--

Menghimpun seluruh berita, tulisan, jurnal bernuansa agama yang dapat menyatukan ummat

‘Pelatihan Merajut Ala Gen Z’, Cara OSIM MA DDI Lil Banat Asah Kreativitas Siswa



Parepare, (Kemenag Parepare) - Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIM) MA DDI Lil Banat melaksanakan program kerja bidang seni dengan menggelar kegiatan pelatihan merajut dengan tema "Merajut Ala Gen Z" pada Kamis- Sabtu, (29 – 31 Mei 2025) di Aula Pondok Pesantren DDI.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Madrasah Aliyah dari kelas X dan kelas XI yang antusias untuk belajar teknik dasar hingga menengah dalam merajut.

Pelatihan ini menghadirkan instruktur muda Ni’mat Natsir yang juga merupakan alumni dari Pondok Pesantren DDI Lil Banat yang memang dikenal aktif memperkenalkan kerajinan tangan kepada generasi muda.

Materi yang diberikan meliputi pengenalan alat-alat rajut, teknik merajut dasar seperti chain stitch dan single crochet, hingga pembuatan produk sederhana seperti gantungan kunci dan bros mini.

Koordinator Pembina Bidang Seni OSIM, Nurmuthmainnah Maryam Haruna, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat siswi terhadap seni kriya yang kini mulai diminati kembali oleh kalangan muda.

“Melalui tema ‘Merajut Ala Gen Z’, kami ingin menunjukkan bahwa merajut bukan hanya milik generasi lama, tapi juga bisa menjadi hobi kekinian yang menyenangkan dan produktif,” ujarnya.

Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi, bahkan beberapa di antaranya sudah mampu menghasilkan karya rajutan sendiri di akhir pelatihan.


Salah satu peserta, Zainur Rafiah Ikbal (kelas XI IPS), mengaku senang bisa belajar merajut secara langsung. “Ternyata seru sekali, Aku pikir awalnya bakal susah, tapi ternyata dengan latihan dan bimbingan, kita bisa bikin barang-barang lucu sendiri,” ungkapnya.

Pelatihan ditutup dengan sesi tanya jawab. Pihak sekolah menyambut baik kegiatan ini dan berharap pelatihan serupa bisa dilanjutkan kembali atau ekstrakurikuler kreatif lainnya.

Dengan pelatihan ini, OSIM membuktikan bahwa kreativitas siswa bisa dikembangkan melalui cara yang menyenangkan, relevan, dan tetap membumi dengan kearifan lokal.

Merajut bukan lagi sekadar aktivitas tradisional, tetapi telah menjelma menjadi gaya hidup baru di kalangan Gen Z.(Lela/Wn)

Share:

Membanggakan, MAN 1 Kota Parepare Juara Favorit pada Lomba Tari Kreasi Daerah Sulawesi Selatan

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh MAN 1 Kota Parepare. Dalam ajang lomba Tari Kreasi Daerah Khas Sulawesi Selatan yang diselenggarakan oleh Parepare Info pada Selasa, 28 Mei 2025, di Lapangan Andi Makkasau, tim tari MAN 1 Parepare berhasil meraih Juara Favorit, mengalahkan puluhan peserta lainnya dari berbagai kalangan.

Kompetisi yang terbuka untuk umum ini menghadirkan peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar SMA/MA, mahasiswa, hingga komunitas seni dari masyarakat umum. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya lokal Sulawesi Selatan melalui media tari dan kreasi artistik yang kreatif serta inovatif.

MAN 1 Parepare tampil memukau dengan membawakan tarian bertema "Bubba Ananak Bajo", sebuah tari kreasi yang menggambarkan kehidupan dan aktivitas tradisional anak-anak dari suku Bajo, salah satu suku pesisir yang tinggal di Desa Bajo, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone.

Tari "Bubba Ananak Bajo”, tarian ini terinspirasi dari kehidupan sehari-hari suku Bajo yang hidup berdampingan dengan laut. Anak-anak dalam komunitas ini sejak dini telah terbiasa membantu orang tua mereka dalam mencari ikan sebagai mata pencaharian utama. Mereka menggunakan berbagai alat tradisional seperti tombak, bubu, dan perangkap ikan lainnya. Dalam setiap gerakan tarian, digambarkan semangat, keceriaan, dan kerja keras anak-anak suku Bajo saat beraktivitas di laut.

Gerakan tari "Bubba Ananak Bajo" begitu lincah dan enerjik, menyesuaikan dengan aktivitas anak-anak Bajo yang cekatan di laut. Tarian ini memadukan unsur simbolis dan naratif yang kuat, menggambarkan hubungan yang erat antara manusia dan laut. Selain gerakan yang dinamis, para penari juga mengenakan busana khas yang mencerminkan keseharian masyarakat Bajo: penari laki-laki mengenakan udeg (ikat kepala), sementara penari perempuan mengenakan topi nelayan serta bedak basah dari tepung beras sebagai pelindung dari terik matahari.

Penampilan MAN 1 Parepare berhasil mencuri perhatian juri dan penonton, sehingga mereka dinobatkan sebagai Juara Favorit.

Perolehan Juara Favorit ini menjadi bukti bahwa MAN 1 Parepare tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki potensi besar dalam bidang seni dan budaya.

Kepala MAN 1 Parepare menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas dedikasi para siswa serta pelatih yang telah bekerja keras mempersiapkan penampilan tersebut.

“Ini adalah hasil kerja keras dan semangat anak-anak kita dalam melestarikan budaya lokal. Semoga pencapaian ini menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lain untuk terus berkarya dan mencintai kebudayaan daerah,” ujarnya.

Ajang ini pun diharapkan menjadi agenda tahunan yang dapat semakin mengangkat nilai-nilai budaya Sulawesi Selatan, sekaligus menjadi sarana bagi generasi muda untuk mengasah kreativitas dan kecintaan mereka terhadap warisan budaya bangsa.

Adapun peringkat juara utama pada ajang ini diraih oleh:

1. Juara 1: Sanggar Seni IAIN Parepare

2. Juara 2: Sanggar Seni Universitas Negeri Makassar (UNM)

3. Juara 3: Sanggar Seni Lasinrang, Pinrang

 

 

Share:

Tergabung dalam Kloter 41, Satu Jemaah Parepare Diantar ke Asrama Haji Sudiang


 

Parepare, (Kemenag Parepare) – Satu jemaah haji tambahan Kota Parepare yang tergabung dalam Kloter 41 UPG diberangkatkan dari Kantor Kementerian Agama Kota Parepare menuju Asrama Haji Sudiang Makassar pada Rabu, 28 Mei 2025 pukul 13.00 WITA.

Meski tidak melalui seremonial pelepasan, namun prosesi pemberangkatan dan pelayanan terhadap jemaah tersebut sama dengan pelayanan terhadap ratusan jemaah haji Parepare sebelumnya yang tergabung dalam kloter 21 UPG.

Jemaah tersebut yakni Rustina Buraerah justru terlihat istimewa karena meski hanya sendiri namun ia diantar langsung ke Asrama Haji Sudiang Makassar oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, H. Fitriadi; Pelaksana Harian Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Rifdaningsi dan Staf serta Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Parepare, Muhammad Islah.

Kehadiran para pejabat dalam pengantaran jemaah tambahan ini menyentuh hati keluarga jemaah yang ikut mengantar, bahkan mereka menganggap ini merupakan satu kehormatan.

“Kami tidak menyangka, hanya 1 orang jemaah tapi diantar langsung oleh Bapak Kepala Kantor, Penanggung jawab di Seksi Haji serta Bapak Kabag Kesra. Ini adalah bentuk perhatian dan pelayanan yang diberikan kepada kami,”ujar salah seorang keluarga jemaah, Supiana.


Komitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada para jemaah senantiasa ditekankan oleh Kakan Kemenag Parepare, H. Fitriadi. Ia menyampaikan bahwa setiap jemaah haji, berapapun jumlahnya, tetap mendapatkan pelayanan yang maksimal, meskipun hanya satu orang.

“Ini adalah amanah negara. Kami ingin memastikan jemaah diberangkatkan dengan baik, aman dan sesuai prosedur,”tegas Fitriadi.

Kabag Kesra mengapresiasi sinergi yang baik selama ini antara pemerintah daerah dan Kementerian Agama dalam memastikan kelancaran penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.

“Semoga jemaah haji kita diberikan kelancaran dalam menunaikan ibadah haji, serta kembali ke tanah air sebagai haji yang mabrur,”ucapnya.

Ia pun menyampaikan rasa syukur karena di akhir pemberangkatan haji, Kota Parepare mendapatkan kuota tambahan 1 orang yang berkesempatan menunaikan ibadah haji. “Ini adalah nikmat besar yang patut disyukuri,”imbuhnya.

Diketahui, jemaah tambahan tersebut yakni Rustina Buraerah adalah jemaah haji cadangan yang memang sebelumnya sudah melakukan pelunasan. Sehingga pada saat dihubungi oleh pihak seksi PHU, wanita berusia 54 tahun yang beralamat di Jalan Kesuma Timur Kec. Bacukiki Barat tersebut langsung menyatakan kesiapannya menunaikan ibadah haji.(Rifda/Wn)


Share:

Korwas Pantau Pelaksanaan ASAS di MAN 1 Kota Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) – Koordinator Pengawas (Korwas) Kantor Kementerian Agama, Hj. Hasnani, melakukan kunjungan untuk memantauan pelaksanaan Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Genap Tahun Pelajaran 2024/2025 di MAN 1 Kota Parepare pada Selasa pagi, 27 Mei 2025.

Kegiatan asesmen sendiri telah dimulai sejak Senin, 26 Mei 2025 dan akan berlangsung hingga Rabu, 4 Juni 2025.

Kedatangan Hj. Hasnani disambut hangat oleh Kepala MAN 1 Parepare, Rusman Madina, beserta jajaran guru dan staf madrasah. Dalam sambutannya, Rusman menyampaikan apresiasi atas perhatian dan pendampingan yang diberikan oleh pihak Kementerian Agama dalam proses pelaksanaan asesmen.

Ia menegaskan bahwa kunjungan ini akan memberikan kontribusi yang sangat positif bagi peningkatan mutu pendidikan di madrasah yang dipimpinnya.

"Saya sangat berterima kasih atas kehadiran pendamping madrasah dalam melakukan pemantauan di madrasah kami. Tentunya, kehadiran beliau memberikan masukan positif dalam pelaksanaan asesmen selanjutnya,"ungkap Rusman Madina.

Dalam kunjungannya, Hj. Hasnani menegaskan bahwa tujuan utama dari pemantauan ini adalah untuk memastikan pelaksanaan asesmen berjalan secara terencana, terstruktur, objektif, dan sesuai prosedur yang berlaku. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan pemantauan ini merupakan bagian dari upaya untuk menjamin mutu evaluasi pembelajaran di madrasah.

"Kehadiran saya di madrasah ini untuk memantau sekaligus memberikan penilaian terhadap kualitas pelaksanaan asesmen, memastikan kepatuhan terhadap prosedur, meningkatkan mutu penilaian, mendeteksi permasalahan sejak dini, dan mendukung profesionalisme guru," tuturnya.

Selama proses pemantauan, Hj. Hasnani melakukan peninjauan langsung ke ruang-ruang kelas tempat asesmen berlangsung. Didampingi langsung oleh Kepala MAN 1 Parepare, ia melihat bagaimana pelaksanaan ujian dilakukan, memeriksa kesiapan sarana dan prasarana, serta mencermati suasana ujian yang berlangsung tertib dan kondusif.

Di akhir kunjungan, Hj. Hasnani menyampaikan harapannya agar pelaksanaan asesmen dapat berjalan lancar, tertib, dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama. Ia juga berharap agar hasil asesmen ini bisa menjadi bahan evaluasi yang bermanfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan capaian peserta didik di masa mendatang.

Kegiatan pemantauan seperti ini diharapkan dapat terus dilakukan secara berkala, sebagai bentuk komitmen bersama dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan di madrasah, khususnya dalam aspek evaluasi hasil belajar.(Taqdir/Wn)

Share:

Dua Hari setelah Dilantik, 68 PPPK Ikuti Pembinaan Disiplin dan Bimtek Aplikasi Kepegawaian

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Sebanyak 68 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap I Formasi Tahun 2025 mengikuti Pembinaan dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi Kepegawaian. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Parepare pada Rabu, 28 Mei 2025.

Para peserta yang merupakan PPPK yang baru saja dilantik beberapa hari yang lalu tampak sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Mereka bersemangat dalam menyerap ilmu dan arahan yang diberikan untuk memastikan kinerja mereka tetap optimal sesuai dengan tuntutan jabatan dan tugasnya.

Acara ini dihadiri oleh Kakan Kemenag, H. Fitriadi, Kepala Subbagian Tata Usaha, H. Syaiful Mahsan serta dua narasumber dari Kepegawaian yakni Analis SDM Aparatur, Sumiati dan Pranata Komputer, Kartina Utami.

Dalam pengarahannya, Kakan Kemenag memberikan dukungan dan penguatan terhadap kinerja para pegawai. “Setiap pegawai harus memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya dan terus mengembangkan diri untuk mencapai standar profesionalisme yang lebih baik,”ujarnya.

Sementara itu, Kasubbag TU dalam sambutannya, mengingatkan para PPPK agar selalu menjaga marwah sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) serta melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi masing-masing.

Setelah sesi pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para narasumber. Materi pertama tentang penegakan disiplin pegawai disampaikan langsung oleh Kasubbag TU, H. Syaiful Mahsan. Ia memberikan wawasan kepada para pegawai tentang pentingnya etos kerja dan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.

Selanjutnya, Kartina Utami memberikan materi tentang Aplikasi Pusaka, sebuah sistem yang digunakan dalam pengelolaan kepegawaian secara digital untuk memudahkan administrasi dan monitoring pegawai. Selain itu, ia juga menjelaskan terkait Pengaduam Absensi, SIMPEG 5 dan ASN Digital.

Sesi terakhir disampaikan oleh Sumiati yang membawakan materi tentang e-Kinerja, sistem yang membantu pegawai dalam mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas kerja mereka.

Dengan adanya Pembinaan ASN dan Bimtek ini, diharapkan para PPPK dapat menjalankan tugas mereka dengan lebih baik dan profesional, serta mampu memanfaatkan teknologi kepegawaian untuk meningkatkan efisiensi dalam bekerja. Kegiatan ini menjadi langkah awal bagi mereka dalam menjalani peran sebagai ASN yang bertanggung jawab dan berintegritas.(Ali/Wn)

Share:

IPARI Kolaborasi dengan Pemerintah Kota Parepare Bersih-Bersih Pusat Kuliner

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Dalam rangka memperingati Hari Lahir ke-2 Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI), Penyuluh Agama Kota Parepare berkolaborasi dengan Pemerintah Kota dalam hal ini Kelurahan Wattang Soreang menggelar bersih-bersih di Pusat Kuliner Anjungan Cempae Kec. Soreang, Rabu (28/5/2025).

Kegiatan yang mengangkat tema “Gerakan Penyuluh Agama Cinta Bumi: Zero Waste dan Eco Enzym” ini mengundang perhatian warga sekitar sehingga ikut serta membantu membersihkan daerah tersebut.

Lurah Wattang Soreang, Hikmayani Sulaeman saat ditemui menyampaikan apresiasi adanya gerakan yang dilakukan oleh Penyuluh Agama Kota Parepare di kawasan pusat kuliner ini.

"2 titik yang menjadi ikon besar di Kota Parepare yaitu Anjungan Cempae dan lapak kuliner Cempae, jadi estetika kebersihan itu sangat perlu dan erat dengan keimanan dan kami juga apresiasi kepada Kemenag karena yang datang pada kegiatan ini bukan hanya dari penyuluh agama Islam tapi juga seluruh penyuluh agama," ucapnya.

Ketua PD IPARI Parepare, Sabuddin menyampaikan bahwa kedua ikon Kota Parepare tersebut merupakan karunia Allah dan menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaganya.

"Dalam rangka Harla ke-2 IPARI, kami mengadakan gerakan cinta bumi yaitu melakukan bersih-bersih lingkungan, kemudian memberikan edukasi bagi masyarakat untuk meminimalisir sampah atau bisa dikelola sehingga tidak menggangu lingkungan, apalagi kita berada di ikon Kota Parepare yang merupakan hadiah dan fasilitas indah yang diberikan oleh pemerintah Kota Parepare dan menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaga karunia Allah ini agar bermanfaat untuk kita semua," pungkas Sabuddin.

Kegiatan bersih-bersih lingkungan tersebut juga diikuti oleh warga RT/RW setempat, kelompok posyandu, Majelis Taklim, PKH, serta Penyuluh KB. Pemberian sapu lidi secara gratis untuk warga sekitar dari IPARI Kota Parepare menambah semangat para warga untuk membersihkan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.(Achy/Wn)

Share:

Penyuluh Agama Kota Parepare Gaungkan Gerakan “Cinta Bumi” pada Peringatan Hari Jadi IPARI

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Dalam rangka memperingati Hari Lahir ke-2 Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI), para penyuluh agama se-Kota Parepare menggelar kegiatan bertajuk “Gerakan Penyuluh Agama Cinta Bumi: Zero Waste dan Eko Enzim”, yang berlangsung di Halaman Pusat Kuliner Cempae Kota Prepare, Rabu, 28 Mei 2025.

Kegiatan ini diawali dengan apel bersama yang dipimpin oleh Kasi Bimas Islam, H. Hasan Basri. Acara ini turut dihadiri oleh berbagai unsur lintas sektor, seperti Lurah Watang Soreang, Babinsa, Babinkamtibmas, serta para Penyuluh lintas agama (Islam, Kristen, dan Katolik) yang menunjukkan semangat kolaborasi lintas iman dalam isu pelestarian lingkungan.

Dalam sambutannya, Lurah Watang Soreang, Hikmayani, menyampaikan apresiasi terhadap para penyuluh agama yang telah menjadi pelopor kesadaran ekologis di tengah masyarakat.

“Gerakan Zero Waste dan produksi Eko Enzim merupakan bentuk dakwah yang kontekstual, ini menunjukkan bahwa dakwah tidak hanya berbentuk ceramah, tetapi juga aksi nyata dalam menjaga bumi,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyuluh agama memiliki peran penting dalam menyampaikan nilai-nilai ilahiyah yang juga mencakup kepedulian terhadap lingkungan hidup.

“Saya mengajak seluruh penyuluh agama untuk memperkuat sinergi dan berdiskusi lintas agama, karena mencintai bumi dan menjaga kelestariannya merupakan ajaran universal yang menjadi tanggung jawab seluruh umat beragama. Selamat Hari Lahir ke-2 IPARI! Semoga semangat ini terus menjadi nafas juang bagi para penyuluh agama di seluruh penjuru tanah air,”tandasnya.

Kegiatan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Nurdin yang diikuti oleh seluruh peserta dengan khidmat.(Ardi/Wn)

Share:

Definition List

Unordered List