--

Menghimpun seluruh berita, tulisan, jurnal bernuansa agama yang dapat menyatukan ummat

Upacara Pertama, Pelaksana Tugas Kepala MAN 2 Kota Parepare Ingatkan Tiga Hal


Parepare, (Kemenag Parepare) - Upacara Bendera dalam suasana khidmat dan pagi yang cerah di Lapangan Upacara Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare kembali digelar pada Senin, 21 April 2025.

Hj. Darna Daming yang baru saja menjabat Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala MAN 2 Kota Parepare tampil sebagai Pembina Upacara untuk mengingatkan tiga hal dalam upacara pertamanya.

"Pertama, dalam rangka Peringatan Hari Bumi insya Allah besok kita akan mengadakan dan menyukseskan kegiatan penanaman sejuta pohon. Kedua, dalam waktu dekat kita juga akan kebagian Makanan Bergizi Gratis sebagai wujud program pemerintah. Ketiga, dalam rangka pelaksanaan Penamatan/Perpisahan Siswa Kelas XII maka Pengurus Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) segera melakukan konsolidasi," beber Hj. Darna Daming bernada mengingatkan.

Terkait suksesnya kegiatan penanaman sejuta pohon, ia mengimbau kepada seluruh perwakilan kelas untuk membawa 15 pohon. Dengan begitu, target sekitar 225 pohon bisa tercapai dari Siswa MAN 2 Kota Parepare yang tersebar di 15 kelas.

"Ananda Siswa Kelas X dan XI yang tersebar di 15 kelas, silakan membawa 15 pohon dari setiap perwakilan kelas. Selain pohon Matoa, kalian juga bisa membawa pohon jambu biji atau belimbing wuluh. Boleh juga membawa pohon pucuk merah ataukah pohon lainnya yang dapat menyejukkan dan menghijaukan madrasah kita," imbaunya mengimbuhkan. (Adi)


Share:

Guru MAN 1 Wakili Kota Parepare Ikuti Diklat Penerapan Saintifik

 

Makassar, (Kemenag Parepare) - Salah satu guru MAN 1 Parepare, Andi Akbar Wahid, terpilih mewakili Kota Parepare dalam kegiatan Diklat Penerapan Saintifik dalam Pembelajaran yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Makassar.

Kegiatan ini berlangsung selama enam hari, mulai tanggal 16 hingga 24 April 2025, dan diikuti oleh 30 peserta dari berbagai Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

Fokus utama dari kegiatan diklat ini adalah untuk memperkuat pemahaman dan kemampuan guru dalam menerapkan pendekatan saintifik di dalam proses pembelajaran, sehingga kualitas dan efektivitas pengajaran dapat semakin optimal.

Andi Akbar Wahid menyampaikan rasa syukur dan antusiasmenya dapat mengikuti kegiatan bermanfaat tersebut.

"Alhamdulillah, bisa ikut kegiatan diklat ini, untuk menambah wawasan dalam mengembangkan keprofesionalan saya sebagai guru," ungkapnya via WA, Ahad, 20 April 2025.

Ia menambahkan bahwa pendekatan saintifik sebenarnya telah diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari, namun melalui diklat ini, penerapannya akan lebih ditingkatkan.

"Dalam kegiatan diklat ini bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga menjadi tugas bagi kami untuk mengoptimalkan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Karena menurut saya, pendekatan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas proses belajar mengajar," lanjutnya.

Kepala MAN 1 Parepare, Rusman Madina, turut mengungkapkan rasa bangganya atas keikutsertaan salah satu guru terbaik di lingkungan madrasah tersebut.

"Alhamdulillah, kami bersyukur salah satu guru kami, Andi Akbar Wahid, ikut dalam diklat ini. Semoga ilmu yang didapatkan bisa diamalkan dalam pembelajaran di kelas, sekaligus dapat dibagikan kepada guru-guru lainnya," tutur Rusman Madina.

Partisipasi Andi Akbar Wahid dalam diklat ini diharapkan dapat membawa manfaat besar, tidak hanya bagi dirinya secara pribadi, namun juga untuk peningkatan mutu pembelajaran di MAN 1 Parepare secara keseluruhan.(Taqdir/Wn)

Share:

Jemaah Haji Kota Parepare Ikuti Manasik Haji Nasional Perdana secara Hybrid

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Sebanyak 124 jemaah haji Kota Parepare mengikuti Bimbingan Manasik Haji Nasional secara daring di Aula Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kantor Kemenag Kota Parepare, Jalan Cendana No. 22 A, Sabtu (19/4/2025).

Kegiatan ini merupakan manasik haji tingkat nasional pertama dalam sejarah Kementerian Agama RI. Selain secara luring, manasik ini juga diikuti secara daring oleh 141.139 jemaah haji lainnya dari 500 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Pelaksanaan manasik secara hybrid ini bertujuan memberikan pemahaman yang seragam kepada seluruh jemaah di Tanah Air menjelang keberangkatan ke Tanah Suci.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, Wakil Badan Penyelenggara Haji (BPH) Dahnil Anzar Simanjuntak, serta para Pejabat Eselon I dan II Kemenag dan BPH. Dalam sambutannya, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief, menyampaikan bahwa manasik nasional ini merupakan implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 yang menekankan pentingnya peningkatan kemandirian jemaah.

"Ini manasik haji nasional yang pertama kali dilakukan oleh Kemenag. Rancangan kami ke depan ada manasik dan jalan kaki nasional," jelas Dirjen PHU.

Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa tahun ini merupakan Haji Akbar, karena puncaknya bertepatan dengan hari Jumat yakni 6 Juni 2025.

"Haji mabrur itu, insya Allah, tidak ada balasannya kecuali surga. Dalam hadis Bukhari Muslim disebutkan semua dosa-dosa akan dihapus. Kita akan pulang dari Tanah Suci dalam keadaan suci seperti bayi yang baru lahir," ungkapnya saat memberikan materi pada Bimbingan Ibadah Haji Nasional yang dipusatkan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

Kegiatan manasik nasional ini menandai langkah baru dalam pembinaan jemaah haji yang lebih terpadu dan merata di seluruh Indonesia.

Pembinaan Karu dan Karom

Setelah mengikuti Manasik Haji Nasional, kegiatan dilanjutkan dengan Pembekalan Tugas bagi Ketua Rombongan (Karom) dan Ketua Regu (Karu) Jemaah Haji Reguler Kota Parepare. Kepala Kantor Kemenag Kota Parepare, H. Fitriadi, memberikan pembekalan kepada 3 Karom dan 12 Karu.

Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya keikhlasan dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada jemaah. "Ibadah lebih utama dari apapun. Di Tanah Suci nanti, kita akan diuji dengan keegoan. Tetap jaga niat, saling membantu, dan utamakan kebersamaan," pesannya.

Karu dan Karom adalah jemaah haji yang diberi tugas tambahan untuk membantu petugas haji dalam mendampingi dan memimpin jemaah haji. Karu adalah ketua regu (biasanya 10 orang), sedangkan Karom adalah ketua rombongan (biasanya 4 orang). Tugas mereka meliputi: menyampaian informasi, mengatur, membantu, dan menjaga agar jemaah tetap aman, tertib dan lancar dalam menjalankan ibadah haji. Semoga Ketua Regu dan Ketua Rombongan yang telah terpilih dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya dalam membantu melayani jemaah.(Jwd/Wn)


Share:

Paskibra MAN 2 Kota Parepare Gelar Pendiklatan

 


Parepare, (Kemenag Parepare) - Ekstrakurikuler Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare menggelar Pendidikan dan Pelatihan (Pendiklatan) sebagai prasyarat perekrutan calon anggota baru.

Pendiklatan selama dua hari tersebut diselenggarakan di Aula MAN 2 Kota Parepare pada Jumat-Sabtu, 18-19 April 2025.

Wakil Kepala Madrasah (Wakamad) Bidang Kesiswaan, Irham saat pembukaan mengharapkan agar calon anggota baru Paskibra MAN 2 Kota Parepare fokus dan semangat mengikuti kegiatan.

"Demi mengembangkan keterampilan, membangun kerja sama tim, solidaritas, dan jiwa patriotisme generasi berkarakter, maka saya mengharapkan kepada seluruh peserta agar fokus dan semangat mengikuti pendiklatan sebagaimana usungan tema kali ini," harapnya.

Setelahnya, Bakir selaku Pembina Ekstrakurikuler Paskibra mengonfirmasi bahwa pendiklatan ini merupakan realisasi program kerja Pengurus Paskibra MAN 2 Kota Parepare periode 2024-2025.

"Pendiklatan terhadap calon anggota baru Paskibra merupakan realisasi program kerja Pengurus. Adapun inti materi pendiklatan meliputi Sejarah Paskibra MAN 2 Kota Parepare; Makna Lambang Merah Putih Garuda; dan Kepemimpinan," konfirmasinya. (Adi)

Share:

Dua Peserta dari Parepare Masuk Final STQH Tingkat Provinsi Sulsel, Kasi Bimas Islam: Mohon Doanya



Masamba, (Kemenag Parepare) – Dua peserta asal Kota Parepare berhasil melaju ke babak final pada ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang dilaksanakan di Masamba, Kabupaten Luwu Utara.

Kedua peserta tersebut berhasil melewati babak penyisihan setelah bersaing ketat dengan peserta terbaik perwakilan masing-masing kabupaten/kota se-Sulsel.

Adapun peserta yang berhasil lolos ke babak final tersebut yakni Syifa Muthmainnah Azmi golongan Hafalan 100 Hadis Putri yang tampil pada hari pertama lomba yakni Senin, 14 April 2025 di Masjid Al-Kautzar. Peserta kedua yakni Aiman Nail golongan Hapalan 500 Hadis Putra yang tampil pada Kamis, 17 April 2025.

Keberhasilan kedua peserta mempersembahkan penampilan terbaiknya di babak penyisihan hingga bisa maju ke babak final tersebut merupakan berita gembira yang disambut dengan suka cita oleh seluruh warga Kemeterian Agama Kota Parepare. Doa agar keduanya bisa mempersembahkan emas untuk Kota Parepare tentu menjadi harapan.

Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Kota Parepare, H. Hasan Basri menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan kedua peserta melaju ke babak final. Ia berharap doa dan dukungan seluruh warga Kemenag agar kedua peserta bisa mempersembahkan emas untuk Kota Parepare pada ajang dua tahunan ini.

“Syukur alhamdulillah, dua peserta kita berhasil lolos ke babak final, mohon doanya semoga bisa meraih juara di babak ini,”ujarnya via WA.

Diketahui, ajang STQH ke-23 Tahun 2025 ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman (AAS) di Alun-Alun Taman Siswa Masamba pada Ahad, 13 April 2025.(Wn)

Share:

Ujian Asesmen Madrasah, Siswa MTs DDI Labukkang Praktikkan Tata Cara Salat Jenazah



 

Parepare, (Kemenag Parepare) - Siswa kelas IX MTs DDI Labukkang mengikuti ujian praktik Asesmen Madrasah (AM) Tahun pelajaran 2024/2025, pada mata pelajaran Fiqih dengan materi penyelenggaraan Salat Jenazah. Ujian praktik ini dilaksanakan di salah satu ruang belajar MTs DDI Labukkang pada Kamis, 17 April 2025.

Diuji langsung oleh guru Mata Pelajaran Fiqih, Hermin, para siswa terlihat mengikuti ujian praktik ini dengan penuh perhatian.

Dalam penjelasannya, Hermin mengatakan bahwa dalam praktik ini siswa diminta mempraktikkan salat jenazah dengan benar sesuai dengan syariat Islam.

“Beberapa hal yang dinilai dalam praktik ini adalah, adalah lafaz niat, gerakan salat, tajwid dan bacaan takbir pertama, kedua dan ketiga serta kefasihan dalam mengucapkan ayat dan doa,”ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya praktik ini, selain untuk mengevaluasi kemampuan siswa, juga mengenalkan kepada siswa pentingnya memahami tata cara salat jenazah, karena mereka akan sering menghadapi situasi di mana mereka perlu melaksanakan salat jenazah di tengah-tengah masyarakat.

Sinar selaku Kepala MTs DDI Labukkang mengharapkan kepada semua siswa yang mengikuti ujian praktik, agar bersungguh-sungguh karena nilai praktik ini merupakan salah satu prasyarat kelulusan peserta didik kelas IX.

Setelah praktik, penguji memberikan umpan balik kepada siswa terkait dengan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan salat jenazah dan memberikan saran kepada siswa untuk terus berlatih dan memperbaiki kemampuan mereka.

Salat jenazah hukumnya adalah fardu kifayah, olehnya itu pemahaman tentang penyelenggaraan salat jenazah sangat penting kepada peserta didik, sebagai bekal mereka agar mampu mengaktualisasikannnya di tengah-tengah masyarakat.(Rs/Wn)

Share:

KKRA Kota Parepare Gelar Pertemuan, Pengawas Ingatkan akan Tugas Guru RA

 


Parepare, (Kemenag Parepare) – Kelompok Kerja Raudhatul Athfal (KKRA) Kota Parepare menggelar pertemuan rutin yang dihadiri para Guru dan Kepala RA se-Kota Parepare pada Kamis, 17 April 2025.

Pertemuan ini dilaksanakan sebagai wadah untuk menjalin silaturahmi sekaligus bermusyawarah untuk meningkatkan kualitas peserta didik maupun guru RA.

Ketua IGRA Kota Parepare, Suryani dalam pengarahannya, menghimbau kepada kepala RA dan guru agar tetap aktif mengikuti kegiatan IGRA yang dilaksanakan setiap bulannya sebagai ajang berbagi informasi dalam meningkatkan RA di Kota Parepare.

Pertemuan tersebut dihadiri Pengawas Madrasah, Ismail yang dalam kesempatan tersebut mengingatkan kembali akan tugas guru TK/RA yakni mengajar, membimbing, mengarahkan dan mengevaluasi peserta didik.

“Dalam mengajar, ada beberapa poin yang harus diajarkan guru RA di antaranya: mengajar kemampuan dasar seperti membaca, menulis, berhitung dan mengenal huruf; mengajarkan keterampilan sosial yakni mengajarkan aturan kehidupan berkelompok, disiplin dasar dan empati; mengajarkan seni musik kepada peserta didik yakni musik, melukis dan menari; mengajarkan keterampilan pribadi yakni mengembangkan keterampilan pribadi sosial dan emasional; mengajarkan budi pekerti yakni mengajarkan pendidikan budi pekerti dan kemandirian,”jelasnya.

Sementara terkait tugas membimbing, guru RA harus membimbing anak-anak mengenai diri dan lingkungan serta mengembangkan rasa kemanuasiaan.

Tugas lain seorang guru RA adalah menyusun program pembelajaran yakni merancang kurikulum yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Untuk mengetahui tingkat kemampuan dan kelemahan peserta didik guru RA juga bertugas menilai dan mengevaluasi.

Yang tidak kalah pentingnya, guru RA berfungsi sebagai orang tua peserta didik saat berada di sekolah. Olehnya itu guru harus menjaga peserta didik selama berada di lingkungan sekolah.

Selain memberikan pengarahan terkait tugas sebagai guru RA, Pengawas juga memotivasi para guru agar tetap semangat dalam bekerja atau mengajar, sementara bagi yang sementara Diklat PPG ia berharap semoga berhasil lulus dan mendapakatkan sertifikat pendidik.

Diketahui, sebanyak 16 RA yang ada di Kota Parepare yakni RA Hafidziyah, Ashabul Kahfi, Tatmainnnul Qulub, RA Ulul Albab, Al Mutmainnah, UMDI Lapadde Mas, UMDI Al Maemunah, UMDI Ujung Lare, UMDI Taqwa, UMDI Al Ittihad Labatu, UMDI Kampung Baru, UMDI Ujung Baru, Al Ihsan, UMDI Al Furqan, As Syifa dan UMDI Cappa Galung.(Ismail/Wn) 

Share:

Definition List

Unordered List