Parepare, (Kemenag Parepare) - Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) MTS Kota Parepare menyelenggarakan workshop Cerdas Digital, Luhur Spritual dengan mengusung tema "Pembuatan Media Pembelajaran melalui Pemamfaatan Artificial Intelegence (AI) dalam Bingkai Kurikulum Cinta dan Moderasi Beragama".
Peserta workshop terdiri dari guru-guru dari berbagai mata
pelajaran tingkat Tsanawiyah negeri dan swasta se-Kota Parepare, yang akan
berlangsung di Gedung Pusat Pelayanan Haji dan Umrah terpadu (PLHUT) Kota
Parepare selama dua hari, (4-5 Agustus 2025).
Mereka diberikan pelatihan tentang cara menggunakan AI untuk
membuat media pembelajaran yang inovatif, serta pengenalan modul ajar deep learning.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, H. Fitriadi dalam
arahannya mengharapkan kepada semua guru-guru untuk selalu meningkatkan
kompetensinya, termasuk dalam memamfaatkan teknologi yang ada, dalam membuat
media pembelajaran yang menarik dan inovatif.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa ada 4 indikator untuk menilai
moderasi beragama. “Dalam menilai moderasi beragama ada empat indikator yakni
komitmen kebangsaan, anti kekerasan, toleransi dan penerimaan terhadap tradisi.
Mari kita saling berbagi ilmu, bersahabat dengan lingkungan dan alam sekitar,”ajaknya.
Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Seksi Pendidikan
Madrasah (Plt. Kasi Penmad), H. Syaiful Mahsan dalam paparan materinya mengenai
Kurikulum Cinta dan Implementasinya, menjelaskan bahwa.
"Kurikulum berbasis cinta akan diterapkan di madrasah
yang didasarkan pada setiap pembelajaran pada pengembangan karakter untuk semua
mata pelajaran, sehingga tujuan kurikulum cinta yakni melahirkan insan yang
humanis, nasionalis, toleran dan selalu mengedepankan cinta menjadi aspek dasar
dalam kehidupan,”jelasnya.
Awaluddin Syaddad selaku narasumber ‘Pengenalan Konsep Deep
Learning, menjelaskan secara detail komponen-komponen penting dari Kurikulum Merdeka,
mulai dari Capaian Pembelajaran(CP), Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP), Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKATP) hingga
pemaparan konsep contoh modul ajar deep learning atau pembelajaran bermakna.
Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini, diskusi
interaktif antar peserta dan pemateri. Para peserta juga diberikan kesempatan
untuk mempraktikkan langsung pembuatan media pembelajaran berbasis AI yang di
bimbing langsung oleh Asrullah, salah seorang pemateri, mulai dari penggunaan
platform dan aplikasi AI, menyusun modul ajar, membuat presentasi serta
evaluasi otomatis.(Risna/Wn)
0 comments:
Posting Komentar