Parepare, (Kemenag Parepare) - Pagi itu, Ruang Laboratorium Komputer MAN 1 Kota Parepare tak hanya dipenuhi oleh deretan perangkat digital, tetapi juga oleh emosi manusiawi yang menggugah hati.
Jum’at, 20 Juni 2025 menjadi momentum yang menjadi saksi
betapa pentingnya sebuah rapor: bukan sekadar selembar kertas, tetapi simbol
perjalanan, perjuangan, dan pencapaian yang layak dirayakan.
Senyum hangat menyambut para orang tua yang mulai
berdatangan. Bukan sekadar tamu, mereka adalah mitra sejati dalam dunia
pendidikan. Acara dimulai dengan sambutan penuh semangat dari panitia
pelaksana, lalu dilanjutkan dengan prosesi inti: pembagian rapor semester genap
tahun ajaran 2024/2025.
Pembagian rapor kali ini berbeda. Ada warna emosional yang
lebih pekat dari biasanya. Ada kilau kebanggaan di mata orang tua. Ada binar
semangat dalam sorot mata para siswa. Terlebih, ketika para siswa peringkat 1,
2, dan 3 di tiap kelas dipanggil satu per satu untuk menerima bingkisan dan
sertifikat penghargaan. Sebuah bentuk apresiasi sederhana, namun penuh makna,
bahwa usaha tak pernah sia-sia.
Rapor dibagikan langsung oleh para wali kelas, Kelas X.A
oleh Suriyanti, X.B oleh Hj. Nuraeni, X.C oleh Suriani, XI.A oleh Hastuti, XI.B
oleh St. Mudrika, dan XI.C oleh St. Rafiah.
Lalu datang momen yang menghentak sanubari, saat seorang ibu
menerima rapor anaknya, Musdalifa dari XI.C yang sedang dirawat di rumah sakit.
Ruangan hening, lalu meledak dalam tepuk tangan. Tidak ada kata-kata yang cukup
untuk menggambarkan kekuatan seorang ibu. Sebuah potret keteguhan yang membekas
di hati.
Dalam suasana penuh haru itu, Wakamad Kurikulum, Khadijah,
tampil memberi arah. Bukan sekadar nasihat, tapi panduan moral: Pendidikan
bukan hanya tentang angka, tapi juga karakter. Sekolah dan orang tua harus
bergandeng tangan, bukan hanya saat rapor dibagikan, tapi sepanjang jalan
pendidikan.
Kemudian, Bun’yamina Hidayati, Wakamad Kesiswaan yang juga
merangkap Plh. Kepala Madrasah, menyapa hadirin. Ia menyampaikan permohonan
maaf karena Kepala Madrasah Rusman Madina sedang bertugas di luar kota.
Selanjutnya, ia mengumumkan bahwa libur semester mulai
tanggal 21 Juni hingga 13 Juli 2025. Tapi jangan keliru, libur bukan berarti
berhenti belajar.
"Gunakan liburan untuk hal-hal bermanfaat. Bantu orang
tua, latih kemandirian, dan bagi yang akan ikut lomba Matematika, jangan
kendor! Belajar adalah gaya hidup, bukan sekadar kewajiban,"tegasnya
menyemangati siswa.
Tepat saat suasana mencapai titik penuh makna, ia menutup
acara dengan satu kata penuh energi: “Alhamdulillah”. Sebuah penanda bahwa
proses telah selesai, namun perjalanan pendidikan belum berakhir.
Sambil menyantap hidangan sederhana yang disediakan, para
orang tua dan siswa meninggalkan ruangan dengan hati penuh syukur dan kepala
penuh harapan. Hari itu, MAN 1 Kota Parepare tak hanya membagikan rapor, mereka
membagikan semangat, harapan, dan masa depan.
Karena dibalik setiap angka di rapor, ada cerita. Dan di balik
setiap cerita, ada masa depan yang sedang dibentuk bersama.(Akbar/Wn)
0 comments:
Posting Komentar