--

Menghimpun seluruh berita, tulisan, jurnal bernuansa agama yang dapat menyatukan ummat

Pengecekan Golongan Darah Siswa MAN 2 Kota Parepare

Parepare, (Kemenag Parepare) - Cek golongan darah siswa merupakan satu dari beberapa agenda kerja kolaborasi Pengurus Palang Merah Remaja (PMR) dengan Pengurus Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare periode kepengurusan 2024-2025. 

Olehnya itu, Pengurus PMR berkolaborasi dengan Pengurus UKS mengadakan pengecekan golongan darah kepada sejumlah siswa dimaksud. Kegiatan yang diadakan Jumat, 8 Agustus 2025 ini didukung penuh oleh Tim Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Lumpue, Kota Parepare dengan mengutus petugas.

Berdasarkan penjelasan Pembina PMR dan Pembina UKS MAN 2 Kota Parepare, Hj. Suriati dan Andi Helmiati, kegiatan yang diadakan di aula madrasah tersebut diikuti sejumlah siswa sebagai peserta. 

"Pengecekan golongan darah Siswa MAN 2 Kota Parepare adalah tes untuk menentukan tipe golongan darah siswa tersebut yang meliputi sistem ABO dan resus. 

Tes ini penting untuk transfusi darah, transplantasi organ, dan untuk mengetahui potensi risiko kesehatan tertentu. Tes ini pula bertujuan mengidentifikasi jenis golongan darah siswa berdasarkan ada atau tidaknya antigen pada permukaan sel darah merah," jelasnya.

Alhasil, Uwais Al Qarni selaku Petugas Pemeriksa dari Puskesmas Lumpue Kota Parepare melaporkan kepada tim redaksi bahwa hasil tes dari 51 siswa yang terdata sebagai peserta akan menunjukkan jenis golongan darah (A, B, AB, atau O) dan status resus (positif atau negatif).

"Setelah melakukan pengecekan terhadap 51 siswa yang terdata sebagai peserta, hasil tes menunjukkan ada 17 siswa bergolongan darah A+; 13 siswa bergolongan darah B+; 2 siswa bergolongan darah AB+; dan 19 siswa bergolongan darah O+," rincinya kepada tim redaksi.  (Adi)

Share:

Pentingnya Mengingat Kematian dalam Literasi Al-Qur'an di MAN 2 Kota Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Jika kita berbicara tentang kematian maka manusia kadang lupa akan dahsyatnya kematian itu. Mereka kadang terlena dengan kehidupan dunia yang fatamorgana. Bahkan, mereka menganggap kehidupan dunia yang hanya sekali, bisa dirasakan berkali-kali. 

Anehnya lagi, manusia zaman sekarang seakan-akan tidak ingin merasakan kematian. Padahal, sesungguhnya kematian itu akan datang kapan pun dan di mana pun. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an Surah Al-Waqiah ayat 60 yang terjemahannya: "Kami telah menentukan kematian masing-masing di antara kamu dan kami tidak lemah".

Oleh karenanya, dengan iman yang kuat, dengan doa yang rapat, dan dengan ibadah yang tidak sesaat, kita seharusnya percaya diri dan mempersiapkan diri untuk mengalami kematian. Kita harus senantiasa berdoa untuk mati dalam keadaan husnul khatimah serta diridai oleh Allah swt..

Demikian itulah inti nasihat yang disampaikan oleh Aisyah Subhan ketika memberikan kuliah tujuh menit (kultum) dalam gelaran Literasi Al-Qur'an di Halaman Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare. 

Literasi Al-Qur'an yang berlangsung Jumat, 8 Agustus 2025 tersebut merupakan giliran Siswa Kelas XII A-2 MAN 2 Kota Parepare, dipandu oleh Salsabila. Ada pula Pembacaan Tilawah oleh Ahmad Fadil dan Pembacaan Doa oleh Nashib Madani. Sedangkan Zahra Nur Azizah dan Balqis Ratizulkha yang memimpin Pembacaan Surah Yasin. (Adi)

Share:

Kemenag Parepare Ukur 2 Tilok Arah Kiblat Masjid R.S. Hasri Ainun Habibie

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Kementerian Agama Kota Parepare melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) menggelar pengukuran arah kiblat di lingkungan Rumah Sakit Regional dr. Hasri Ainun Habibie, Kamis (7/8/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian persiapan pendirian Masjid yang diberi nama Masjid Baitul Hayah. Meskipun terik matahari menyengat, tim Bimas Islam bersama pegawai Rumah Sakit tetap bersemangat menjalankan pengukuran arah kiblat di masjid yang akan dibangun tersebut. Semangat mereka menunjukkan pentingnya akurasi dalam menentukan arah shalat.

Pengukuran dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Bimas Islam, H. Hasan Basri. Kegiatan ini juga dihadiri Wakil Direktur Pelayanan, dr. Linda Iriani Raflus, Kepala Bagian Keuangan dan Perencanaan, Muhammad Husni, serta para pegawai rumah sakit.

H. Hasan Basri menjelaskan, tujuan utama pengukuran arah kiblat adalah memastikan umat Islam bisa melaksanakan salat menghadap Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah, dengan tepat. "Ini merupakan salah satu syarat sahnya salat dalam Islam," ujarnya.


Ia menambahkan, kondisi cerah seperti saat itu sangat ideal untuk pengukuran arah kiblat karena pengukuran tidak bisa dilakukan saat mendung. Terik matahari justru memudahkan proses ini.

Melihat situasi dan kebutuhan, pihak rumah sakit menyarankan agar pengukuran dilakukan di dua titik lokasi untuk memastikan akurat dan fleksibel bagi pembangunan masjid.

Wakil Direktur RS, dr. Linda, menyampaikan bahwa Wali Kota Parepare sempat mengunjungi wilayah tersebut dan menunjuk titik lokasi lain untuk pembangunan Masjid Baitul Hayah. Karena itu, ia minta agar tim Bimas Islam juga mengukur arah kiblat di titik kedua tersebut.

Dua titik pengukuran yang dipilih adalah di depan bangunan Instalasi Gizi dan sebelah barat dekat Gudang Instalasi Listrik, sebagai langkah persiapan pembangunan masjid baru di lingkungan rumah sakit.

Pengukuran ini menunjukkan komitmen bersama untuk menyediakan fasilitas ibadah yang sesuai syariat dan nyaman bagi warga rumah sakit dan masyarakat sekitar.(Achy/Wn)

 

 

Share:

Kilas Informasi Pelaksanaan ANBK Siswa MAN 2 Kota Parepare


Parepare, (Kemenag Parepare) - Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) bagi Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare terjadwal berlangsung selama dua hari yang terbagi dalam tiga sesi setiap hari. Tiap sesi diikuti oleh 15 siswa terpilih sebagai peserta. 

ANBK merupakan program evaluasi berbasis komputer yang diselenggarakan oleh Kemendikbud untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses, dan hasil pembelajaran di satuan pendidikan. 

ANBK dilaksanakan dengan tiga instrumen, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Literasi dan Numerasi; Survei Karakter; serta Survei Lingkungan Belajar. 

AKM mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) siswa. Survei Karakter mengukur sikap, nilai keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter siswa. Survei Lingkungan Belajar mengukur kualitas berbagai aspek input proses belajar-mengajar di kelas maupun tingkat satuan pendidikan. 

Berkenaan dengan itu, Staf Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) bersama Pendamping Madrasah Aliyah mengadakan pemantauan hari kedua pelaksanaan ANBK Siswa MAN 2 Kota Parepare pada Kamis, 7 Agustus 2025. 

Pemantauan pelaksanaan ANBK bagi Siswa MAN 2 Kota Parepare ini dilakukan di Laboratorium Komputer sebagai pusat pelaksanaan. Pada kesempatan ini pula, Said Jusman dan Najamuddin selaku Teknisi dan Proktor melaporkan bahwa ANBK bagi Siswa MAN 2 Kota Parepare mulai hari pertama instrumen Literasi dan Survei Karakter hingga hari kedua instrumen Numerasi dan Survei Lingkungan Belajar berjalan lancar dan sukses. (Adi)

Share:

KPU Bulan Demokrasi MAN 2 Kota Parepare Lakukan Pendaftaran dan Pengundian

Parepare, (Kemenag Parepare) - Tahap awal pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) dan Ketua Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare resmi dilakukan pada Kamis, 7 Agustus 2925.

Bertempat di halaman madrasah, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bulan Demokrasi MAN 2 Kota Parepare terlebih dahulu menerima berkas pendaftaran kandidat calon ketua. Selanjutnya, KPU Bulan Demokrasi tersebut melakukan pengundian nomor urut secara digital.

Berdasarkan pantauan tim redaksi, ada lima kandidat Ketua OSIM yang telah mendaftarkan diri sekaligus mendapat nomor urut, yakni Muhammad Farhan (5); Dzaki Dzulkhair (1); Muhammad Afreza Pahlevi (4); Sri Wahyuni Mulyadi (3); dan Sry Wahyuni (2).

Kandidat Ketua Majelis Perwakilan Kelas (MPK) juga ada lima orang, yakni Naufal Ahmadinejad (1); Andi Muhammad Alfian A.(2); A. Pasha Anugrah Syawal (5); Rohani (3); dan Nurfadillah (4).

Lanjut, kandidat Ketua Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) ada Andi Djurana (3); Aiman Fadil (2); Rif'ah Zhaimatul Adila (5); Siti Salmiah Rasyadah (4); Raidul Annadif Rajab (1).

Kandidat Ketua Palang Merah Remaja (PMR), yaitu Indriani Syamsuddin (2); Pebriani (4); Wulan Islamadina (3); Fauzan Fitriady (1). Kandidat Ketua 'English Meeting Club' (EMC) dihuni Muhammad Adnan (3), Naufal Azzaky Masuara (2); Fitri Dwi Suharsi Supri (1).

Kemudian, kandidat Ketua Ambalan Putra, ada Muhammad Parel Subair (1) dan Muhammad Resky Aditya Tauriza (2). Disusul kandidat Ketua Ambalan Putri, ada Najwa Tul Asri (2) dan Nurul Zahra Afifah (1). Sedangkan kandidat Ketua Remaja Masjid, yaitu Nourah Hul Jannah (2) dan Alman Ahmad (1).

Berikut yang mendaftar sebagai kandidat Ketua Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), yakni Zulfi Zumla (3); Fadillah (1); Andi Yasmin Khairunnisa (2); Nayla Ramdani (4).

Lalu, Hayatul Lisna (1); Salsabila Utami (2);Andi Tenri Sa'na Mappanyompa (4); Iman Ananda Negara (3); yang mendaftar sebagai kandidat Ketua Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R).

Laporan terakhir dari Muhammad Pasha Dzikhrul Karim sebagai Ketua KPU Bulan Demokrasi MAN 2 Kota Parepare menyatakan bahwa Ahmad Muflih (1); Azizah Umril (4); Ahmad Khalid (3); dan Keisya Amelia (2). (Adi)

Share:

Penzawa Paparkan Urgensi dan Transparansi Pengelolaan Zakat Wakaf di Radio Peduli Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan zakat dan wakaf yang akuntabel dan transparan, Radio Peduli Parepare menggelar Talkshow bertajuk urgensi dan transparansi pengelolaan zakat dan wakaf, Kamis, 7 Agustus 2025.

Talkshow kali ini menghadirkan narasumber dari Kementerian Agama Kota Parepare yakni Penyelenggara Zakat dan Wakaf, Rifdaningsi yang mewakili Kepala Kantor Kemenag Kota Parepare.

Pegawai yang sudah lama berkecimpung dan menangani masalah zakat ini, memberikan pemaparan terkait pentingnya pengelolaan zakat dan wakaf yang transparan dalam pembangunan keumatan.

Ia menekankan bahwa zakat dan wakaf adalah dua instrumen keuangan Islam yang tidak hanya bernilai ibadah tetapi juga berperan besar dalam membangun kesejahteraan sosial.

“Di satu sisi zakat membersihkan harta dan menguatkan solidaritas sosial, di sisi lain wakaf menjadi investasi ibadah untuk kemaslahatan umat, baik di bidang pendidikan, kesehatan hingga pemberdayaan ekonomi,”jelasnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa zakat dan wakaf harus dikelola dengan baik agar keduanya dapat berfungsi dengan baik karena jika tidak dikelola dengan baik maka keduanya akan kehilangan fungsinya.

“Zakat dan wakaf akan kehilangan fungsinya bila tidak dikelola secara transparan, akuntabel dan keterbukaan. Di sinilah pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pengelola zakat, nadzir wakaf, tokoh agama dan seluruh elemen masyarakat,”ungkapnya.

Respon dari pendengar cukup antusias, ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang masuk melalui saluran interaktif. Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat terhadap zakat dan wakaf semakin meningkat dan perlu terus digalakkan melalui pendekatan edukasi dan komunikasi.

“Kami dari Kementerian Agama Kota Parepare terus berkomitmen untuk menguatkan edukasi masyarakat tentang zakat dan wakaf baik melalui kegiatan penyuluhan keagamaan, literasi hingga kampanye digital. Mari bersama kita bangun kesadaran, kita kuatkan kepercayaan dan kita wujudkan pengelolaan zakat dan wakaf yang transparan, amanah dan produktif sehingga berdampak terhadap kemaslahatan umat,”tandasnya.(Rifda/Wn)

 

 

Share:

Pertemuan Rutin IGRA Kota Parepare, Pengawas Ingatkan Kompetensi yang Harus Dimiiki Guru

 


Parepare, (Kemenag Parepare) – Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kota Parepare kembali menggelar pertemuan yang dilaksanakan di RA UMDI Al Ihsan pada Selasa, 5 Agustus 2025.

Kegiatan ini merupakan program rutin yang dilaksanakan setiap bulannya sebagai wadah untuk meningkatkan kompetensi para guru melalui informasi yang disampaikan narasumber atau sharing pengalaman sesama guru.

Para guru terlihat antusias mengikuti kegiatan ini, terlihat hadir sekitar 50 guru dari 17 RA se-Kota Parepare.

Ketua IGRA Kota Parepare, Suryani dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pertemuan seperti ini sehingga ia berharap para guru aktif mengikuti setiap kali dilaksanakan.

“Saya berharap para guru yang belum sempat hadir pada kesempatan ini, agar ke depannya bisa juga aktif ikut karena dalam pertemuan seperti ini kita akan mendapatkan berbagai informasi dari narasumber baik itu dari Kakan Kemenag, Kasi Pendidikan Madrasah dan Pengawas (Pendamping Satuan Pendidikan),”ujarnya.

Sementara itu, Pengawas RA, Ismail pada kesempatan tersebut menjelaskan tentang kompetensi yang harus dimiliki kepala madrasah.

“Ada lima kompetensi yang harus dimiliki kepala madrasah yakni kompetensi manajerial, kewirausahaan, supervisi, kepribadian, dan sosial,”ungkapnya.

Sedangkan untuk guru, lanjut Ismail, harus memiliki empat kompetensi yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan atau keterampilan guru mengelola proses pembelajara atau interaksi belajar mengajar dengan peserta didik. Kompetensi kepribadian berkaitan dengan karakter guru, yang wajib dimiliki agar menjadi teladan bagi para peserta didik. Selain itu, para guru juga harus mampu mendidik para muridnya agar membantu mereka memiliki kepribadian yang baik.

Kompetensi profesional ini adalah kemampuan atau keterampilan yang harus dimiliki guru agar tugas-tugas keguruan dapat diselesaikan dengan baik dan benar. Keterampilan ini berkaitan dengan hal-hal yang teknis dan berkaitan langsung dengan kinerja guru.

Sedangkan kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Pada kesempatan tersebut, Pengawas juga menyampaikan terkait juknis PPG di mana guru harus memiliki minimal 24 jam perminggu dan maksimal 40 jam per minggu.

Terakhir, ia menyampaikan agar menciptakan lingkungan kerja yang baik dengan menjalin kekompakan dan kebersamaan dalam melaksanakan tugas.

“Untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, harus ada kekompakan antara kepala madrasah dan guru, saling menghargai satu sama lainnya karena apabila di madrasah tidak ada kekompakan maka madrasah tidak bisa berkembang dengan baik,”pungkasnya.(Ismail/Wn)

Share:

Definition List

Unordered List