--

Menghimpun seluruh berita, tulisan, jurnal bernuansa agama yang dapat menyatukan ummat

Mahasiswa KKN IAIN Parepare Sambangi KUA Bacukiki Barat, Ini Tujuannya

 

PAREPARE, Journalissantri.Com - Sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melakukan kunjungan ke Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bacukiki Barat pada Kamis (17/7/2025). Kehadiran mereka bukan tanpa alasan, melainkan dalam rangka menjalankan salah satu program kerja mereka di wilayah penugasan.

Rombongan mahasiswa tersebut dipimpin oleh Koordinator Kelurahan, Andi Della Resky, yang sedang bertugas di Kelurahan Lumpue. Ia menjelaskan bahwa kunjungan itu bertujuan untuk meminta data terkait jumlah kasus pernikahan dini selama tahun 2025 di wilayah tersebut.

"Kami bermaksud meminta data pernikahan dini selama 2025 khususnya di Kelurahan Lumpue untuk memenuhi tugas program kerja kami," ujar Adell, sapaan akrab Andi Della, sambil menyerahkan surat pengantar resmi kepada pihak KUA Bacukiki Barat.

Kepala KUA Bacukiki Barat, Amir Said, menyambut hangat kedatangan para mahasiswa dan memberikan sejumlah informasi yang relevan. Dalam penjelasannya, Amir memaparkan beberapa alasan umum yang mendorong terjadinya pernikahan dini di masyarakat.

"Biasanya yang menjadi alasan orang tua calon pengantin untuk menikahkan anaknya lebih cepat itu, salah satunya adalah menjauhkan dari fitnah. Misalnya jika anaknya sudah memiliki hubungan yang cukup erat dengan lawan jenis, maka diputuskan untuk dinikahkan," terang Amir Said.

Ia pun menegaskan bahwa secara pribadi tidak mendukung pernikahan dini, karena bertentangan dengan regulasi yang telah ditetapkan pemerintah. Menurutnya, usia ideal pernikahan adalah minimal 19 tahun, dengan tambahan persyaratan surat izin orang tua bagi yang masih di bawah umur 21 tahun.

Dalam data yang diberikan oleh KUA Bacukiki Barat, tercatat 5 kasus pernikahan dini di Kelurahan Lumpue. Selain itu, di Kelurahan Bumi Harapan terdapat 2 kasus, 1 kasus di Kelurahan Sumpang Minangae, 4 kasus di Kelurahan Tirosompe, 3 kasus di Kelurahan Kampung Baru, dan 5 kasus lainnya di Kelurahan Cappa Galung.

Informasi tersebut diharapkan dapat membantu mahasiswa KKN IAIN Parepare dalam menyusun laporan dan analisa sosial terkait isu pernikahan dini. Mereka juga berencana melakukan pendekatan edukatif kepada masyarakat agar dapat menekan angka tersebut di masa mendatang.

Kegiatan ini menunjukkan kolaborasi antara institusi pendidikan dan pemerintah dalam menyikapi fenomena sosial yang kompleks. Mahasiswa KKN bukan hanya menjadi peserta program, tetapi juga menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.

Share:

Tim Debat MAN 2 Kota Parepare Rebut Juara 2



Parepare, (Kemenag Parepare) - Tim Debat Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare harus puas dengan perolehan Juara 2 Lomba Debat se-Ajatappareng yang selesai digelar oleh Komando Resimen Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare. 

Perjalanan Tim Debat MAN 2 Kota Parepare yang dihuni oleh Muhammad Awal Syahru Almubaraq, Siti April Fatima, dan Salsabila ini sungguh dramatis lagi alot. 

Di babak penyisihan, ketiganya harus pro pada mosi perdebatan 'Sistem Rangking di Sekolah Harus Dihapus demi Kesehatan Mental Siswa'. Mereka menyisihkan Tim Debat 2 dari SMA Negeri 11 Pinrang sebagai tim kontra.

Babak berikutnya, mereka berbalik harus kontra dari lawannya Tim Debat SMK Negeri 2 Pinrang. Melalui mosi perdebatan 'Wajib Militer Harus Diberlakukan bagi Lulusan SMA/SMK/MA, Tim Debat MAN 2 Kota Parepare berhasil menggugurkan lawannya yang berposisi pro tersebut.

Lanjut ke babak semifinal dengan mosi perdebatan 'Tugas Rumah yang Berlebihan adalah Bentuk Penindasan terhadap Pelajar', kembali lagi Tim Debat MAN 2 Kota Parepare berposisi pro mengungguli poin Tim Debat MAN Pinrang yang berposisi kontra. 

Pada babak final, Tim Debat MAN 2 Kota Parepare berposisi kontra harus mengakui dominasi Tim Debat 1 SMA Negeri 11 Pinrang yang berposisi pro. Lewat mosi perdebatan 'Kebijakan Pengiriman Anak Nakal ke Barak Militer Perlu Diterapkan secara Masif di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan', ketiganya harus puas merebut Juara 2.

Dengan demikian, bertempat di Halaman MAN 2 Kota Parepare pada Rabu, 16 Juli 2025, pihak madrasah mengadakan seremoni penyerahan trofi, sertifikat penghargaan, dan hadiah uang tunai. 

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kota Parepare, H. Fitriadi usai menyerahkan trofi, sertifikat penghargaan, sejumlah hadiah uang tunai, dalam amanatnya suportif dan memicu segenap Peserta Didik MAN 2 Kota Parepare untuk terus menjadi kebanggaan serta mengharumkan nama MAN 2 Kota Parepare dengan sejumlah prestasi di berbagai ajang maupun level. (Adi)

Share:

BRUS SMKN 1 Parepare, Edukasi Cegah Pernikahan Dini bagi Remaja Usia Sekolah

 


Parepare, (Kemenag Parepare) — Program Bimbingan Pranikah Remaja Usia Sekolah (BRUS) kembali digelar sebagai upaya Kementerian Agama (Kemenag) dalam mengedukasi remaja mengenai pentingnya mengenali diri serta menunda pernikahan dini. Melalui BRUS, para pelajar diberikan pemahaman mengenai tanggung jawab dan kesiapan menuju jenjang pernikahan secara dewasa dan bijaksana.

Sejalan dengan program nasional tersebut, Kantor Urusan Agama (KUA) Bacukiki Barat Kemenag Kota Parepare mengadakan kegiatan BRUS di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Parepare pada Kamis (17/7/2025). Kegiatan ini menjadi momen penting dalam pembinaan mental dan spiritual siswa-siswi di lingkungan sekolah.

Acara dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Parepare, H. Fitriadi, dengan dihadiri oleh jajaran Kementerian Agama lainnya seperti Kasi Bimbingan Masyarakat Islam H. Hasan Basri, Kepala KUA Bacukiki Barat Amir Said, serta Kepala UPT SMKN 1 Parepare, Mushiruddin. Kehadiran mereka memberi warna sekaligus menunjukkan komitmen lintas lembaga dalam menyukseskan program pembinaan remaja.

Dalam sambutannya, Mushiruddin selaku Kepala SMKN 1 menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Kemenag Parepare. Menurutnya, pelaksanaan kegiatan BRUS di masjid sekolah memberikan nilai spiritual tambahan serta membentuk karakter akhlak yang baik bagi siswa-siswi.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini, apalagi dilaksanakan di masjid sebagai tempat pembinaan akhlak anak-anak kami. Kami berterima kasih atas kepercayaan menjadikan sekolah kami sebagai lokasi penyuluhan,” ujar Mushiruddin.

Ia juga menilai tema bimbingan pranikah sangat relevan dan bermanfaat. “Melalui kegiatan ini, siswa jadi sadar dan mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi jenjang pernikahan kelak. Kami berharap kerja sama dengan Kementerian Agama terus berlanjut dalam pembinaan karakter siswa,” tambahnya.

Sebelum membuka acara secara resmi, H. Fitriadi menyampaikan pentingnya kegiatan BRUS sebagai media edukatif untuk memahami makna komitmen sebelum menikah. Dengan gaya yang hangat dan edukatif, ia memperkenalkan istilah “AKU, KAU, dan KUA” sebagai filosofi sederhana namun dalam.

“Istilah AKU, KAU, dan KUA mengandung pesan bahwa KUA memiliki peran penting dalam menyatukan dua insan menjadi pasangan yang sah dan saling menguatkan,” jelas H. Fitriadi.

Lebih lanjut, ia mengingatkan tentang pentingnya usia matang dalam pernikahan. “Kenapa usia 19 tahun menjadi batas minimal menikah? Karena secara medis, fungsi reproduksi sudah lebih siap. Di bawah usia itu, berisiko menyebabkan stunting dan perkembangan otak anak yang lambat. Selain itu, secara ekonomi, pada usia muda, kebanyakan pria belum memiliki penghasilan tetap,” tutupnya.(Achy/Wn)

Share:

KUA Bacukiki Barat Edukasi Siswa SMKN 1 Parepare melalui BRUS

 


Parepare, (Kemenag Parepare) — Program Bimbingan Pranikah Remaja Usia Sekolah (BRUS) kembali digelar sebagai upaya Kementerian Agama (Kemenag) dalam mengedukasi remaja mengenai pentingnya mengenali diri serta menunda pernikahan dini. Melalui BRUS, para pelajar diberikan pemahaman mengenai tanggung jawab dan kesiapan menuju jenjang pernikahan secara dewasa dan bijaksana.

Sejalan dengan program nasional tersebut, Kantor Urusan Agama (KUA) Bacukiki Barat Kemenag Kota Parepare mengadakan kegiatan BRUS di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Parepare pada Kamis (17/7/2025). Kegiatan ini menjadi momen penting dalam pembinaan mental dan spiritual siswa-siswi di lingkungan sekolah.

Acara dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Parepare, H. Fitriadi, dengan dihadiri oleh jajaran Kementerian Agama lainnya seperti Kasi Bimbingan Masyarakat Islam H. Hasan Basri, Kepala KUA Bacukiki Barat Amir Said, serta Kepala UPT SMKN 1 Parepare, Mushiruddin. Kehadiran mereka memberi warna sekaligus menunjukkan komitmen lintas lembaga dalam menyukseskan program pembinaan remaja.

Dalam sambutannya, Mushiruddin selaku Kepala SMKN 1 menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Kemenag Parepare. Menurutnya, pelaksanaan kegiatan BRUS di masjid sekolah memberikan nilai spiritual tambahan serta membentuk karakter akhlak yang baik bagi siswa-siswi.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini, apalagi dilaksanakan di masjid sebagai tempat pembinaan akhlak anak-anak kami. Kami berterima kasih atas kepercayaan menjadikan sekolah kami sebagai lokasi penyuluhan,” ujar Mushiruddin.

Ia juga menilai tema bimbingan pranikah sangat relevan dan bermanfaat. “Melalui kegiatan ini, siswa jadi sadar dan mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi jenjang pernikahan kelak. Kami berharap kerja sama dengan Kementerian Agama terus berlanjut dalam pembinaan karakter siswa,” tambahnya.

Sebelum membuka acara secara resmi, H. Fitriadi menyampaikan pentingnya kegiatan BRUS sebagai media edukatif untuk memahami makna komitmen sebelum menikah. Dengan gaya yang hangat dan edukatif, ia memperkenalkan istilah “AKU, KAU, dan KUA” sebagai filosofi sederhana namun dalam.

“Istilah AKU, KAU, dan KUA mengandung pesan bahwa KUA memiliki peran penting dalam menyatukan dua insan menjadi pasangan yang sah dan saling menguatkan,” jelas H. Fitriadi.

Lebih lanjut, ia mengingatkan tentang pentingnya usia matang dalam pernikahan. “Kenapa usia 19 tahun menjadi batas minimal menikah? Karena secara medis, fungsi reproduksi sudah lebih siap. Di bawah usia itu, berisiko menyebabkan stunting dan perkembangan otak anak yang lambat. Selain itu, secara ekonomi, pada usia muda, kebanyakan pria belum memiliki penghasilan tetap,” tutupnya.(Achy/Wn)

Share:

LDKS MAN 1 Kota Parepare, Pembina Pramuka Suntikkan Semangat Organisasi pada Siswa



Parepare, (Kemenag Parepare) - Aura kepemimpinan terasa mengalir deras di Ruang Kelas Serbaguna MAN 1 Kota Parepare, Rabu siang itu, 16 Juli 2025.

Sorot mata para peserta Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) memancarkan semangat luar biasa saat mereka menyimak dengan seksama materi keorganisasian dari sosok inspiratif, Rustam, Pembina Pramuka Putra Ambalan Al Ansar.

Dengan gaya penyampaian yang energik, membumi, dan tak jarang diselingi kisah nyata yang menggugah, Rustam bukan hanya sekadar membawakan materi. Ia menyulut api semangat di hati para calon pemimpin muda.

"Organisasi bukan tentang jabatan atau seragam, tapi tentang seberapa jauh kau siap bertanggung jawab, bekerja sama, dan berani mengambil keputusan yang berdampak," ucapnya penuh keyakinan, membuat peserta terdiam, bukan karena bosan, tapi karena terinspirasi.

Ia membedah tuntas elemen-elemen penting dalam organisasi mulai dari struktur dan fungsi, hingga komunikasi yang menjadi nadi utama gerak tim. Tak hanya teori, Rustam juga menanamkan nilai-nilai dasar yang sering terlupa yakni ketulusan dalam melayani dan keberanian dalam memimpin.

Sesi ini tak ubahnya seperti kompas bagi para peserta LDKS yang sedang bersiap mengambil peran penting dalam organisasi siswa. Rustam membuka cakrawala berpikir mereka bahwa menjadi pengurus OSIM atau organisasi lainnya bukan sekadar mengisi posisi, tetapi membentuk karakter, melatih konsistensi, dan mengasah kepemimpinan yang visioner.

“Baru kali ini saya sadar, organisasi itu seperti simulasi kehidupan. Kita belajar jadi pemimpin yang bisa dipercaya, bukan yang hanya pandai memberi perintah,” ujar Nindy, peserta LDKS yang tampak antusias. Suaranya lirih, tapi mengandung tekad kuat.

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian LDKS MAN 1 Kota Parepare bertema “Mewujudkan Pemimpin Hebat, Berakhlak Kuat”. Tema yang bukan hanya slogan, tetapi sedang dijalankan secara nyata. Kehadiran narasumber seperti Rustam membuktikan bahwa madrasah ini serius membentuk pemimpin yang tangguh bukan hanya di atas kertas, tapi juga di medan aksi.

Satu hari, satu materi, satu perubahan besar. Karena di tangan para peserta LDKS hari ini, ada harapan besar untuk masa depan organisasi dan madrasah yang lebih berintegritas, dinamis, dan penuh semangat kolaborasi.(Akbar/Wn)


Share:

Kemenag Parepare Lakukan Verifikasi Dua Travel Haji dan Umrah



 

Parepare, (Kemenag Parepare) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kota Parepare, H. Fitriadi bersama Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), H. La Jami serta tim dari Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT), melakukan kunjungan mendadak untuk memverifikasi dua penyelenggara perjalanan ibadah haji dan umrah, yaitu Brinis Ibad Jaya dan Amal Jariah, Kamis, 17 Juli 2025.

Verifikasi ini merupakan tindak lanjut atas usulan izin resmi yang telah diajukan oleh pihak travel. Kegiatan dilakukan secara mendadak untuk mendapatkan data yang lebih valid dan mencerminkan kondisi sebenarnya di lapangan.

Dalam peninjauan tersebut, Kakan Kemenag, H. Fitriadi menyarankan agar kantor tour dan travel berdiri secara mandiri, tidak menumpang pada ruangan lembaga lain. Hal ini dinilai penting untuk menunjang identitas kelembagaan yang profesional dan terpisah.

“Peninjauan ini adalah tahap awal. Kami berharap kelengkapan berkas segera dipenuhi agar proses pengajuan ke tingkat provinsi bisa dipercepat,” ujarnya.

Kakan Kemenag juga menegaskan pentingnya struktur organisasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) mencantumkan bagian pengawas yang benar-benar paham dan memiliki pengalaman langsung dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah.

“Pengawas itu harus orang yang mengerti proses teknis haji dan umrah, bukan sekadar administratif,” tandasnya.

Khusus di lokasi verifikasi Kantor Amal Jariah, Kakan Kemenag kembali menegaskan bahwa kantor KBIHU harus dipisah dari lembaga lainnya. Ia juga mengingatkan agar setiap kantor mencantumkan simbol negara, yakni bendera Merah Putih serta foto Presiden dan Wakil Presiden.

Selain itu, H. Fitriadi berkesempatan mengingatkan kembali pentingnya menyelesaikan kelengkapan berkas sertifikat tanah wakaf milik lembaga dan menyarankan untuk terus melakukan koordinasi dengan Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kantor Kemenag Parepare, Rifdaningsi.

Menutup kunjungan, Kakan Kemenag memberi peringatan agar kelengkapan berkas izin travel Haji dan Umrah segera dirampungkan sebelum proses verifikasi lanjutan dilakukan.

Pihak pengurus Amal Jariah menyatakan rasa syukur dan menyambut baik arahan serta perhatian yang diberikan Kakan Kemenag dalam kunjungan tersebut.(Abul/Wn)

Share:

Raih Prestasi Nasional, Guru MAN 2 Kota Parepare Terima Apresiasi

Parepare, (Kemenag Parepare) - Yulia Wahyuni yang saat ini merupakan Guru Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare berhasil mengukir prestasi nasional.

Hal tersebut diketahui setelah Panitia Pelaksana merilis pengumuman top 10 Pemenang Lomba Poster Digital Kreatif Tingkat Nasional. Lomba ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-3 layanan berbasis digital 'Massive Open Online Course' (MOOC) Pintar Kementerian Agama (Kemenag).

Oleh sebab itu, pihak madrasah lebih dahulu mengapresiasi dengan menyerahkan sertifikat penghargaan. Seremoni penyerahan ini berlangsung pada Rabu, 16 Juli 2025 dalam rangkaian pembukaan Matsama.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kota Parepare, H. Fitriadi yang berkenan menyerahkan sertifikat penghargaan dalam amanatnya mengucapkan selamat kepada Yulia Wahyuni. 

"Apresiasi yang tinggi tentunya kami sampaikan kepada Yulia Wahyuni atas raihan prestasinya sebagai Pemenang Lomba Poster Kreatif Tingkat Nasional. Lanjutkan dan tingkatkan terus untuk berprestasi serta mengharumkan nama MAN 2 Kota Parepare hingga kancah internasional. Selamat berprestasi," ucap H. Fitriadi memotivasi. 

Sebagai informasi, penyerahan sertifikat ini berlangsung di Halaman MAN 2 Kota Parepare. Adapun slogan poster karya Yulia Wahyuni bertuliskan 'Belajar Tanpa Batas, Kolaborasi Tanpa Sekat, Inovasi Sepanjang Hayat'. Sedangkan tema lomba, yaitu 'Merajut Ilmu, Menyulam Asa'. (Adi)

Share:

Definition List

Unordered List