--

Menghimpun seluruh berita, tulisan, jurnal bernuansa agama yang dapat menyatukan ummat

Penyerahan Sertipikat Tanah Wakaf 3 Masjid di Kota Parepare


 

Parepare, (Kemenag Parepare) – Tim Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf Kota Parepare kembali menunjukkan performanya. Tiga sertipikat tanah wakaf diserahkan kepada 3 nadzir masjid di Kota Parepare pada Selasa, 22 Juli 2025.

Adapun 3 masjid yang menerima sertipikat tanah wakaf yakni Masjid yaitu Masjid Miftahul Jannah Lapadde Kec. Ujung, Masjid Ar Rahman Lompoe Mas I Kec. Bacukiki dan Masjid Al Ikhlas Babussalam Kec. Bacukiki Barat.

Kegiatan yang berlangsung di Ruang Kerja Kepala Kejaksaan Negeri Kota Parepare disaksikan langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, H.Fitriadi; Kepala Kantor ATR/BPN Parepare, Ridwan Jali Nurcahyo; Kasubbag TU Kantor ATR/BPN Parepare, Abd. Salam; Kasi Datun ATR/BPN, Andy Malo Manurung; Penyelenggara Zakat dan Wakaf, Rifdaningsi.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya percepatan sertifikasi tanah wakaf yang dicanangkan pemerintah untuk memberikan kepastian hukum terhadap lokasi-lokasi wakaf yang selama ini belum bersertifikat.

Kakan Kemenag Parepare, H. Fitriadi menyampaikan apresiasi atas sinergi antara Kemenag, ATR/BPN dan Kajari yang telah bekerja sama secara aktif dalam mempercepat penyelesaian administrasi terkait sertifikat tanah wakaf.

“Sertifikasi tanah wakaf ini penting untuk menjaga dan melindungi asset wakaf dari potensi sengketa dan penyalahgunaan peruntukan. Saat ini, jumlah tanah wakaf yang telah terbit dan sudah diserahkan kepada nadzir wakaf sebanyak 13 sertifikat tanah wakaf. Sebuah pencapaian yang patut disyukuri dan mendapat apresiasi atas kerja keras tim selama ini dalam upaya perlindungan aset umat,”ungkapnya.

Ia berharap proses percepatan ini akan terus berlanjut hingga seluruh tanah wakaf dapat tersertifikasi dengan baik sehingga tidak menimbulkan sengketa dan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh umat.

Sementara itu Kepala Kantor Kementerian ATR/BPN menyampaikan bahwa percepatan ini sejalan dengan program nasional di bidang pertanahan, khususnya dalam pengelolaan dan pemanfaatan tanah wakaf yang legal dan aman secara hukum yang kini telah bertransformasi ke dalam bentuk digital guna meningkatkan transparansi, kemanan dan efesiensi.

Kejaksaaan Negeri Kota Parepare senantiasa berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan hukum terhadap lolasi-lokasi tanah wakaf dalam menjaga legalitas dan melindungi aset wakaf agat dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan umat.

Nadzir Masjid Miftahul Jannah Lapadde Kec. Ujung, H. Anwar Saas mengungkapkan rasa syukur atas diterimanya sertifikat tersebut.

“Ini adalah amanah besar bagi kami, sertifikat ini tidak hanya menegaskan status hukum tanah wakaf masjid, tetapi juga menjadi semangat baru bagi kami untuk terus menjaga dan memakmurkan masjid demi kemaslahatan umat,”ujarnya.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama dari Kementerian Agama yang sangat antusias mendampingi sejak awal dan melakukan koordinasi dengan pihak ATR/BPN hingga diterimanya sertifikat wakaf. “Semoga ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya,”pungkasnya.(Rifda/Wn)

Share:

Penyerahan Sertipikat Wakaf 3 Masjid di Kejaksaan Negeri Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Sinergi tiga instansi yakni Kementerian Agama, ATR/BPN, dan Kejaksaan Negeri Kota Parepare membuahkan hasil positif dan luar biasa dalam upaya percepatan sertifikasi tanah wakaf. Hal ini ditandai dengan penyerahan tiga sertipikat tanah wakaf kepada nadzir masjid yang berlangsung di ruang kerja Kepala Kejaksaan Negeri Kota Parepare pada Selasa, 22 Juli 2025.

Penyerahan sertifikat dilakukan oleh Kepala Kantor ATR/BPN bersama Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare serta Kepala Kejaksaan Negeri Kota Parepare.

Adapun sertipikat tanah wakaf yang diserahkan yaitu untuk Masjid Miftahul Jannah Lapadde Kecamatan Ujung, Masjid Ar Rahman Lompoe Mas I Kecamatan Bacukiki, dan Masjid Al Ikhlas Babussalam Kecamatan Bacukiki Barat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen bersama dalam memperkuat perlindungan hukum terhadap aset-aset wakaf di Kota Parepare. Dengan status kepemilikan yang sah secara hukum, diharapkan para nadzir dapat mengelola dan memanfaatkan tanah wakaf secara optimal demi kepentingan ibadah dan sosial masyarakat.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak, khususnya sinergi lintas instansi yang menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung gerakan nasional wakaf. “Percepatan sertifikasi tanah wakaf ini diharapkan terus berlanjut sehingga seluruh aset wakaf di Kota Parepare dapat memiliki kekuatan hukum yang jelas,”ujarnya.

Kegiatan penyerahan sertipikat ini tidak hanya menjadi simbol kolaborasi antarinstansi, tetapi juga wujud nyata kepedulian terhadap keberlangsungan fungsi keagamaan masjid. Semoga langkah ini membawa keberkahan bagi masyarakat dan menjadi pemicu semangat dalam menjaga serta memajukan aset wakaf secara profesional. Insyaa Allah mabbarakka.(Abul/Wn)

Share:

PKM Lauleng Perkenalkan Aplikasi Sipgar kepada Siswa MAN 1 Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Dalam upaya meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya kebugaran jasmani, Puskesmas Lauleng bekerja sama dengan MAN 1 Kota Parepare menggelar kegiatan pengambilan sampel tes kebugaran jasmani yang diikuti oleh siswa kelas X.D. Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan MAN 1 Kota Parepare pada Selasa pagi, 22 Juli 2025 yang bertepatan dengan jam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).

Dalam pelaksanaan tes kebugaran tersebut, para siswa diminta untuk berlari mengelilingi lapangan sejauh 1,6 kilometer sesuai dengan metode Rockport Walk Test, sebuah teknik pengukuran kebugaran kardiovaskular yang telah teruji secara ilmiah.

Turut mendampingi dalam kegiatan ini, Muhammad Nasir, guru PJOK MAN 1 Kota Parepare, yang memberikan arahan teknis kepada siswa agar pelaksanaan kegiatan berjalan dengan tertib dan aman.

Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi momentum penting bagi tim Puskesmas Lauleng untuk memperkenalkan Sipgar (Sistem Pengukuran Kebugaran Jasmani Mandiri), sebuah aplikasi besutan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dirancang untuk membantu masyarakat dalam mengukur tingkat kebugaran jasmani mereka secara mandiri.

"Aplikasi Sipgar ini sangat praktis. Cukup dengan berjalan cepat atau berlari sejauh 1,6 km, kita sudah bisa mengetahui tingkat kebugaran jantung dan paru-paru kita," ujar Ita, salah satu tenaga medis dari Puskesmas Lauleng yang turut memandu jalannya kegiatan.

Ia menjelaskan bahwa Sipgar memungkinkan pengguna untuk merekam data pribadi, melakukan pengukuran kebugaran, serta mendapatkan rekomendasi aktivitas fisik berdasarkan hasil pengujian.

Lebih jauh, aplikasi ini bertujuan untuk mendorong masyarakat, terutama generasi muda, agar lebih peduli terhadap kesehatan jasmani mereka. Dengan pendekatan yang berbasis data dan teknologi, Sipgar diharapkan mampu menjadi alat bantu yang efektif dalam menciptakan pola hidup sehat di tengah masyarakat.

Muhammad Nasir mengapresiasi kegiatan ini sebagai bagian dari pembelajaran kontekstual dalam mata pelajaran PJOK. “Ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara pendidikan dan layanan kesehatan. Siswa tidak hanya belajar teori, tapi juga langsung praktik dan mendapat edukasi berbasis teknologi,” ujarnya.

Kepala MAN 1 Kota Parepare, Rusman Madina, turut memberikan apresiasi atas inisiatif ini. “Kami sangat menyambut baik kolaborasi dengan Puskesmas Lauleng. Tes kebugaran jasmani ini sejalan dengan visi kami dalam menciptakan generasi sehat, cerdas, dan tangguh. Apalagi dengan diperkenalkannya aplikasi Sipgar, siswa bisa lebih mandiri dalam menjaga kebugarannya. Ini bentuk nyata sinergi lintas sektor untuk pendidikan yang lebih berkualitas,” ungkapnya.

Sebagai penutup kegiatan, tim Puskesmas Lauleng melakukan pengisian buku tamu digital MAN 1 Kota Parepare melalui pemindaian barcode buku tamu yang tersedia. Langkah ini menjadi bagian dari tata kelola digitalisasi administrasi madrasah yang semakin berkembang.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa MAN 1 Kota Parepare dapat memahami pentingnya menjaga kebugaran jasmani serta memanfaatkan teknologi seperti Sipgar untuk memantau dan meningkatkan kesehatan mereka secara mandiri.(Akbar/Wn)

Share:

Kasi PHU Kemenag Parepare Hadiri Tasyakuran dan Evaluasi Penyelenggaraan Haji Embarkasi Makassar 1446 H/2025 M

 


Takalar, (Kemenag Parepare) – Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, H. Jami, menghadiri kegiatan Tasyakuran dan Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Embarkasi Makassar Tahun 1446 H/2025 M yang dilaksanakan di Hotel Wisata Pantai Galesong, Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar pada Senin, 21 Juli 2025.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur atas berakhirnya operasional penyelenggaraan ibadah haji tahun ini serta menjadi ajang evaluasi untuk peningkatan layanan di masa yang akan datang.

Hadir dalam acara tersebut Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI, Prof. Hilman Latief, Sesditjen PHU H.M. Arfi Hatim, Tenaga Ahli Menteri Agama H. Bunyamin, Kakanwil Kemenag Sulsel H. Ali Yafid beserta jajaran, Kepala UPT Asrama Haji Sudiang Makassar, para Kepala Kantor Kemenag kabupaten/kota se-Sulsel, para Kasi PHU, serta para petugas kloter.

Dalam sambutannya, Dirjen PHU Prof. Hilman Latief menyampaikan bahwa layanan haji di Embarkasi Makassar tahun ini mengalami banyak peningkatan, baik dari segi layanan asrama maupun penerbangan. Ia juga menginformasikan bahwa saat ini DPR RI sedang membahas Undang-Undang Badan Penyelenggara Haji (BPH) RI yang akan menentukan siapa yang berwenang membentuk Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) pada tahun 2026 mendatang.

Kakanwil Kemenag Sulsel, H. Ali Yafid, dalam laporannya menegaskan bahwa seluruh proses operasional haji dari pemberangkatan hingga pemulangan jemaah berjalan dengan baik dan lancar. Keberhasilan tersebut menurutnya tidak lepas dari sinergi dan kerja sama semua unit kerja terkait di lingkungan Embarkasi Makassar.

"Insya Allah, bila tahun depan penyelenggaraan haji masih berada di bawah Kementerian Agama, Embarkasi Makassar siap memberikan layanan terbaik," ucapnya.

Sementara itu Kasi PHU Kantor Kemenag Kota Parepare, H. La Jami mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran operasional haji tahun ini dan mengapresiasi kegiatan evaluasi yang sekaligus menjadi ajang silaturrahim antarpejabat pusat, Kanwil Kemenag Sulsel, dan jajaran pelaksana haji kabupaten/kota.

"Kami bersyukur penyelenggaraan ibadah haji tahun ini berjalan dengan baik, dan Parepare turut ambil bagian dalam menyukseskan pelaksanaan haji khususnya Kloter 21 dan 41. Bahkan saya sendiri mendapat amanah sebagai pembimbing ibadah Kloter 21," ujarnya.

Sebagai bentuk apresiasi, pada momen tasyakuran ini, Kanwil Kemenag Sulsel juga memberikan piagam penghargaan kepada sejumlah pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.(Jawwad/Wn)

Share:

Operator Simkah Kemenag Parepare Ikuti Konsolidasi Pelaporan Bimwin dan Keluarga Sakinah


Makassar, (Kemenag Parepare) – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan melalui Bidang Urusan Agama Islam menggelar Konsolidasi Pelaporan Bimwin dan Keluarga Sakinah Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Aerotel Smile Makassar selama dua hari Senin-Selasa, (21-22 Juli 2025).

Kegiatan tersebut dihadiri Operator Sistem Informasi Manajemen Nikah perwakilan Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se-Sulsel. Kemenag Kota Parepare dalam hal ini diwakili oleh Eka Perawati.

Kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan pelaporan data yang akurat, terintegrasi, dan responsive terhadap dinamika masyarakat.

Hal tersebut senada dengan penyampaian Kepala Bidang Urais Kanwil Kemenag Sulsel, H Abdul Gaffar. “Kegiatan ini bertujuan untuk menyinkronkan data dari KUA sampai pusat agar diperoleh data yang akurat secara berjenjang,”ungkapnya.


Selain rekonsiliasi data Bimbingan Perkawinan (Bimwin) dan Keluarga Sakinah (KS), dalam kegiatan ini juga membahas hal-hal teknis yang ada di seksi Bimas Islam. Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan Eka Perawati.

“Kegiatan ini sangat baik dan memberi dampak positif, selain rekonsiliasi data Bimwin dan Keluarga Sakinah juga membahas hal-hal teknis yang ada di Seksi Bimas Islam,”ujarnya.

Selain itu, lanjut Eka, banyak motivasi yang didapatkan, bimbingan dan mendengar aspirasi teman-teman di daerah. “Semoga ke depan kegiatan ini dapat berkesinambungan menjadikan Seksi Bimas Islam lebih baik lagi,”imbuhnya.

Di sela-sela kegiatan, disampaikan pengumuman Realisasi Batas Maksimum Pencairan (MP) se-Sulawesi Selatan Tahun 2025 yang menempatkan Kemenag Kota Parepare di posisi kedua. Data ini merupakan rilis dari Kemenag pusat untuk wilayah Sulawesi Selatan periode Semester 1 Tahun 2025.

Hasil tidak mengkhianati usaha dengan kata lain kerja keras dan usaha yang tulus akan selalu membuahkan hasil yang positif. Hal ini tidak lepas dari giat bagian Keuangan, Perencana, dan Seksi Bimas Islam yang terus melakukan koordinasi dan konsultasi yang sangat intens.

Adapun daftar urut realisasi terbesar Batas MP se-Sulsel yakni:

1. Kemenag Sidrap 97,78%

2. Kemenag Parepare 95,75%

3. Kemenag Enrekang 95,55%

4. Kemenag Bone 90,48% (Eka/Wn)

Share:

PKM Lauleng Gelar Pemeriksaan Kesehatan di MAN 1 Kota Parepare

 



Parepare, (Kemenag Parepare) - Suasana pagi masih memeluk aroma semangat usai upacara bendera Senin, 21 Juli 2025, ketika ruang kelas X.A di MAN 1 Kota Parepare berubah menjadi pusat perhatian. Bukan karena ujian atau lomba, tetapi karena hadirnya sebuah kepedulian yang begitu bermakna yaitu pemeriksaan kesehatan gratis dari Puskesmas Lauleng.

Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas medis, tapi sebuah pesan kuat bahwa kesehatan adalah pondasi utama pendidikan yang bermutu. Di balik stetoskop dan tensimeter, para tenaga kesehatan membawa misi kemanusiaan, menyemai kesadaran, membasmi ketidaktahuan.

Diawali dengan sesi edukatif dari Nurwanti, tenaga kesehatan yang tampil penuh semangat, para siswa diajak menyelami topik-topik penting seperti penyakit kusta, kenali gejalanya, ketahui penyebabnya, dan cara pencegahannya. Bukan ceramah yang membosankan, melainkan dialog yang hidup, penuh interaksi, dan kaya makna.

Tak lama berselang, giliran tubuh bicara. Pemeriksaan kesehatan menyeluruh dimulai dari tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan darah, gula darah, penglihatan, hingga buta warna. Ruangan kelas berubah menjadi medan refleksi tentang bagaimana kita menjaga tubuh, menghargai hidup, dan mengantisipasi ancaman yang tak kasat mata.

Menariknya, banyak cerita tumbuh dari balik alat medis. Abi, salah satu siswa yang mengikuti pemeriksaan, sempat merasa waswas.

"Awalnya saya takut sekali dengan jarum suntik. Tapi setelah diperiksa, ternyata nggak sakit sama sekali. Rasanya cuma seperti digigit semut," ujarnya sambil tersenyum lega.

Pengalaman itu menjadi momen kecil tapi bermakna, mengikis stigma dan membuka jalan bagi keberanian merawat diri.

Sebagai langkah lanjutan, Adriani dari Puskesmas Lauleng membagikan kuesioner kepada peserta didik. Ini bukan formalitas, melainkan bahan evaluasi untuk mengukur seberapa sadar generasi muda akan pentingnya gaya hidup sehat. Hasil pemeriksaan pun dititipkan melalui wali kelas, agar setiap siswa tahu, pahami, dan peduli terhadap kondisi tubuhnya sendiri.

Kepala MAN 1 Kota Parepare, Rusman Madina, menyambut hangat kegiatan ini. Dalam pernyataannya yang penuh makna, beliau mengatakan:

“Kami sangat berterima kasih kepada Puskesmas Lauleng atas sinergi dan kepeduliannya terhadap kesehatan warga madrasah. Pemeriksaan seperti ini sangat penting, tidak hanya untuk mendeteksi sejak dini kondisi kesehatan siswa, tapi juga untuk membangun budaya hidup sehat di lingkungan madrasah,”ujarnya.

Apresiasi ini tidak berhenti pada kata-kata, tapi menyalakan harapan: bahwa sinergi lintas sektor seperti ini akan menjadi budaya baru dalam pendidikan. Karena madrasah sehat adalah jembatan menuju generasi kuat.

Kegiatan ini tidak hanya menyehatkan tubuh, tapi juga mencerahkan cara pikir. Ia mengajarkan bahwa kesehatan bukanlah milik rumah sakit semata, tapi tanggung jawab bersama yang dimulai dari ruang kelas ini. Satu pemeriksaan hari ini, sejuta peluang untuk masa depan yang lebih cerah.(Akbar/Wn)

Share:

Wujudkan Madrasah Berbasis Bahasa Arab, MA DDI Lil Banat Parepare Gelar Halaqah Arabiyah

 



Parepare, (Kemenag Parepare) – Halaqah Arabiyah sebagai salah satu ekstrakurikuler unggulan di Madrasah Aliyah DDI Lil Banat secara resmi dibuka di Aula 1 Pondok Pesantren DDI Ujung Lare Parepare pada Sabtu, 19 Juli 2025.

Mengangkat tema yang memotivasi “Berbicara Bahasa Arab Lebih Baik Salah daripada Diam Tak Berkata”, kegiatan ini bertujuan untuk membangun keberanian siswa dalam berbahasa Arab secara aktif di lingkungan madrasah.

Kegiatan ini dihadiri Pengawas MA, Hj. Hasnani yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa halaqah ini merupakan salah satu langkah nyata dalam mengembangkan budaya bahasa Arab di madrasah.

“Kami ingin anak-anak tidak hanya belajar bahasa Arab sebagai pelajaran, tapi juga mempraktikkannya dengan berani dan percaya diri,” ujarnya.


Sementara itu, Pimpinan Pondok dalam hal ini diwakili Sekretaris Pondok, Muh. Akib saat membuka Halaqah Arabiyah ini, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif kegiatan ini.

“Kegiatan seperti ini harus terus didorong. Bahasa Arab adalah kunci untuk memahami ilmu agama, dan harus dibiasakan sejak dini. Tema yang diangkat juga sangat relevan karena dalam belajar, kesalahan adalah bagian dari proses,”ujarnya.

Acara resmi dibuka dengan pengalungan atribut peserta halaqah oleh Sekretaris Pondok didampingi Pengawas Madrasah secara simbolis kepada dua perwakilan siswa. Pengalungan ini menjadi penanda dimulainya rangkaian kegiatan Halaqah Arabiyah yang akan berlangsung hingga Jumat 25 Juli 2025.

Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi perkenalan halaqah, pembagian kelompok muhadatsah (percakapan), serta kosa kata bahasa Arab oleh siswi anggota halaqah.

Para peserta tampak antusias dan bersemangat mengikuti rangkaian kegiatan, apalagi setelah mendengar motivasi dari para pendamping tim instruktur bahasa Arab.

Ketua Pelaksana, Nurmuthmainnah menyampaikan bahwa halaqah ini merupakan ekstrakurikuler khusus yang merupakan program unggulan Madrasah Aliyah DDI Lil Banat bertujuan untuk memperdalam kemampuan bahasa Arab para siswi.

Kegiatan halaqah ini diharapkan menjadi ruang latihan dan pembiasaan yang efektif dalam mewujudkan madrasah berbasis bahasa Arab, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap bahasa Al-Quran.(Lel/Wn)

 

Share:

Definition List

Unordered List