--

Menghimpun seluruh berita, tulisan, jurnal bernuansa agama yang dapat menyatukan ummat

Animo Masyarakat Kota Parepare Tunaikan Haji Tinggi, Daftar Tunggu 44 Tahun

 


Parepare, (Kemenag Parepare) – Daftar tunggu haji di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Minat masyarakat muslim Indonesia untuk menunaikan ibadah haji yang besar dan kuota haji dari pemerintah Arab Saudi yang terbatas menjadi penyebab utama panjangnya daftar antrian haji. Di sejumlah daerah bahkan mencapai 40 hingga 50 tahun.

Salah satu daerah yang masuk dalam daerah dengan antrian panjang yakni Kota Parepare. Di Kota kelahiran Presiden ketiga RI, B.J. Habibie ini, jumlah pendaftar haji telah mencapai 5107 orang. Jika dibagi dengan jumlah kuota normal 115 di luar kuota lansia, maka estimasi berangkat haji mencapai 44 tahun. Data ini berdasarkan laporan dari Operator Siskohat Seksi PHU Kemenag Kota Parepare tertanggal 15 Juli 2025.

Meski daftar antrian sangat lama namun animo masyarakat untuk menunaikan rukun Islam kelima tersebut tidak pernah surut. Hal ini dapat terlihat dari pendaftar haji yang setiap harinya tetap antusias melakukan pendaftaran haji regular dengan keyakinan bahwa haji adalah panggilan dari Sang Maha Pencipta. Siapa pun tidak ada yang tahu kapan waktunya dipanggil untuk menunaikan ibadah haji. Daftar antian hanyalah upaya manusia untuk menertibkan prosesi pemberangkatan haji agar tidak ada yang merasa dirugikan, namun jika Allah berkehendak maka tidak ada yang mustahil untuk memangkas antrian panjang tersebut menjadi antrian yang singkat.

Seperti halnya kabar gembira yang disampaikan Kepala Seksi PHU Kantor Kemenag Parepare, H. La Jami yang mengabarkan rencana pembangunan gedung berlantai 8 di Mina untuk mengatasi problem kepadatan yang selalu terjadi saat musim haji.

Meski rencana pembangunan gedung berlantai 8 ini bukan dipersiapkan untuk menambah kuota haji, namun dengan adanya gedung delapan lantai di kawasan Mina ini nantinya diproyeksikan dapat menampung lebih banyak jemaah. Hal ini tentu berpotensi menambah kuota jemaah haji pada tahun-tahun mendatang.

"Saat ini, jumlah jemaah haji Kota Parepare mencapai 5107 orang. Berdasarkan kuota normal 115 orang, jika mendaftar hari ini maka estimasi berangkat sekitar 44 tahun lebih. Semoga dengan rencana pembangunan gedung delapan lantai di Mina, kapasitas jemaah bisa ditingkatkan dan kuota pun dapat bertambah," ujarnya optimis.

Semua pihak tentu berharap daftar antrian haji dapat lebih singkat agar semakin banyak umat muslim menunaikan ibadah haji bukan di usia senja karena haji merupakan ibadah yang membutuhkan kemampuan fisik. Bukankah syarat haji diperuntukkan bagi orang yang mampu ?, yakni mampu baik dari segi materi maupun kesehatan.(Wn)

Share:

Awali Tahun Ajaran Baru, Pondok Pesantren Al Mustqim Parepare Gelar Matsama

 



Parepare, (Kemenag Parepare) - Mengawali Tahun Ajaran Baru 2025/2026, Pondok Pesantren Al Mustaqim menggelar Matsama (Masa Ta’aruf Siswa Madrasah selama 3 hari, Senin-Rabu (14 s.d 16 Juli 2025).

Kegiatan ini melibatkan seluruh stakeholder Pondok Pesantren Al Mustaqim sesuai penugasan masing-masing. Adapun peserta Matsama untuk tingkat MTs sebanyak 42 orang dan MA tercatat 16 orang.

Matsama dibuka secara serentak baik tingkat MTs maupun tingkat MA di Masjid Al Mustaqim pada Senin, 14 Juli 2025, pukul 7.30 Wita s.d 13.00 Wita.

Kegiatan dibuka langsung oleh Pimpinan Pondok, Abdullah Hamzah didampingi oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah Al Mustaqim Fatimah dan kepala Madrasah Aliyah Amriyani beserta para Wakil Pondok Pesantren beserta para guru.




Dalam sambutannya, Pimpinan Pondok menyampaikan harapannya, semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sesuai dengan target pencapaian yang di harapkan.

Kalian berkumpul di sini semua memiliki makna, di sinilah awal pengenalan kalian dengan pondok pesantren, ke depannya juga kalian akan menerima materi dari berbagai unsur. Selain para ustaz ustazah juga pihak kepolisan, kesehatan dan insya Allah dari Komandan Distrik Militer,” jelasnya.

Ketua Panitia tingkat MTs, Fii Sabilillah Husain dan Ketua Panitia tingkat MA, Nurwahyuni berhasil mendesain kegiatan dengan penuh kesan dan berhasil mendatangkan pemateri dari pihak kepolisian yang langsung dibawakan oleh Kapolres Bacukiki AKP H. Muh Amin dan Komandan Distrik Militer 1405, Maskur.

Semoga dengan selesainya Matsama, dapat meningkatkan semangat belajar para santri setelah mengenal semua hal terkait lingkungan dan kebiasaan di pondok pesantren, tempat yang mereka pilih sebagai kelanjutan tahapan pendidikan yang lebih tinggi.(Nanang/Wn)

Share:

45 Siswa Baru MI DDI Ujung Lare Parepare Antusias Ikuti Matsama


Parepare, (Kemenag Parepare) – Madrasah Ibtidaiyah (MI) DDI Ujung Lare sukses melaksanakan kegiatan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) selama tiga hari, mulai 14 hingga 16 Juli 2025. Sebanyak 45 siswa baru yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat dan antusiasme.

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Kepala Madrasah Mustamir dan dihadiri langsung oleh Pengawas Madrasah, Hj. Jamila Tappe, pada Senin, 14 Juli 2025.

Pada hari pertama, siswa diperkenalkan kepada para guru, teman-teman baru, dan diajak mengenal lingkungan sekolah dengan berjalan keliling ruang kelas. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan ice breaking, nonton film edukatif, dan menggambar madrasah sebagai bentuk ekspresi dan kreativitas siswa.

Hari kedua dimulai dengan doa dan pembacaan salawat, dilanjutkan dengan penguatan aturan dan tata tertib madrasah. Siswa kemudian mengikuti kegiatan seru berupa lomba menyusun abjad secara berkelompok, yang bertujuan melatih kerja sama dan kemampuan berpikir logis anak.

Memasuki hari ketiga atau hari terakhir, siswa mengikuti senam bersama untuk membangun semangat dan kebugaran jasmani. Setelah itu, mereka diajak untuk menghafal Pancasila bersama-sama dan mengikuti lomba menyusun huruf hijaiyah, sekaligus memperkenalkan materi keislaman dasar dengan metode menyenangkan.

Kegiatan berlangsung meriah dan penuh keceriaan. Anak-anak sangat antusias, karena banyak hal baru yang mereka temui dan pelajari, berbeda dari suasana belajar saat masih di taman kanak-kanak. Mereka tampak senang bisa mengenal madrasah barunya lebih dekat.

Kepala Madrasah, Mustamir menyampaikan harapan agar melalui kegiatan Matsama ini, siswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya dan siap mengikuti pembelajaran dengan semangat.

“Harapan kami, dengan kegiatan Matsama ini, siswa-siswi dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya, mencintai madrasah, dan tumbuh menjadi anak-anak yang berkarakter baik serta berakhlak mulia,” ujarnya.

Dengan selesainya Matsama, siswa baru MI DDI Ujung Lare kini telah siap memulai perjalanan pendidikan mereka dengan semangat dan keceriaan.(Asma/Wn)

Share:

IPDA Edi Hardiansyah Tekankan Pencegahan Bullying, Intoleransi, dan Narkoba di Hari Kedua Matsama MAN 1 Kota Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Langit tampak teduh, tapi suasana kelas serbaguna MAN 1 Kota Parepare justru menggelegak dengan semangat perubahan.

Di hari kedua Matsama, Selasa, 15 Juli 2025 bukan sekadar rutinitas pengenalan lingkungan madrasah yang berlangsung. Lebih dari itu, ada pesan kuat yang mengguncang kesadaran: Jadilah pelindung, bukan pelaku; jadilah cahaya, bukan bara.

Sosok yang menghadirkan energi itu adalah IPDA Edi Hardiansyah, Kanit Samapta Polsek Soreang. Dengan pembawaan tegas namun bersahabat, ia menyulut bara kesadaran para peserta didik baru akan pentingnya membentengi diri dari tiga musuh utama remaja: bullying, intoleransi, dan narkoba.

“Remaja itu ibarat mata air. Bersihnya harus dijaga sejak awal. Kalau tercemar, akan keruh ke mana-mana,” tegas IPDA Edi membuka sesi.

Dengan gaya komunikatif yang membumi, ia mengajak para siswa untuk tidak menjadi penonton dalam menghadapi tindakan kekerasan, baik verbal maupun fisik. “Bullying bukan keberanian. Itu kelemahan yang disamarkan. Jangan biarkan lidahmu menjadi luka bagi orang lain,” ucapnya, memantik hening yang penuh makna.

Ia juga menguliti bahaya intoleransi dan pelecehan yang, jika dibiarkan, akan merusak harmoni sosial bahkan menjerumuskan ke ranah hukum. “Kalian bukan generasi pengikut arus, tapi pemilik arah,” seru IPDA Edi, menyemangati.

Namun, peringatan paling menggugah datang saat ia membahas bahaya narkoba dan rokok. Ia menyebutnya sebagai “dua penjajah dalam bentuk modern” yang tak hanya mencuri kesehatan, tapi juga masa depan. “Kalau hari ini kamu nyalakan rokok, besok bisa jadi hidupmu yang padam,” katanya menggelegar.

Respon peserta? Luar biasa! Para siswa tak hanya mendengarkan, mereka juga berani bertanya, berdiskusi, dan menunjukkan tekad menjadi agen kebaikan di madrasah.

Kepala MAN 1 Kota Parepare, Rusman Madina, tak menyia-nyiakan momentum ini. “Kami bangga bisa bersinergi dengan Polsek Soreang. Matsama bukan sekadar kegiatan rutin, tapi ruang penanaman nilai. Ini madrasah, bukan hanya tempat belajar, tapi tempat membentuk karakter,” tegasnya, penuh optimisme.

Hari kedua Matsama ini adalah bukti bahwa pendidikan karakter bukan teori kosong. Ia hidup, berdetak, dan membentuk. Dan IPDA Edi Hardiansyah hari ini telah menyalakan lentera itu di tengah kelas serbaguna, di tengah hati para siswa, di tengah bangsa yang menaruh harapan.

MAN 1 Kota Parepare, terus menyalakan akal, iman, dan keberanian!.(Akbar/Wn)

Share:

Pengawas Tekankan Pentingnya Moderasi Beragama pada Siswa Baru MAN 1 Kota Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Gelombang semangat perubahan terus menggema dari sudut-sudut MAN 1 Kota Parepare pada hari kedua Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (Matsama), Selasa, 15 Juli 2025.

Matsama bukan sekadar agenda formal tahunan, ia menjadi ruang tumbuhnya kesadaran baru, bahwa keberagaman bukan untuk dipertentangkan, tapi dirayakan.

Dan pagi itu, seorang sosok hadir dengan aura ketegasan yang menenangkan. Pengawas Madrasah Hj. Hasnani, tampil bukan sekadar menyampaikan materi. Ia menggugah, menggoyang kesadaran, dan menyalakan obor penting bernama moderasi beragama.

“Moderasi bukan berarti melemahkan iman, tetapi meneguhkan sikap adil dalam beragama. Menolak kekerasan, menolak ekstremisme, dan membuka ruang untuk damai,” tegas Hj. Hasnani di hadapan para peserta Matsama yang menyimak tanpa beranjak.

Di Kelas Serbaguna MAN 1 Kota Parepare yang penuh semangat, ia membawa peserta dalam perjalanan pemahaman yang tajam namun hangat. Ia tak bicara teori kosong, namun bicara masa depan Indonesia, masa depan yang ada di tangan siswa madrasah hari ini.

Ia mengajak generasi baru ini untuk tampil sebagai penjaga harmoni, pejuang inklusivitas, dan duta Islam Rahmatan lil ‘Alamin. Dalam dunia yang gaduh oleh narasi kebencian, mereka harus menjadi suara sejuk, wajah toleran, dan simbol keislaman yang cerdas serta membumi.

“Bangun karakter kalian dengan sikap yang terbuka, bukan liberal. Teguh, tapi tidak keras kepala. Kita butuh generasi yang punya prinsip, tapi juga mampu memahami perbedaan sebagai rahmat, bukan ancaman,”ujarnya.

Sesi yang dikemas interaktif ini pun membuka ruang tanya jawab yang seru. Para siswa baru tak hanya mendengar, mereka ikut bertanya, menganalisis, bahkan menyampaikan pandangan mereka. Matsama bukan hanya perkenalan, ia jadi momentum pencerdasan.

Kepala MAN 1 Kota Parepare, Rusman Madina, menyambut antusias sesi tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kehadiran Pengawas Hj. Hasnani.

“Kita tidak hanya membentuk siswa yang pintar secara akademik, tapi juga berkarakter. Dan moderasi beragama adalah fondasi penting untuk itu. Terima kasih kepada Ibu Hj. Hasnani yang telah menyalakan obor kesadaran itu hari ini,” ungkapnya.

Kini, para peserta MATSAMA bukan lagi hanya murid baru, mereka adalah calon pelita bangsa. Diharapkan nilai-nilai moderasi tak hanya jadi hafalan, tapi menjadi laku hidup di madrasah, di rumah, dan di ruang digital yang mereka arungi setiap hari.

MAN 1 Kota Parepare tak sekadar mencetak lulusan, tapi melahirkan generasi penerang zaman. Dan moderasi beragama adalah salah satu pelita yang harus terus menyala.(Akbar/Wn)

Share:

Pertemuan Rutin IGRA Kota Parepare, Pangawas Sampaikan Kurikulum Berbasis Cinta

 


Parepare, (Kemenag Parepare) – Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Kota Parepare kembali menggelar pertemuan yang dihadiri Guru RA se-Kota Parepare dan Pengawas RA, di RA UMDI Ujung Baru, Senin, 14 Juli 2025.

Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin setiap bulannya yang dilaksanakan sebagai momen untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus menjadi wadah berbagi informasi dan pengalaman untuk meningkatkan kompetensi para guru.

Dalam pertemuan perdana di tahun ajaran baru kali ini, dibahas mengenai materi-materi yang diajarkan di RA pada tahun ajaran 2025/2026. Materi disampaikan secara gamblang oleh Ketua KKG IGRA A. Sriwahyuni.

Hal ini dilakukan untuk menyamakan persepsi dan menyeragamkan materi-materi yang diajarkan di seluruh RA se-Kota Parepare.

Sementara itu, Pengawas RA, Ismail dalam arahannya menyampaikan motivasi kepada para guru agar melaksanakan tugas dengan baik dan ikhlas dalam membimbing peserta didik.

“Kita adalah orang-orang yang terpilih untuk melaksanakan tugas dalam rangka mencerdaskan, membimbing anak-anak agar hidup bahagia di dunia dan di akhirat,”imbuhnya.

Disamping itu, ia juga menyampaikan mengenai 6 Kurikulum Cinta yang mengacu pada enam materi kunci dalam Kurikulum Berbasis Cinta yang digagas oleh Kementerian Agama RI. Kurikulum ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai cinta kasih, toleransi, dan kepedulian terhadap sesama, lingkungan, dan bangsa sejak usia dini.

“Ada 6 tema dalam kurikulum berbasis cinta yakni Hubbullah (cinta kepada Allah); Hubburasul (cinta Kepada Rasul); Hubbunnafss (cinta kepada diri sendiri); Hubbunnaas (cinta kepada manusia); Hubbulbiah (cinta kepada lingkungan) dan Hubbul wathan wal bilad (cinta kepada tanah air),”ungkapnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa madrasah bukan sekadar institusi pendidikan yang mengajarkan ilmu pengetahuan umum, tetapi juga merupakan tempat menanamkan nilai-nilai agama, adab, dan akhlak mulia.

“Dalam upaya membentuk generasi emas Indonesia, keberadaan pelajar yang memiliki karakter unggul di madrasah menjadi kunci utama. Bukan hanya pintar secara akademis, generasi ini juga harus religius, santun, dan mampu menjadi agen perubahan di lingkungan sekitar,”tandasnya.(Ismail/Wn)

Share:

Matsama MAN 1 Kota Parepare, Awali Pagi dengan Salat Duha Berjamaah

 



Parepare, (Kemenag Parepare) - Hari kedua Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) di MAN 1 Kota Parepare tak hanya menyapa siswa baru dengan sambutan biasa. Pagi itu, Mushollah Miftahul Ilmi menjelma jadi oase spiritual. Langit masih biru muda, tapi semangat para peserta didik baru telah membuncah bukan untuk selfie, bukan untuk eksis, tapi untuk satu hal yang lebih besar yakni salat duha berjamaah.

Selasa, 15 Juli 2025. Mulai pukul 07.30 WITA, para siswa tampak tertib dan tenang. Wudu mengalir, mukena tersusun, lalu satu per satu memenuhi saf. Inilah madrasah tempat di mana pagi dimulai dengan sujud, bukan sekadar absen. Suasana hening dan damai menjadi pembuka hari, seolah semesta ikut mengamini langkah awal generasi penerus bangsa yang ingin tumbuh dalam keberkahan.

Kepala Madrasah Rusman Madina, menyulut semangat dengan pesan yang tajam dan penuh makna. “Salat duha bukan rutinitas. Ini adalah pondasi. Karakter unggul itu lahir dari kedekatan dengan Sang Pencipta. Di sinilah kita menempanya,”ujarnya menyemangati.

Usai ibadah, suasana berubah dinamis. Ust. Khayadi memberikan siraman rohani yang bukan hanya menyentuh, tapi juga menggugah kesadaran. Dari musala, siswa bergeser ke ruang kelas serbaguna. Di sana, mereka disuguhi nilai-nilai madrasah, bukan dalam bentuk hafalan, tapi lewat dialog dan keteladanan.



Salah satu siswa baru, Nurazizah, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. “Saya senang bisa memulai hari dengan salat duha, semoga ini jadi kebiasaan yang tak terputus,”ujarnya.

MAN 1 Kota Parepare tak sedang menciptakan generasi biasa. Madrasah ini menyiapkan panggung untuk lahirnya pribadi-pribadi tangguh yang berilmu, beradab, dan bertakwa. Salat Duha hanyalah permulaan, sebuah tanda bahwa madrasah ini bergerak dengan visi besar: membentuk insan berkarakter, cerdas spiritual, dan matang secara sosial.

Dan bagi MAN 1 Kota Parepare, Matsama bukan sekadar kegiatan pengenalan. Ini adalah pernyataan sikap, bahwa menjadi bagian dari madrasah berarti memilih jalan cahaya, sejak langkah pertama.(Akbar/Wn)

 

 

 

Share:

Definition List

Unordered List