--

Menghimpun seluruh berita, tulisan, jurnal bernuansa agama yang dapat menyatukan ummat

Tim MAN 2 Kota Parepare Raih 4 Juara pada Festival Hari Santri se-Sulselbar

Parepare, (Kemenag Parepare) - Festival Hari Santri yang diselenggarakan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare telah usai pekan lalu. Praktis para pemenang lomba atau pertandingan pun telah ditetapkan. 

Tim Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare yang menjadi satu-satunya madrasah ikut berkompetisi dengan 31 tim dari Pondok Pesantren (Pontren) se-Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) pun berhasil memperoleh 4 juara.

Rincinya, Tim Bulu Tangkis Putra MAN 2 Kota Parepare ditetapkan sebagai Juara 1 setelah di final mengalahkan Tim Bulu Tangkis Putra Pontren DDI Mangkoso, Barru. Sebaliknya, Tim Putri MAN 2 Kota Parepare meraih Juara 2 setelah kalah dari Tim Putri Pontren DDI Mangkoso, Barru.

Prestasi lainnya, Tim Tennis Meja Putri MAN 2 Kota Parepare hanya mampu meraih Juara 3. Begitu pula Lomba Hifdzil Qur'an kategori Putri. Perwakilan MAN 2 Kota Parepare juga berhasil meraih Juara 3.

Oleh sebab itu, sebagai bentuk penghargaan maka pada momen Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang berlangsung Selasa, 28 Oktober 2025 di Lapangan Upacara MAN 2 Kota Parepare, Hj. Darna Daming selaku Kepala Madrasah berkenan melakukan seremoni penyerahan piala, sertifikat, dan sejumlah hadiah. (Adi)

Share:

Semangat Pemuda Menggelora di Lapangan MAN 1 Kota Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Suasana penuh semangat dan kebanggaan terasa sejak pagi hari di Lapangan MAN 1 Kota Parepare saat seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan madrasah mengikuti upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Selasa, 28 Oktober 2025.

Bertindak sebagai Pembina Upacara, Kepala MAN 1 Kota Parepare Rusman Madina yang menyampaikan pesan inspiratif tentang pentingnya meneladani semangat para pemuda 1928.

“Sumpah Pemuda mengingatkan kita tentang semangat untuk bersatu, berjuang, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Pemuda hari ini harus menjadi pelopor perubahan dengan karya nyata,” ujar Rusman dalam amanatnya.

Upacara berlangsung khidmat dan tertib. Setelah pembacaan ikrar Sumpah Pemuda, seluruh peserta upacara bersama-sama menyanyikan lagu nasional Bangun Pemuda-Pemudi Indonesia yang menggema penuh semangat di seluruh lapangan madrasah. Momen ini menjadi simbol kebersamaan dan tekad siswa MAN 1 Kota Parepare untuk terus menjaga persatuan serta menumbuhkan rasa cinta tanah air.

Menambahkan makna sejarah dari peringatan ini, A. Akbar Wahid, guru Sejarah MAN 1 Kota Parepare, mengingatkan kembali tentang latar lahirnya Sumpah Pemuda.

“Sumpah Pemuda lahir dari tekad para pemuda Indonesia yang pada 28 Oktober 1928 bersatu melampaui sekat kedaerahan demi satu tujuan: Indonesia Merdeka. Semangat itu harus terus hidup di dada generasi muda saat ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Sultanul, Ketua OSIM MAN 1 Kota Parepare, mengungkapkan rasa bangganya dapat menjadi bagian dari momentum bersejarah ini.

“Hari Sumpah Pemuda menjadi pengingat bagi kami untuk terus berkarya, berinovasi, dan menjaga semangat persatuan di madrasah. Kami ingin menunjukkan bahwa pemuda madrasah juga bisa menjadi inspirasi bagi perubahan,” ujarnya dengan penuh semangat.

Kegiatan ini menjadi refleksi bagi seluruh warga madrasah agar terus menumbuhkan semangat nasionalisme, solidaritas, dan tanggung jawab sebagai penerus bangsa. Dengan mengenakan seragam rapi dan wajah yang penuh antusiasme, para peserta menunjukkan bahwa semangat Sumpah Pemuda masih menyala terang di hati mereka. “Pemuda Pemudi Bersatu, Indonesia Merdeka”.(Akbar/Wn)

Share:

Hari Pertama Simulasi TKA di MAN 2 Kota Parepare


Parepare, (Kemenag Parepare) - Prapelaksanaan resmi Tes Kemampuan Akademik (TKA), peserta dianjurkan untuk menjalani simulasi TKA secara daring melalui laman resmi milik Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik) Kemendikdasmen.

Lebih dari sekadar latihan, simulasi TKA berperan sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan nasional. Fokus utamanya terletak pada penguatan kemampuan penalaran serta penerapan konsep dalam kehidupan nyata. 

Pentingnya simulasi TKA sebagai diagnostik awal kompetensi, membantu siswa mengidentifikasi kelemahan, melatih pemecahan masalah, memahami pola soal, meningkatkan manajemen waktu, mengurangi risiko kesalahan teknis, membangun rasa percaya diri serta kesiapan mental saat ujian sesungguhnya. 

Dari latar belakang di atas, Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare antusias mengikuti simulasi TKA yang mulai digelar Senin, 27 Oktober 2025 di Ruang Kelas Digital dan Laboratorium Komputer madrasah tersebut.

Total ada 256 Siswa Kelas XII MAN 2 Kota Parepare disebar dalam dua gelombang serta dua ruang ujian dan setiap ruang.terdiri atas tiga sesi. Proses pengerjaan soal simulasi secara daring dengan durasi waktu 2 jam persesi. 

Berpedoman dari jadwal, mata ujian simulasi TKA hari pertama ini adalah mata pelajaran wajib, meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris. Bentuk tesnya, yakni pilihan ganda biasa dan pilihan ganda kompleks dengan jumlah soal setiap mata pelajaran yang diujikan sebanyak 10 nomor. (Adi)

Share:

Tenaga Ahli Menteri Agama Berikan Penguatan Konsep Ekoteologi bagi Guru dan Siswa MAN 2 Kota Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) – Tenaga Ahli Menteri Agama RI, H. Bunyamin M. Yafid menghadiri kegiatan Penguatan Konsep Ekoteologi dalam Pembelajaran di MAN 2 Kota Parepare pada Senin, 27 Oktober 2025.

Kehadiran H. Bunyamin ini menjadi kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi MAN 2 Kota Parepare. Kedatangannya disambut hangat oleh Kepala MAN 2 Parepare, Hj. Darna Daming, bersama para guru dan siswa.

Dalam sambutannya, Kamad memperkenalkan profil MAN 2 Parepare yang telah memiliki asrama tahfz dengan santri yang berasal tidak hanya dari Kota Parepare, tetapi juga dari berbagai daerah tetangga.

Ia juga menyampaikan kebanggaan atas capaian prestasi madrasah yang baru-baru ini berhasil meraih berbagai juara pada ajang lomba tingkat Sulselbar di IAIN Parepare.

Sebelum sesi materi dimulai, siswa-siswi MAN 2 Parepare menampilkan tari kreasi yang memukau dan mendapat apresiasi langsung dari Tenaga Ahli Menteri Agama RI, H. Bunyamin.

Kegiatan yang berlangsung di Aula MAN 2 Parepare ini turut dihadiri oleh Kasubbag TU Kemenag Kota Parepare, H. Syaiful Mahsan yang mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa syukur dan bangga atas kehadiran Tenaga Ahli Menteri Agama RI.

“Kehadiran Tenaga Ahli Menteri Agama RI, H. Bunyamin menjadi berkah tersendiri bagi kita semua. Salam hormat dari Kakan Kemenag yang saat ini sedang berada di Makassar. Semoga kita semua diberi kesehatan dalam menjalankan tugas,”ujarnya.

Dalam paparannya, Bunyamin M. Yafid menyampaikan rasa bangga dapat hadir di MAN 2 Parepare, yang menurutnya pernah menjadi salah satu episentrum pendidikan di Parepare. Ia memotivasi para siswa agar bangga menimba ilmu di madrasah ini, sebab banyak alumninya yang kini berkiprah di berbagai bidang, mulai dari guru, pejabat Kemenag baik di tingkat kota, provinsi, hingga di tingkat pusat.

Ia juga menyampaikan pesan penting dari Menteri Agama, Nasaruddin Umar tentang semangat kerja keras dan disiplin waktu.

“Kalau ingin berhasil, bacalah buku minimal 200 halaman setiap hari. Itulah teladan hidup Pak Menteri,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.

Bunyamin juga mengapresiasi penampilan tari kreasi siswa MAN 2, seraya mengutip pesan Menteri Agama bahwa “orang yang tidak mencintai seni, hatinya akan keras”. Ia menegaskan bahwa seni, pengetahuan, dan kepedulian terhadap lingkungan merupakan satu kesatuan dalam membangun manusia beriman dan berbudaya.

Dalam konteks pembelajaran, Bunyamin menekankan pentingnya konsep ekoteologi, yaitu pemahaman teologi yang mengajarkan keseimbangan antara manusia dan alam.

“Menanam pohon, menjaga air, dan melestarikan lingkungan adalah bagian dari ibadah. Nilai-nilai ini sudah lama dikenal oleh para orang tua kita, dan kini diperkuat dalam konsep Asta Prota yang didalamnya ada konsep ekoteologi oleh Kementerian Agama,” jelasnya.

Tambah Bunyamin, bahwa sebisanya satu pohon satu anak didik, alangkah baiknya kalau lebih untuk ditanam.

Acara berakhir dengan suasana penuh semangat dan keakraban. Para guru dan siswa merasa terinspirasi untuk mengintegrasikan nilai-nilai ekoteologi dalam pembelajaran, sebagai langkah nyata mencetak generasi madrasah yang berilmu, berakhlak, dan peduli terhadap kelestarian bumi.(Abul/Wn)

Share:

Pendampingan Penyusunan LPJ BOP/BOS Tingkat RA se-Kota Parepare

 


Parepare, (Kemenag Parepare) – Kementerian Agama Kota Parepare melalui Seksi Pendidikan Madrasah melaksanakan kegiatan Pendampingan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Triwulan III dan IV Tahun Anggaran 2025 tingkat Raudhatul Athfal (RA), yang berlangsung di RA Ulul Albab Kota Parepare pada Senin, 27 Oktober 2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh para Kepala RA, Guru, serta Pengawas RA. Turut hadir Ketua IGRA Kota Parepare, Suryani dan Pengawas RA, Ismail, yang mendampingi jalannya kegiatan hingga selesai.

Kepala Kantor Kemenag Kota Parepare yang diwakili oleh Kasubag TU, H. Syaiful Mahsan dalam arahannya, menegaskan pentingnya menjaga semangat pengabdian bagi siswa-siswi di RA.

“Tetap kita berjuang dan bersemangat. Pendampingan seperti ini penting agar arah penggunaan anggaran dan pelaporan bisa lebih baik lagi,” ujarnya di hadapan para peserta.

Kasubbag TU juga berpesan kepada para guru dan pengelola RA untuk tetap mengacu pada juknis penggunaan anggaran, sehingga setiap dana yang digunakan benar-benar memberikan manfaat bagi peningkatan layanan pendidikan siswa-siswi di RA

“Apa yang kita lakukan ini semua demi anak-anak kita tercinta. Mari terus bersemangat dalam mengabdi,” tambahnya.

Sementara itu, Fitriani Laibi, selaku Penganggungjawab BOP dan BOS Kemenag Kota Parepare, menyampaikan bahwa kegiatan pendampingan ini juga menjadi momentum untuk melakukan evaluasi terhadap laporan yang telah disusun sebelumnya, sehingga administrasi dan akuntabilitas penggunaan dana bisa semakin tertib dan transparan.

Kegiatan yang diikuti oleh 16 RA se-Kota Parepare ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas para pengelola lembaga dalam menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan secara benar, tepat waktu, dan sesuai regulasi yang berlaku.

Untuk diketahui. Kegiatan pendampingan ini akan dilaksanakan hingga 30 Oktober 2025. Pada jenjang tingkat MI, MTs dan MA.(Abul/Wn)

 

Share:

GEMA HARI SANTRI 2025: BKPRMI Parepare Gelar Aksi Bersih Pantaiku dan Lomba Edukatif di Masjid Terapung

PAREPARE, JournalisSantri.Com - Semangat Hari Santri Nasional kembali menyelimuti Kota Parepare melalui agenda akbar bertajuk "GEMA HARI SANTRI 2025". Kegiatan yang diinisiasi dan dilaksanakan oleh Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-Kanak Al-Qur'an. Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPPTKA-BKPRMI) Kota Parepare ini, berlangsung pada Minggu, 26 Oktober 2025.

Acara ini secara strategis menggunakan dua venue ikonik di kota yaitu Pantaiku Kota Parepare dan Masjid Terapung Bj Habibie, mengombinasikan kegiatan sosial, lingkungan, dan edukasi keagamaan.

Memulai dengan Aksi Nyata: Santri Peduli Lingkungan, rangkaian kegiatan GEMA HARI SANTRI 2025 dibuka dengan agenda "Clean Up Day" di sepanjang area Pantaiku Kota Parepare. Aksi bersih-bersih lingkungan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan menjadi pilar utama pesan yang ingin disampaikan oleh BKPRMI.

Ketua DPD BKPRMI Parepare, Hasanuddin, menjelaskan bahwa pemilihan aksi bersih pantai ini memiliki makna filosofis yang mendalam. "Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2025, Aksi bersih-bersih pantai, lomba mewarnai, dan lomba ranking 1 bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga menanamkan kepedulian terhadap lingkungan dan mengasah kreativitas serta semangat kompetitif santri. Semangat Hari Santri 2025 adalah mewujudkan Santri Cinta Al-Qur’an, Peduli Lingkungan," ucapnya.

Ia menambahkan, "Santri adalah pilar agama dan bangsa. Kewajiban kita tidak hanya sebatas ibadah, tetapi juga menjaga titipan Allah, termasuk lingkungan. Melalui 'Clean Up Day', kami ingin mengikis anggapan bahwa santri hanya berkutat di pesantren, namun mereka adalah agen perubahan yang siap terjun langsung melestarikan alam," lanjut Ketua DPD BKPRMI Kota Parepare.

Setelah membersihkan disekitaran Pantaiku, seluruh peserta bergeser ke Masjid Terapung Parepare yang megah untuk melanjutkan sesi edukatif dan kompetisi. Di lokasi kedua ini, semangat kebersamaan dan kecerdasan para peserta akan diuji melalui dua perlombaan yaitu:

1. Lomba Rangking, Kompetisi cerdas cermat yang menantang peserta untuk menguji wawasan mereka, dengan pertanyaan seputar keagamaan.

2. Lomba Mewarnai, Ajang kreativitas yang khusus ditujukan bagi peserta usia dini, bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keislaman dan kecintaan pada lingkungan sejak dini melalui media gambar.

Direktur Daerah (Dirda) LPPTKA BKPRMI Parepare, Muhammad Jawwad menekankan pentingnya agenda ini sebagai wujud konkret dari peringatan Hari Santri, "Hari Santri adalah momentum bersejarah. Agenda ini adalah cara kami memperingati hari santri, menegaskan bahwa LPPTKA BKPRMI terus berkomitmen membina generasi Qur'ani yang tidak hanya cerdas spiritual, tetapi juga peduli sosial," ungkap Dirda LPPTKA.

Ia berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi event sesaat, tetapi mampu meninggalkan kesan mendalam dan menumbuhkan semangat santri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi agama, masyarakat, nusa, dan bangsa.

Dalam pelaksanaannya, BKPRMI Parepare mengundang santri santri TPA, ustadz-ustadzah, pembina TPA dan Pengurus DPD BKPRMI, untuk ikut menyukseskan GEMA HARI SANTRI 2025, Kegiatan yang dilaksanakan ini sebagai momentum agar para santri senantiasa mencintai lingkungan dan sebagai bagian menjalin silaturrahim antar sesama.

Share:

“Geografi di Atas Rel”: Siswa MAN 1 Kota Parepare Jelajahi Aksesibilitas dan Pengembangan Wilayah Lewat Perjalanan Edukatif


Parepare, (Kemenag Parepare) - Suasana Sabtu pagi 25 Oktober 2025 di MAN 1 Kota Parepare terasa berbeda dari biasanya. Sejak pukul 07.00 Wita, halaman madrasah dipenuhi semangat para siswa kelas XII yang bersiap mengikuti Project Pembelajaran Geografi bertajuk “Geografi di Atas Rel: Menjelajahi Aksesibilitas dalam Pengembangan Wilayah”.

Setelah melakukan apel pemberangkatan dan doa bersama, rombongan siswa bersama guru pendamping berangkat menggunakan bus menuju Stasiun Garongkong, Kabupaten Barru titik awal perjalanan edukatif mereka. Perjalanan ini menjadi awal dari pengalaman belajar yang menyenangkan dan penuh makna di luar kelas.

Project Geografi ini merupakan bagian dari penerapan pembelajaran kontekstual Kurikulum Merdeka, yang menekankan pengalaman belajar langsung di lapangan. Para siswa menempuh perjalanan dari Stasiun Garongkong hingga Stasiun Mandai, Kabupaten Maros, untuk mempelajari secara nyata bagaimana aksesibilitas transportasi memengaruhi pengembangan wilayah.

Guru Pengampu Geografi, Marlina, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan agar siswa memahami hubungan antara infrastruktur transportasi dan perkembangan ekonomi wilayah.

“Kami ingin siswa selain memahami teori, mereka juga bisa menyaksikan langsung bagaimana jalur kereta api ini membuka konektivitas dan menggerakkan ekonomi masyarakat di sekitar,” ungkap Marlina.

Sepanjang perjalanan, para siswa melakukan observasi lapangan, wawancara dengan petugas stasiun, serta pendokumentasian kondisi geografis dan sosial ekonomi di sepanjang jalur rel. Hasil temuan ini akan disusun dalam bentuk laporan proyek dan presentasi kelas.

Salah satu peserta, Zuhri Al Bukhari, mengungkapkan rasa senangnya mengikuti kegiatan ini. “Seru sekali! Kami bisa belajar sambil melihat langsung bagaimana kereta api dan akses transportasi membantu masyarakat. Rasanya seperti belajar dan berwisata sekaligus,” ujarnya dengan antusias.

Kepala MAN 1 Kota Parepare, Rusman Madina, turut memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut. “Kami sangat mendukung inovasi pembelajaran seperti ini. Belajar di luar kelas memberi pengalaman yang lebih bermakna bagi siswa dan membuat ilmu geografi terasa hidup,” tuturnya.

Sementara itu, Wakamad Kurikulum MAN 1 Kota Parepare, Khadijah, menambahkan bahwa kegiatan ini selaras dengan semangat Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan lil ‘Alamin (P5RA).

“Melalui proyek ini, siswa belajar tentang geografi, tentang kerja sama, tanggung jawab, dan kesadaran terhadap pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.

Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi di Stasiun Mandai, di mana setiap kelompok menyampaikan hasil pengamatan mereka. Dari perjalanan ini, para siswa belajar bahwa geografi tidak terpaku pada peta dan teori, melainkan tentang memahami kehidupan dan perubahan wilayah secara nyata.

Dengan semangat “Menyatukan jarak, merangkai cerita,” Project Geografi di Atas Rel menjadi pengalaman belajar yang inspiratif, menyenangkan, dan tak terlupakan bagi siswa MAN 1 Kota Parepare.(Akbar/Wn)

Share:

Definition List

Unordered List