampaikan langsung oleh H. Fitriadi melalui grup WhatsApp resmi Kemenag Kota Parepare. Dalam pesannya, ia menuliskan, “Selamat kepada semua Ananda Putri Juara Satu dan Putra Juara Dua dari MAN 1 Parepare pada cabang lomba Takraw. Subhanallah, walhamdulillah, terima kasih atas segala perjuangan memajukan madrasah. Insya Allah semoga bermanfaat untuk kita semua, aamiin”.

Dalam pesan tersebut, H. Fitriadi menyampaikan rasa syukur atas prestasi yang diraih serta apresiasi atas perjuangan para atlet dan pelatih mulai dari masa persiapan hingga babak final. Ia berharap keberhasilan ini menjadi pemicu semangat seluruh warga madrasah untuk terus meningkatkan prestasi dan menjadikan madrasah sebagai pusat keunggulan, tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga non-akademik.

Apresiasi atas sebuah prestasi, sekecil apapun itu tentunya akan berdampak besar bagi siapapun terlebih apresiasi dari orang nomor satu di Kemenag Kota Parepare.

Menanggapi apresiasi Kakan Kemenag tersebut, Kepala MAN 1 Parepare, Rusman Madina, menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari Kepala Kantor Kemenag. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas dukungan serta bimbingan dari Bapak Kepala Kantor. Prestasi ini merupakan hasil kerja keras bersama dan bukti bahwa madrasah mampu bersaing di segala bidang,” ujarnya.

Kemenangan ini menjadi bukti bahwa madrasah tidak hanya unggul dalam pendidikan agama, tetapi juga berprestasi dalam bidang olahraga, sekaligus membuktikan komitmen dalam membina generasi muda yang sehat, tangguh, dan berkarakter.(Taqdir/Wn)

Share:

Kakan Kemenag Apresiasi Penampilan MAN 1 Parepare dalam Pawai Budaya 2025

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Parepare, H. Fitriadi, memberikan apresiasi terhadap partisipasi MAN 1 Parepare dalam Pawai Budaya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kota Parepare melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Kegiatan tersebut berlangsung meriah diikuti oleh pelajar dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari MI/SD, MTs/SMP, hingga MA/SMA di Alun-Alun Lapangan Andi Makkasau Kota Parepare pada Jumat malam, 2 Mei 2025.

Dalam kesempatan tersebut, MAN 1 Parepare tampil memukau dengan mengangkat tema “Mapparola/Mammatua,” sebuah tradisi adat Bugis yang biasa dilakukan dalam rangkaian upacara pernikahan. Tradisi ini menggambarkan prosesi pemberian hadiah oleh keluarga mempelai perempuan kepada mempelai laki-laki sebagai bentuk persetujuan dan penerimaan atas pernikahan tersebut. Barang-barang yang dibawa dalam tradisi ini antara lain sarung tenun, pakaian adat, dan makanan khas Bugis, semuanya sarat akan nilai kasih sayang, penghormatan, kesetiaan, serta komitmen.

Sebanyak 40 siswa MAN 1 Parepare turut serta dalam pawai ini, didampingi oleh Kepala MAN 1 Parepare beserta lima guru pendamping. Para siswa mengenakan beragam busana tradisional Bugis seperti pakaian pengantin sigerra, pakaian haji dengan kebaya khas, hingga jas tutup, memperlihatkan kekayaan budaya lokal yang masih lestari hingga kini.

Kepala Kantor Kemenag Kota Parepare, H. Fitriadi, mengungkapkan bahwa partisipasi MAN 1 Parepare dalam kegiatan ini sejalan dengan semangat moderasi beragama. 

“Menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal merupakan bagian dari upaya membentuk generasi yang cinta damai, menghargai perbedaan, dan mampu merawat kebhinekaan. Hal ini penting agar para pelajar kita tumbuh menjadi insan yang berkontribusi membangun Indonesia secara utuh di masa depan,” ujarnya.

Pada kegiatan tersebut, H. Fitriadi turut berfoto bersama dengan rombongan MAN 1 Parepare sebagai bentuk dukungan dan kebanggaan atas kontribusi madrasah tersebut dalam pelestarian budaya lokal melalui jalur pendidikan.(Taqdir/Wn)

Share:

Definition List

Unordered List