--

Menghimpun seluruh berita, tulisan, jurnal bernuansa agama yang dapat menyatukan ummat

Matangkan Persiapan Jelang Lontara, MAN 1 Kota Parepare Jalani Karantina

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Dalam rangka menghadapi Lomba Antar-Pramuka Penegak (Lontara), siswa MAN 1 Parepare menjalani proses pembekalan intensif melalui kegiatan karantina yang berlangsung semalam penuh di lingkungan madrasah, Rabu, 23 April 2025.

Seluruh peserta bermalam di MAN 1 Parepare guna menjalani serangkaian kegiatan yang berfokus pada pengecekan kesiapan dan penguatan mental.

Pembina harian putra, Muhammad Ardi S., mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengukur hasil latihan para peserta sekaligus memastikan kesiapan mereka secara fisik dan mental menjelang perlombaan.

"Kegiatan karantina ini kami lakukan untuk mengetahui kesiapan peserta dalam menghadapi lomba. Kami ingin melihat sejauh mana efektivitas latihan yang telah dilakukan selama beberapa hari terakhir di madrasah," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa pelaksanaan karantina tidak lepas dari kerja sama antara orang tua, pembina, dan pihak madrasah. "Karantina ini sebelumnya sudah kami komunikasikan dengan pihak orang tua dan mendapatkan dukungan penuh dari mereka," lanjut Ardi.

Selama karantina, peserta dibimbing langsung oleh guru pembina pramuka serta para purnapramuka yang turut berperan dalam memberikan motivasi dan arahan teknis kepada peserta.

Kepala MAN 1 Parepare, Rusman Madina, menyampaikan apresiasinya atas semangat dan kerja keras seluruh pembina dan siswa. "Saya sangat berterima kasih kepada guru pendamping dan siswa atas semangatnya dalam mempersiapkan diri. Tentunya kami berharap semoga kegiatannya berjalan lancar dan membawa hasil yang membanggakan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Rusman juga mengingatkan agar kesehatan dan asupan nutrisi siswa tetap menjadi perhatian utama selama masa persiapan. Kegiatan karantina ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi para peserta untuk tampil maksimal di ajang Lomba Lontara, sekaligus menjadi ajang pembelajaran berharga dalam menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab.

Lomba Lontara diselenggarakan oleh Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Parepare pada tanggal 24-27 April 2025.(Taqdir/Wn)

 

Share:

Pembentukan Karakter Disiplin dan Spiritual Siswa MAN 1 Parepare melalui Salat Duha


Parepare, (Kemenag Parepare) - MAN 1 Parepare kembali melaksanakan program pembiasaan salat duha sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini menjadi agenda rutin setiap hari Rabu dan diikuti oleh seluruh siswa, guru, pegawai, serta staf lingkup MAN 1 Parepare.

Pelaksanaan salat duha pada dipimpin langsung oleh Kepala MAN 1 Parepare, Rusman Madina. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk karakter disiplin dan memperkuat spiritual peserta didik melalui pembiasaan ibadah sunah yang memiliki banyak keutamaan.

Dalam arahannya setelah pelaksanaan salat, Rusman Madina menegaskan bahwa program salat duha bukan hanya rutinitas yang bersifat kewajiban, namun merupakan bagian penting dalam pembinaan karakter siswa. 

“Saya berharap kepada kita semua agar salat duha ini menjadi kebiasaan. Salah satu hikmahnya adalah membentuk karakter disiplin dan meraih kemuliaan di waktu pagi, insya Allah dapat kita capai,” ujarnya, Rabu, 23 April 2025.

Ia juga mengingatkan agar siswa tidak memandang kegiatan ini sebagai beban, tetapi justru sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan spiritual yang berdampak positif terhadap ketenangan jiwa. 

“Salat duha bukan semata kewajiban yang harus dijalankan di sekolah, tapi bentuk pembiasaan yang menenangkan hati dan menciptakan kenyamanan dalam memulai aktivitas,” tambah Rusman.

Program pembiasaan salat duha ini merupakan bagian dari visi madrasah dalam mewujudkan lingkungan pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai spiritual dan akhlak.(Taqdir/Wn)

Share:

Insan MAN 2 Kota Parepare Amal Alamkan Penanaman Sejuta Pohon 'Matoa'

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Insan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare meliputi Pendidik,  Tenaga Kependidikan,  dan Peserta Didik berbondong-bondong amal alamkan sukses gerakan penanaman sejuta pohon 'matoa' di lingkungan madrasah.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala MAN 2 Kota Parepare, Hj. Darna Daming melakukan seremoni penanaman pohon pada Selasa, 22 April 2025. Gerakan penanaman sejuta pohon ini disaksikan langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kota Parepare, H. Fitriadi.

Berdasarkan laporan dari para Wali Kelas X dan XI yang tersebar di 15 kelas, terkumpul sekitar 225 bibit pohon siap tanam. Selain pohon 'matoa' ada bibit alpukat, jambu biji, rambutan, nangka, belimbing wuluh, pisang, lemon, jeruk, dan ada pula tanaman lainnya.

Untuk diketahui, gerakan penanaman sejuta pohon ini dilakukan dalam rangkaian Peringatan Hari Bumi Tahun 2025. Gerakan ini dapat membangun kesadaran semua insan bahwa merawat bumi adalah tanggung jawab bersama. Jika satu keluarga atau satuan kerja menanam satu pohon maka dalam setahun kita bisa menghasilkan jutaan oksigen baru.

Plusnya lagi, gerakan penanaman sejuta pohon memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan di kalangan insan MAN 2 Kota Parepare. Terkhusus, gerakan ini dapat membentuk kepedulian ekologis dan budaya menanam yang berkelanjutan. Pada akhirnya, kita menyelamatkan bumi serta melahirkan harapan untuk bumi yang lebih hijau dan sehat. (Adi)

Share:

Manfaat Penanaman Sejuta Pohon 'Matoa ' pada MAN 2 Kota Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Penanaman sejuta pohon 'matoa' adalah gerakan nasional Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) dalam rangka memperingati Hari Bumi Tahun 2025. Gerakan ini merupakan pengintegrasian nilai-nilai keagamaan dan kepedulian ekologis. Lebih spesifik sebagai bukti dukung kesalehan beragama melalui aksi nyata cinta bumi.

Oleh karena itu, seberinda Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Peserta Didik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare berkolaborasi pada Selasa, 22 April 2025 untuk memastikan keberhasilan gerakan penanaman sejuta pohon 'matoa'.

Lantas apa dan mengapa pohon 'matoa'? Berikut simak ulasan tim redaksi.

Pohon 'matoa' adalah tanaman yang tersebar luas di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Melanesia. Pohon 'matoa' tergolong besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dan berdiameter rata-rata maksimal 100 cm. Pohon 'matoa' umumnya berbuah sekali dalam setahun dan buahnya memiliki rasa yang manis.

Selain manis, buah pohon 'matoa' bermanfaat untuk kesehatan dan bernilai ekonomis. Pohon 'matoa' juga simbol ketahanan dan keberkahan alam.

Adapun manfaat yang dimaksud, antara lain kesatu, menurunkan tekanan darah tinggi karena kandungan zat yang bersifat diuresis. Kedua, dapat menangkal penyakit kronis karena kandungan zat tanin yang merupakan antioksidan. Ketiga, dapat menjaga kesehatan kulit karena mengandung vitamin E.

Keempat, kaya vitamin C yang berfungsi menangkal radikal bebas, kalsium, dan kalium. Kelima, menghilangkan stres karena mengandung beberapa senyawa yang bisa digunakan sebagai obat penenang alami. Keenam, buah 'matoa' memiliki beberapa senyawa yang bersifat antimikroba sehingga bisa memerangi bakteri di kulit wajah. (Adi)

Share:

Penanaman 1 Juta Pohon Matoa Dipusatkan di Pondok Pesantren DDI Lil Banat Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi dan memperkuat kepedulian terhadap lingkungan hidup, Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar kegiatan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa yang dilaksanakan secara serentak pada Selasa, 22 April 2025.

Di Kota Parepare, kegiatan nasional ini dipusatkan di Pondok Pesantren DDI Lil Banat Parepare, Sulawesi Selatan, dan dilaksanakan secara hybrid melalui aplikasi Zoom Meeting yang terhubung langsung dengan Kementerian Agama RI.

Acara penanaman pohon ini dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, Fitriadi beserta seluruh jajarannya, termasuk Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU), para Kepala Seksi, para Pengawas, serta seluruh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kota Parepare. Turut hadir pula Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) beserta anggota, serta perwakilan dari berbagai organisasi keagamaan seperti DDI, NU, dan Muhammadiyah. Tak ketinggalan, seluruh Kepala Madrasah dari jenjang RA, MI, MTs hingga MA se-Kota Parepare juga ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Fitriadi menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan mempererat hubungan antarumat beragama. “Kita perlu terus meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan beragama, sekaligus menjaga hubungan kita dengan Tuhan dan memperhatikan aspek lingkungan hidup yang kini menjadi perhatian bersama,” ujarnya di hadapan para peserta yang hadir.



Sementara itu, Wakil Pimpinan Pondok Pesantren DDI Lil Banat bidang Sarana dan Pembangunan, H. Rahman Fasieh, mengaku bangga dan bersyukur atas dipusatkannya kegiatan nasional ini di lingkungan pondok pesantren mereka.

“Ini adalah sebuah kehormatan besar bagi kami. Semoga kegiatan ini menjadi motivasi bagi santri dan masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” ungkapnya.

Secara keseluruhan, bibit pohon yang ditanam pada kegiatan ini berjumlah 972 bibit, dengan 70 bibit pohon ditanam secara langsung di lingkungan Pondok Pesantren DDI Lil Banat Parepare, dan sisanya didistribusikan ke seluruh madrasah dan pondok pesantren yang tersebar di Kota Parepare.

Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda madrasah dan pondok pesantren, sekaligus memperkuat sinergi lintas agama dan organisasi dalam menjaga kelestarian alam untuk generasi masa depan.(Mira/Wn)

Share:

Kemenag Kota Parepare Sukseskan Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Kementerian Agama Kota Parepare menyukseskan Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa yang merupakan program Kemenag RI dalam rangka menyambut Hari Bumi ke-55, Selasa, (22/4/2025).

Pohon Matoa yang secara ilmiah disebut Pometia Pinnata merupakan tanaman khas Papua yang memiliki buah yang manis dan unik. Pohon ini dikenal karena ukurannya yang besar, bisa mencapai 18 meter tinggi, dengan tajuk yang rindang. Selain itu, pohon Matoa juga dikenal karena berbagai manfaatnya, baik bagi kesehatan maupun lingkungan.

Kemenag Kota Parepare sendiri sebelumnya menargetkan 250 bibit pohon untuk penanaman, akan tetapi melihat antusias madrasah dan pondok pesantren ingin berkontribusi lebih sehingga mencapai 972 bibit disiapkan.

Selain itu, Kepala Kantor Kemenag Parepare, H. Fitriadi juga mengajak para Tokoh Agama dan Organisasi Masyarakat (Ormas) untuk berkolaborasi menyukseskan gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa.

"Alhamdulillah, dalam memperingati Hari Bumi sedunia, Kemenag Parepare menyukseskan program Penanaman 1 Juta Pohon Matoa dan sejenisnya di beberapa titik, seperti madrasah, pondok pesantren, dan juga Kantor Kemenag Parepare dengan jumlah hampir 1000 bibit pohon atau 972 bibit yang Insya Allah akan kami tanam hari ini," ucap H. Fitriadi saat ditemui di MAN 2 Parepare.

Ia juga menyampaikan adanya kerja sama dengan seluruh organisasi masyarakat Islam serta pemuka agama untuk menyukseskan program tersebut.

"Kami juga bersama Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Parepare serta para pemuka agama, baik dari agama Islam itu sendiri, Hindu, Budha, Katolik, Protestan, Konghucu akan melakukan penanaman pohon bersama-sama yang insya Allah akan dilaksanakan pada titik kumpul selanjutnya yaitu di Pondok Pesantren DDI Lil Banat Ujung Lare," ungkapnya.

H. Fitriadi berharap kiranya penanaman pohon ini tidak sampai di sini, akan tetapi pemeliharaannya juga harus dilaksanakan dan diperhatikan.(Achy/Wn)

Share:

Partisipasi Aktif MAN 1 Kota Parepare pada Program Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Dalam rangka mendukung program Kementerian Agama RI "Penanaman 1 Juta Pohon Matoa", MAN 1 Parepare melaksanakan kegiatan penanaman 100 pohon di area tanah sekolah. Pohon yang ditanam terdiri atas berbagai jenis, yaitu matoa, alpukat, gerseng, nangka, dan pepaya.

Kegiatan ini diawali dengan pembukaan resmi melalui Zoom oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa program penanaman pohon Matoa telah mencapai 38 ribu pohon yang tersebar di seluruh wilayah Sulawesi Selatan.

“Penanaman pohon ini tidak hanya bertujuan menghijaukan lingkungan, tetapi juga memiliki nilai manfaat dan ekonomis yang tinggi,” ungkap Ali Yafid.

Ia juga menekankan bahwa program ini adalah salah satu langkah nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan dan perlu disikapi secara maksimal oleh seluruh madrasah dan satuan kerja di bawah Kementerian Agama.

Penanaman pohon Matoa secara simbolis dipusatkan di MAN 1 Soppeng, sementara MAN 1 Parepare turut berpartisipasi dengan melibatkan seluruh Wakil Kepala Madrasah, guru, serta sebagian staf dan pegawai dalam kegiatan Zoom tersebut.

Kepala MAN 1 Parepare, Rusman Madina menegaskan pentingnya keterlibatan seluruh warga madrasah dalam mengikuti kegiatan virtual tersebut agar dapat memahami esensi dan tujuan dari program nasional ini.

Sebagai wujud konkret dari dukungan terhadap program Menteri Agama ini, MAN 1 Parepare menanam 100 pohon yang diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan madrasah dan sekitarnya.(Taqdir/Wn)

Share:

Definition List

Unordered List